Fifty two

2.4K 233 15
                                    


  Aaric tersenyum saat memperhatikan Arabella yang terus berbicara dengan bahasanya pada Abigail. Wanita itu tetap merespon nya walaupun dia tidak tahu apa arti perkataan Arabella, sesekali Aaric membantu membetulkan kalimat Lala yang Abigail tidak mengerti

Celotehan gadis itu menemani perjalanan mereka menuju movie car tempat yang akan mereka tuju kali ini. Abigail sepakat untuk mengikuti kemauan Arabella hari ini, termasuk berhenti di tukang harum manis untuk menemaninya menonton film nanti

"Dady akan marah kalau tahu kau makan itu"

Gerakan tangan nya yang tadinya akan menyuap langsung berhenti. Bahkan gadis sekecil Arabella saja tahu semenakutkan apa ayah mereka

Dia memperhatikan harum manisnya sedih, dia tidak bisa memakan nya sedang sisi lain dia sangat menginginkan nya

"Katanya Aaric mau jaga rahasia"

Aaric tertawa mendengar jawaban Lala. Abigail yang melihat itu memukul Aaric ringan karna sudah menggoda adik kecilnya

"Iya aku janji akan jaga rahasia"

Setelah itu Lala langsung melahap harum manisnya dengan senang. Film yang saat ini diputar mengisahkan tentang beberapa hewan yang harus berjuang didunia zaman mereka, Aaric dan Abigail fokus pada film nya walau ini bukan genre film yang mereka mau, sedangkan tersangka utama yang membuat mereka harus menonton ini justru asik dengan tontonan nya sendiri di ipad

"Aaric aku ingin ke toilet"

Baru Abigail ingin mengangkat Arabella untuk pindah pangkuan nya, Arabella juga berkata ingin ke toilet. Jadilah mereka turun bersama untuk pergi ke toilet. Sebelumnya Abigail mengantar Lala untuk masuk ke toilet baru setelah selesai Arabella menunggu didepan bersama Aaric disebelahnya. Aaric memperhatikan Lala yang sudah terhipnotis pada lampu-lampu diatas kepalanya

"Dimana Lala?"

Aaric memang menunggu bersama Lala disebelahnya, namun dia tadi sedang membuka ponselnya untuk membalas pesan Aaron yang minta dijemput sepulangnya mereka pergi, ketika dia mengangkat kepalanya Arabella sudah tidak ada disebelahnya

Matanya mencari kesana kesini keberadaan adiknya, sebab jika dia pulang tanpa Lala maka ini adalah hari terakhir Aaric menghirup udara bebas

Dia baru ingat bahwa cincin Lala terhubung dengan ponselnya, saat dia menemukan titik Lala tanpa buang waktu Aaric langsung berjalan mengikuti arahan. Matanya membulat saat Lala sedang berdiri dengan seorang pria seumur Coolio dihadapan nya. Laki laki itu menyentuh cincin lala, sedang sang empunya merasa tidak keberatan sama sekali

"Lala"

Abigail langsung mengangkat Lala kegendongan nya dan berdiri dibelakang Aaric

"Kau tidak apa-apa?"

Arabella hanya menganggukan kepalanya

"Maaf, aku melihatnya berjalan sendirian tadi dan hampir menabrak cap mobil" ucap laki-laki itu

Alasan laki-laki itu tidak membuat Aaric berhenti mencurigainya, dia tetap menatap laki laki itu dengan sinis

"Terimakasih" ucapnya kemudian berbalik mengajak Abigail dan Lala digendonganya

"Aaric orang tadi bilang cincin ku bagus" ucap gadis itu bangga "dia bilang sering melihat cincin ini"

"Lala jangan pernah bicara pada orang lain, ini terakhir aku memperingatimu" sahutnya tegas

Keceriaan Arabella langsung luntur begitu mendengar kalimat Aaric. Gadis itu mengalungkan tangan nya di leher Abigail dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher wanita itu

Stayed with fatherHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin