Twenty Three

5.6K 474 8
                                    

    Aaric tidak bisa melupakan wajah itu. Wajah laki-laki paruh baya yang sempat dia lihat di acara pelelangan. Bahkan walaupun sekarang mereka sudah sampai ke penginapan wajah itu masih bisa dia ingat sampai sekarang

Flachback on

"Itu kakek kalian"

Mereka tidak mungkin berdiri agar bisa melihat jelas seperti apa wajah orang yang Coolio sebut 'Kakek mereka' karena itu akan menarik perhatian orang lain

Tapi ternyata Coolio mempunyai banyak akal. Dia mengangkat papan nya dan mengucapkan penawaran tertinggi. Satu-satunya lampu diruangan itu langsung menyorot kebilik mereka. Mc meminta untuk menyebutkan nama keluarga mereka

Saat Coolio mengatakan 'Cosbi la familia' semua orang berbalik untuk menatap mereka

Seperti pesan Coolio, fokus Aaric dan Aaron hanya untuk laki-laki itu

Mc menyatakan Coolio menang dalam pelelangan. Tentu barang itu akan di cap menggunakan alat yang dimana bertuliskan nama orang yang telah memberinya

"Coolio Cosbi, clear"

Tapi sebelum Mc memberi cap, Coolio lebih dulu bersuara untuk menahan

"Tidak, barang itu akan aku berikan pada kedua anakku yang akan memulai debutnya"

Aaric dan Aaron menatap satu sama lain

"Kalau begitu baritahu nama nya"

"Nama lengkap?"

Mc mengangguk sopan "Tentu"

Coolio menatap kedua anaknya sambil tersenyum, senyum yang tidak bisa dibaca oleh Aaric dan Aaron

"Aaric dan Aaron"

"Wow, mereka kembar"

Lagi, bilik mereka mulai menjadi daya tarik perhatian orang-orang

Coolio mengangguk

"Hanya itu?"

"Dengarkan, karena aku tidak mengulangi ucapan ku" Mc menekuk alisnya tidak mengerti "Aaric dan Aaron Còsbi Shermen"

Bukan hanya sang Mc, seluruh orang diruangan itu terkejut mendengarnya. Didunia mereka, hanya 1 keluarga yang mempunya nama 'Shermen'. Dan semua orng jelas mengetahui tragedi besar di masa lampau, kejadian yang membuat dua kubu keluarga itu bersitegang hingga saat ini

Demi kelancaran acara, Mc mulai mencairkan suasana lagi walau disini suasana canggung masih terasa

"Wow, kembar dan tampan"

Aaric dan Aaron memperhatikan Stokoe didepan, laki-laki itu terang-terangan melihat kearah mereka sambil menegak minuman nya. Tidak ada senyum. Hanya tatapan yang tidak bisa diartikan

Acara selesai

Mereka akan langsung kembali ke penginapan karena besok mereka akan langsung kembali ke Italia. Aaron bahagia karena akan bertemu dengan ranjangnya dia berfikir bahwa ini adalah pesta yang akan dia datangkan dalam hidupnya untuk yang pertama dan terakhir. Dia tidak akan kembali kesini

Aaric. Laki-laki itu dibuat bingung dengan keadaan.

Ada apa

Kenapa

Bagaimana

Dia akan bertanya namun Coolio bukan tipikal orang yanh gampang berbicara. Dia akan mencoba membuat Coolio bercerita. Tentu saja dengan menjadi anak yang baik dan dia akan menuruti segala ucapan ayahnya itu

Stayed with fatherWhere stories live. Discover now