Thirty two

4.7K 421 3
                                    


Aaric adalah tipikal manusia yang akan terus-terusan larut dalam emosinya. Jika kalian bisa melihat dia hangat kemarin jangan pernah berharap itu bertahan lama, karena Aaric dipenuhi oleh sifat aslinya. Dingin

Buktinya saat ini, masalah di meja makan sudah berlalu satu minggu namun dia masih membatasi berucap pada siapapun. Sebenernya ini biasa sebab dari awal dia datang ke Italia orang-orang memang jarang mendengar Aaric bicara. Kecuali Aaron yang anaknya sangat hyperactif

Halaman belakang manor keluarga Cosbi memang kelewat lebar. Carissa meminta seorang tukang untuk membangun halaman sedemikian rupa sesusai dengan keinginan nya. Dia membangun sebuah pondok kecil dipojok halaman entah untuk apa kegunaan nya, namun disekitar pondok ada satu meja bundar dan kursi yang mengelilinginya mungkin itu dibangun untuk tempat berkumpul keluarga jika ingin berada di luar. Disini juga dibangun kolam renang dengan dua kolam. Satu kolam air panas dan yang satu kolam air biasa. Diteras halaman disediakan kursi panjang untuk duduk sambil meluskan kakinya. Ini adalah tujuan Aaric turun dari kamar hari ini

Dia akan bermain ipad sambil mengerjakan tugas artnya. Dia fikir ini masih jam tiga sore dan makan malam masih sangat lama jadi mungkin akan sedikit tenang mengerjakan disana. Namun dia lupa kalau Aaron sudah sembuh. Baru Aaric menyalakan ipadnya Aaron datang sambil berteriak padanya mengajak dirinya untuk berenang. Tentu saja Aaric menolak

Tujuh belas tahun hidup dengan Aaron membuat Aaric terbiasa dengan semua tingkah lakunya. Jadi hal ini bukan apa-apa

"Apa kalian mau camilan?" Carissa datang dengan sepiring cookies buatan nya lalu meletak kan dimeja tepat sebelah Aaric

Aaron langsung naik untuk mencicipi camilan yang dibuat Carissa

"Seperti biasa madre, selalu enak" ucap Aaron

Carissa memberinya kecupan dipipi lalu kembali masuk

"Kau tidak boleh seperti tau"

"Seperti apa?" Tanya Aaric

"Kau mengabaikan madre"

"Aku tidak"

"Kau tidak menjawab"

Aaric mematikan ipadnya lalu menoleh pada Aaron yang rambutnya masih meneteskan air. Dia mengambil cookies lalu memakan nya

"Memangnya aku kau yang berlebihan"

Aaron memutar bola matanya malas

"Aaric nanti malam aku akan keluar"

"Ya anak emas aku sama sekali tidak perduli"

Setelah sembuh Aaric memberikan julukan baru pada Aaron 'sianak emas'. Aaric akan berangkat kesekolah bersama Ates atau kadang sendirian. Lalu dia pulang kerumah juga sendirian. Bagaimana Aaron? Aaron akan berangkat bersama Coolio. Lalu dijemput anak buah Coolio. Langsung pulang? Tidak. Dia pergi ke kantor Coolio dan akan pulang bersama Coolio. Aaron bahkan diizinkan untuk tidak mengikuti kelas apapun yang dia tidak mau alasan nya dia masih butuh istirahat tidak boleh terlalu ditekan. Padahal Aaric yakin bocah itu sangat menyukai apa yang dikatakan Coolio tentang sekolah itu. Maka itu saat Aaric tau Aaron akan pergi main keluar malam ini dia tidak terkejut. Sudah pasti Ayahnya mengizinkan dia coba saja kalau Aaric yang minta

"Siapa tau kau mau ikut" kata Aaron

"Bersamamu? Dan geng basket mu itu?" Tanya Aaric "Tidak terimakasih"

"Oh ayolah! Kau harus keluar untuk tahu apa saja yang ada disana"

"Aku sudah bilang terimakasih"

Stayed with fatherWhere stories live. Discover now