Thirty nine

3.9K 335 11
                                    


        "Dua hari lagi hari ulang tahunku"

Aaron memainkan rambut Helena yang kepalanya disandarkan didadanya "Akan menjadi hari ulang tahun pertamaku tanpa Aaric"

Helena menegak kan badan nya lalu memajukan tubuhnya agar dapat meraih bibir Aaron "Dia akan baik-baik saja" lalu kembali merebahkan kepalanya di dada bidang laki-laki itu

"Aku merasa bahwa kami sedang dalam bahaya. Bukan bahaya dari orang lain tapi dari diri kami sendiri" terus-terusan Aaron memainkan rambut Helena yang halus dengan jarinya, Helena sendiri tidak merasa risih sedikitpun

"Jangan terlalu kau fikirkan"

"Aku tidak tahu bahwa kita akan sedekat ini" katanya "Lebih dekat malah"

Mereka tertawa bersamaan

"Aku sudah punya feeling itu saat dimeja makan" Helena membuat pola bulat bulat diatas perut Aaron "Aku tahu kau tidak sepolos yang orang-orang bilang"

"Aku harus seperti itu agar Ayahku tidak mengetahuinya" jawab Aaron "Sekarang aku harus pergi karena jam 11 aku sudah harus dirumah"

"Kau tidak menginap?" Helena memasang wajah kecewanya untuk menahan Aaron tetap tinggal, tapi dia harus tahu bahwa kedudukan Coolio berada jauh diatasnya dalam hidup Aaron

"Besok setelah pulang sekolah aku akan berkunjung" Aaron memasang gespernya kemudian mengambil kunci mobilnya disambung memakai jaketnya "Pakai bajumu saat tidur, kau akan masuk angin" kemudian dia pergi setelah mencubit ujung hidung Helena

.
.

    Abigail berjalan kearah meja dimana Aaric dan Ariana berada. Dia masih belum bisa menerima bahwa wanita secantik Abigail harus bekerja ditempat ini dengan profesi seperti ini, itu terlalu membuatnya sakit hati karena wanita-wanita itu berada ditempat yang tidak seharusnya mereka berada. Namun dia hanya bisa diam tidak protes karena wanita cantik yang duduk disebelahnya. Ariana memilih pekerjaan ini pasti ada satu alasan besar yang Aaric tidak perlu tahu, sama seperti semua wanita ditempat ini

Tapi apa Aaric sudah bilang kalau Abigail terlihat berbeda dan paling menonjol auranya daripada wanita lain nya ditempat ini? Dia terlihat seperti berlian di kedalaman laut

"Pilihan lagu yang bagus" Ariana memuji Abigail yang sudah duduk disebelahnya

"Kau terlihat santai, tidak bekerja?"

Santai? Dengan pakaian itu santai? Jelaskan pada satu-satunya laki-laki dimeja ini dimana letak santainya

Ariana menggeleng sambil minum "Aku membatalkan semua jadwalku, karena ada laki-laki penting yang harus kusenangi malam ini"

Ketika matanya bertemu mata Abigail, Aaric baru sadar mereka memiliki warna mata yang sama

"Kau free?" Tanya Ariana membuyarkan mereka

"Sekarang iya" Abigail kembali menatap Aaric didepan nya "Kecuali ada seorang laki-laki yang mau aku temani malam ini, aku tidak mungkin pulang tanpa uang"

Ariana sangat paham dengan apa yang dilakukan Abigail saat ini. Sebagai wanita bebas, dia tidak akan melarang keponakan nya untuk melakukan apapun. Apalagi ini Las vegas, perduli setan pada Coolio

"Mungkin laki-laki disini bisa menawarmu tapi untuk laki-laki itu" Ariana menunjuk Aaric dengan dagunya lalu menggeleng "Dia akan pulang sebentar lagi"

"Rugi sekali datang ketempat ini saat semuanya baru dimulai"

Melihat Ariana berdiri Aaric pun mengikutinya. Saat dia melihat bahwa bibinya masih berbincang dengan Abigail dia memutar tubuhnya untuk keluar duluan

Stayed with fatherWhere stories live. Discover now