Rezaya-17: Menepi

12.6K 1.3K 390
                                    

Melepasnya membuatku terluka. Mempertahankan nya membuat ia tersiksa.

***

SETELAH keluar dari rumah mewahnya, Jovan justru di hajar oleh anak buah Abangnya. Kejadian yang diam-diam dilihat Mamah nya dan Arlita dari dalam rumah. Hal itu membuat Jovan datang menemui Alena dengan wajah babak belur.

Jovan tiba dirumah kontrakannya, yang merupakan tempat Alena sementara selama rumahnya masih di perbaiki oleh The Marvel. Dari celah pintu yang tidak tertutup, Jovan melihat Alena yang tengah menangis dalam pelukan Reza.

Ia berusaha menekan rasa cemburunya, menekan emosinya. Menyadari bahwa selama bersamanya Alena tak bahagia, gadis itu hanya terluka dan masuk kedalam bahaya. Mungkin bersama Reza, Alena lebih aman dan bahagia.

Jovan sudah berjanji memperjuangkan kebahagiaan Alena meski harus melepasnya. Membiarkan gadis kesayangannya bersama lelaki lain yang lebih baik. Tak apa, selama Alena bahagia Jovan baik-baik saja.

***

"Jangan ngerasa sendiri Al. Gue akan selalu ada buat lo, gue akan ada nemenin lo, gue akan datang setiap lo butuh gue" bisik Reza sambil mengeratkan pelukan nya pada Alena.

"Gue pikir selama ini ayah gak sayang gue Za, tapi ternyata ayah punya cara sendiri dalam menyayangi gue. Kalau aja surat itu ikut kebakar, mungkin gue akan terus marah sama ayah, gue akan terus berpikir kalau ayah gak sayang gue." Ungkap Alena di sela-sela isak tangisnya.

"Orangtua lo sayang sama lo, mungkin cara mereka yang salah dan berbeda sampai membuat lo berpikir yang tidak-tidak." Reza merenggangkan pelukannya, menangkup wajah Alena dengan kedua tangan besarnya.

"Meskipun orangtua lo udah gak ada, tapi satu hal harus lo ingat. Kasih sayang orangtua itu sepanjang masa gimanapun bentuk ungkapannya. Dan walau mereka udah pergi, masih banyak orang yang sayang sama lo didunia ini."

Air mata Alena turun semakin deras, dengan ibu jarinya Reza menghapus tiap tetesan air mata yang jatuh di pipi Alena. "Gue sayang sama lo Al" kata Reza dengan harapan tersirat yang tak di sadari Alena.

"Makasih Za udah jadi sahabat sekaligus kakak buat gue" balas Alena, kemudian memeluk Reza erat.

Di balik punggung Alena, Reza tersenyum miris. Sampai kapanpun Alena tidak akan menganggap lebih dirinya. Hanya sebatas sahabat atau kakak. Tidak lebih. Ya, tidak akan lebih.

"Jangan tinggalin gue ya Za" pinta Alena.

"Never" bisik Reza tulus. Meski hanya sebatas sahabat tak apa, yang penting Alena berada di sisinya. Dan menganggap kehadirannya.

***

Dua minggu berlalu, Alena telah kembali masuk sekolah. Reza dengan setia menjaga dan menemani Alena kala Safira tidak ada. Sepulang sekolah, Jovan lah yang akan menjaga dan menemani Alena.

Entah bagaimana bisa, keduanya seakan telah membagi tugas dan waktu dalam menjaga Alena. Juga tanpa sepengetahuan Alena, Reza meminta anak buah papahnya mengawasi gadis itu dan jangan lupakan anggota The Marvel yang ikut menjaga Alena diam-diam.

Sedangkan Jovan, setia menemani Alena tanpa meninggalkannya dalam waktu lama. Menjaga Alena agar tak lagi di ganggu Kakaknya.

Alena yang dahulu di caci dan dihina kini adalah gadis yang mendapat banyak simpati dan selalu di lindungi.

Tuhan itu maha kuasa. Ia bisa merubah hati dan sifat manusia dalam satu kedipan mata.

"Mau langsung pulang?" Tanya Jovan lembut begitu Alena menghampiri dirinya yang menunggu di gerbang sekolah.

REZAYA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang