Rezaya-7: Ragu

28.3K 2.4K 236
                                    

Kadang manusia lebih muda menasihati orang lain daripada menasihati diri sendiri

***

SEBAGAI pelampiasan untuk sakit hatinya terhadap Alena, Reza berkumpul di rumah Dion bersama dengan inti The Marvel lainnya. Awalnya ia pikir dengan berkumpul bersama mereka, pikirannya akan teralihkan namun yang terjadi malah sebaliknya. Ia selalu menolak ketika diajak main playstation, menolak ketika di ajak main psp juga menolak saat di ajak mabar game online.

Ia menatap tak minat ke arah teman-temannya, Dion dan Alvin yang bermain game online, juga Bara dan Geovano sibuk bermain playstation. Sedangkan Reza hanya berbaring malas di atas kasur.

Reza tak pernah jatuh cinta. Ia bisa memberi nasihat teman-temannya mengenai masalah cinta karena terlalu sering menjadi tempat curhat bagi mereka. Ia bisa berkata bijak juga karena menyukai sastra khususnya puisi.

"Heh cupu lo kenapa dah ngelamun mulu dari tadi" tegur Dion melempar tisu ke arah Reza begitu selesai bermain game online.

"Putus cinta kali" sahut Alvin menatap Reza jahil

"Lah gimana mau putus cinta punya pacar aja kagak, Alena kan udah punya cowo"

Entah kenapa, di pendengaran Reza ucapan Dion terkesan meledeknya. Jika dalam keadaan yang baik-baik saja, Reza pasti sudah membalas ucapan mereka. Jangankan untuk bicara, melirik ke arah mereka saja rasanya malas.

"Alay lo kayak cabe-cabean putus cinta" timpal Bara sarkas dengan mata yang masih fokus menatap layar berukuran 55 inch.

Reza memutar bola matanya malas mendengar segala penuturan teman-temannya. Ia memilih berguling-guling di atas kasur membuat seprai nya berantakan.

"Diem lo! Kasur gue berantakan jadinya" protes Dion kesal.

Reza berdecak kesal, ia mengubah posisinya menjadi duduk di atas kasur. Tapi di pikir-pikir benar juga kata Bara, kenapa ia menjadi alay seperti ini?

"Kalo ada masalah cerita" Akhirnya Geovano buka suara ketika permainannya dengan Bara telah usai.

Kini tak ada lagi yang bermain game, semua mata fokus menatap Reza. Menuntut penjelasan terhadap lelaki itu perihal masalah apa yang membuatnya seakan tak memiliki semangat hidup seperti sekarang.

"Sejujurnya-"

"SEJUJURNYAAA KU TAK BISA HIDUP TANPA ADA KAMU AKU GILAAA"

Baru saja Reza hendak bicara tapi Dion malah memotongnya, melanjutkan dengan sebuah lagu jadul yang hits pada masanya bahkan hingga sekarang masih ada orang yang mendengarkan.

"Gak ada receh" kata Alvin sambil menoyor kepala Dion

"Sorry biar gak tegang gitu, silahkan di lanjut" kata Dion sambil menyengir.

"Gue sadar teramat sadar kalau gue udah jatuh cinta sama Alena. Terlebih sejak Vano kasih gue tugas buat jaga dia, intensitas kebersamaan gue juga makin banyak." Setelah mengelak beberapa kali bahwa perasaannya pada Alena hanya sebatas rasa iba, kini Reza sadar bahwa itu perasaan cinta.

"LEBIH BAIK BANGUN CINTA, DARIPADA JATUH CINTA, JATUH ITU SAKIT, BANGUN ITU SEMANGAT" Dion menghentikan nyanyiannya begitu mendapat tatapan tajam dari Bara dan Geovano.

"Ah lo pada serius amat, enjoy dikit" kata Dion cengengesan "Oke lanjut" kata Dion serius.

"Dan lo semua tahu, kalau ternyata Alena udah punya pacar. Gue gak mau jadi perusak hubungan orang"

Mereka memang sudah tau perihal Alena yang memiliki pacar. Reza sendiri yang memberitahu. Sebatas memberitahu tanpa mau bercerita lebih lanjut.

"Ah elah baru pacar bukan suami. Siapa tau aja pacarnya itu bukan jodoh Alena, maybe dia jodoh lo" kata Dion, kini benar-benar serius.

REZAYA [REVISI]Where stories live. Discover now