fall in love【3.4】

300 39 3
                                    

━━━━━━━━━━━━━━━

Before she met him.
Her world was black.
And gray. And white.
And now.
He is her new world.

Unknown

━━━━━━━━━━━━━━━


Author's p.o.v

Seorang gadis tengah berjalan di  trotoar dengan pakaiannya yang basah, tangannya menggenggam erat kacamata bacanya yang sudah retak beberapa jam yang lalu. Lagi lagi ia menjadi gadis lemah yang tak bisa membela dirinya. Bahkan ketika semuanya sama sekali bukan kesalahannya.

"krak"

Ia menarik napas dalam lalu menghembuskannya kasar. Kacamatanya ia lempar begitu saja ke tempat sampah setelah melukai telapak tangannya hingga berdarah karena menggenggam pecahan kaca terlalu erat.

Dengan darah menetes di telapak tangannya dan tatapan matanya yang kian mendingin. Ia melangkah dengan wajah datar yang terlihat menyedihkan. Kenapa? Kenapa ia tidak pernah memiliki keberanian untuk membela dirinya sendiri?

Reyna.

Sahabatnya yang sok polos itu menuduhnya. Merebut pria yang ia sukai. Hingga membuatnya lagi lagi menjadi gadis lugu tak tahu malu yang menjadi orang ketiga diantara hubungan mereka berdua.

Reyna. Dia populer dan disukai semua orang. Imagenya memang gadis baik baik yang mudah bergaul. Sedangkan ia hanya bayangan reyna saja. The unknown or reyna's friend.

Air mata menyusuri dipipinya. Setetes demi setetes. Namun isakkan tak juga terdengar. Ia juga tak mau repot repot menyeka kasar air matanya. Membiarkannya saja membasahi pipinya. Lagipula jalanan tengah sepi dan langit menggelap, menunjukkan akan turun hujan.

Dadanya sesak. Dikhianati dan dihancurkan oleh orang yang kalian percaya disaat tak melakukan kesalahan apapun memang membuatnya lumayan terpukul. Bagaimana bisa reyna yang selalu melindunginya saat ia dibully. Kali ini Menjadi satu satunya orang yang memicu orang orang orang itu untuk membullynya?

Kemudian tiba tiba Langkahnya terhenti, saat kepalanya yang tertunduk itu mendapati sepasang sepatu sport bertali dengan warna hitam berdiri di depannya.

Apa lagi sekarang?

Ia tidak punya tenaga lagi untuk bahkan menghajar atau lari dari orang jahat semacam preman dan sebagainya. Kenapa harinya sangat sial hari ini? Untung saja setidaknya kelulusan smpnya sudah didepan mata. Ia tidak perlu masuk kedalam sekolah penuh siksaan itu lagi.

Gadis itu lantas dengan terpaksa menyeka air matanya kemudian menghela napas. Ia mendongak saat seseorang itu sama sekali tak mengatakan apapun.

Matanya bertemu pandang dengan netra kelam serupa malam yang seolah menyihirnya. Ia merasa jantungnya berdebar begitu keras.

"lo. Mengganggu." setelah mengatakannya, Pria itu justru melakukan hal yang kontras dengan ucapannya. melepas almamaternya dan menyampirkannya pelan dipunggungnya. juga sebuah topi baseball, dipakaikan dikepalanya.

Ia terpaku untuk sepersekian detik. Tak mampu mengeluarkan suara atau berkata kata.

Pria itu menatapnya tanpa ekspresi lalu melangkah melewatinya begitu saja. Meninggalkan dirinya sendiri. Dengan almamater berwarna hitam keemasan yang tersampir di punggungnya dan sebuah topi baseball longgar yang membuat wajahnya itu tertutupi.

•MINE•║ Hwang Hyunjin [END]Where stories live. Discover now