forever and always【8.0】

213 29 51
                                    


Author's p.o.v

Bangchan tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk mengembalikan kewarasan hyunjin, dari tadi pria itu hanya sibuk berceloteh mengenai bagaimana cara mati paling menyakitkan untuk kim woojin dan sebagainya.

"Hyunjin lo gak haus? Daritadi lo ngoceh mulu." Keluh bangchan yang merasa telinganya sudah panas mendengar kata kata kotor hyunjin yang beragam dan sepertinya tidak ada habisnya terlontar untuk kim woojin.

Hyunjin mendengus namun ia menenggak segelas air yang disodori bangchan sampai habis.

Bangchan mengangguk, "lo haus ternyata." Gumamnya tidak penting.

Pintu diketuk beberapa kali dan sebelum hyunjin menjawab sang pengunjung langsung membuka pintu dan masuk kedalam ruangan.

Hyunjin mengerutkan dahi tidak senang, "gue gak suka orang yang belom diijinin masuk udah masuk." Ia menatap gadis berjaket kulit itu dengan kesal. "Jammerson." Desisnya.

Ellen melirik hyunjin datar, "gak usah bunuh kim woojin, lo cuma ngotor ngotorin tangan aja beresin sampah ga berguna itu.

Bangchan mengangguk cepat.

Sontak hyunjin mendelik galak kearah bangchan, bangchan pura pura tidak menyadari tatapan yang menembus punggungnya itu dan sok sibuk dengan ponsel genggamnya.

Hyunjin mengurut pangkal hidungnya, "lo gak usah ikut campur, lagian bukan gue yang ngotorin tangan tapi piere." Balas hyunjin enteng dan menunjuk piere melalui dagunya.

Ellen menatap piere, "oh?"

Hyunjin mendengus malas.

Ellen mengangkat bahunya masa bodo, "kalo gitu lakuin aja." Katanya ringan. Ellen menoleh kebelakang kearah bangchan dengan agak jengkel. "Kalo dia mau nyuruh orang yang kompeten justru bagus, kenapa itu jadi masalah besar? lo buang buang waktu gue chris." Ellen memutar bola matanya.

Bangchan terbelalak panik dan hyunjin menyeringai senang.

"Lo gak bisa nyuruh piere bunuh orang sembarangan. Grayston." Bangchan bersuara dengan nada jengkel bercampur lelah. Ellen ternyata sama gilanya dengan hyunjin. Oh tentu saja mereka berbagi darah yang sama.

Ellen mengangkat alisnya, "kenapa?" Wajahnya masih datar dan tak berekspresi. Hyunjin ikut memiringkan kepalanya dengan tenang seolah menunggu jawaban bangchan.

Bangchan melotot, "karena itu tidak etis." Katanya gemas nyaris kehilangan kesabaran.

"Lo juga kan tukang bunuh orang, mafia." Cibir ellen diakhir kalimat.

Hyunjin terkekeh, "mafia." Ulangnya lagi dengan nada yang membuat bangchan makin kesal.

"Gue bunuh kalau emang bener bener terpaksa doang itupun dalam setahun bisa diitung jari." Balas bangchan membela diri, wajahnya tampak sudah ingin membunuh ellen dan hyunjin. Bangchan mendesah letih. "Intinya, jangan bunuh orang sembarangan."

"Yaudah anggep aja kalo ini terpaksa. Lagian kan emang terpaksa kan?" Ellen menatap hyunjin. "Lo emang mau lenyapin dia biar kelsha aman kan? Bukan semata mata buat memuaskan nafsu membunuh lo aja?"

Hyunjin mengangguk.

"Ellen.." bangchan menatap ellen tajam.

"Ya chris?"

"Jangan membenarkan ide gila hyunjin."

Ellen mengerutkan dahi, "tapi kan.."

"Kalau kalian sampe berusaha bunuh woojin, gue bakal bilang kelsha."

Hyunjin memicing dongkol. "Loh kok?!"

"Hah." Ellen melebarkan matanya dan langsung terdiam. Bisa gawat kalau kelsha tahu, bisa bisa ellen dan hyunjin digantung karena tanpa sengaja mungkin mengacaukan rencana yang sudah dibuat gadis itu.

•MINE•║ Hwang Hyunjin [END]Where stories live. Discover now