lake of sorrow or guilty?【7.5】

167 30 48
                                    


━━━━━━━━━━━━━━━

if she hated her to the bone,
what was the hug's about?

─Unknown─

━━━━━━━━━━━━━━━

Author's p.o.v

3 hari kemudian..

"Engh..?" Suara lenguhan yang terdengar lemah itu memecahkan lamunan kelsha dan hyunjin. Keduanya kompak menoleh kearah maureta dan tanpa diminta, hyunjin bergegas keluar kamar untuk memanggil dokter setelah menyempatkan menatap kelsha sekilas dan dijawab anggukan singkat oleh gadis itu.

Benar. Kelsha dan hyunjin terpaksa harus mengesampingkan permasalahan mereka dan bekerja sama demi maureta. Sebenarnya harusnya kelsha berjaga bersama bangchan tapi pria itu entah ada urusan penting apa hingga hyunjin yang menggantikan tugas pria itu.

Untung saja hyunjin seolah memahami situasi dan tidak memborbardir kelsha dengan pertanyaan perihal pengunduran pertunangan mereka. Meski kalau boleh jujur hyunjin gatal sekali ingin bertanya ini itu. Dan Kelsha agak bersyukur bisa terhindar dari segala pertanyaan hyunjin setidaknya untuk sementara.

Kelsha berjalan mendekati ranjang maureta, ia memandang gadis itu khawatir. "Mau, lo baik baik aja? Hyunjin lagi manggil dokter sekarang."

Maureta mengerjap dan tatapannya terfokus pada kehadiran kelsha disini, ia menatap kelsha linglung. "Kels..?"

Kelsha mengangguk dan mengusap bahu maureta pelan, ia tersenyum menenangkan. "Ini gue, it's okay."

Maureta yang masih merasa sedikit pusing hanya bisa melempar senyuman lemah. Ia sedikit bingung kenapa kelsha bersikap baik padanya, apakah gadis itu berpura pura atau memang belum tahu? Apakah bangchan tidak memberitahunya?

"Ada yang sakit? Lo butuh apa? Apa yang bisa gue bantu?" Tanya kelsha dan memandangnya penuh perhatian. Ia menatap ke sekitar tubuh maureta dan sempat melihat kearah alat alat di sekitar bed untuk sekedar memastikan bahwa tidak ada yang salah.

Maureta merasa perasaan hangat yang tiba tiba merasuk kedalam hatinya bersamaan dengan sesuatu yang seolah meremas jantungnya, ia mengepalkan tangan di balik selimut, kedua tangannya sedikit tremor. Sepasang mata gadis berambut merah itu terasa memanas. Ia mengadahkan kepalanya agar tidak meneteskan air mata seraya memejamkan matanya berusaha menenangkan diri sendiri.

Maureta tersenyum kearah kelsha yang sedang tidak melihat kearahnya dan sibuk mengecek ini itu. "Kels.." lirih maureta.

Kelsha menoleh dan tersenyum, "iyaa?"

Maureta menatap gadis itu lalu memutuskan mengatakan sesuatu yang sedari tadi seolah tertahan di tenggorokannya. "Boleh gue peluk lo?" Nadanya terdengar begitu ragu.

Kelsha berkedip seraya agak tertegun, ia tanpa mengatakan apapun segera menarik maureta kedalam pelukannya. "Lo apasih kok jadi mellow gini." Ia terkekeh. Dan tidak menyadari keanehan dalam diri maureta. Meski kelsha merasa sedikit aneh namun ia menepis pemikiran itu. Ia hanya berpikir bahwa maureta yang memang paling dekat dengannya  hanya merasa merindukan dirinya.

Untuk pertama kalinya, maureta sangat ingin menangis.

Karena pelukan mereka saat ini, mungkin adalah sebuah pelukan terakhir.

•MINE•║ Hwang Hyunjin [END]Where stories live. Discover now