"Ada juga beberapa baju ganti yang bisa tuan gunakan di lemari sana." Lanjutnya sambil menunjuk ke arah sebuah lemari berpintu dua.
"Ah baik, terima kasih banyak."
"Kalau begitu, saya permisi dulu."
Setelah pamit, dia pun pergi meninggalkanku dengan kamar ini. Hm, sepertinya aku ingin mencoba kamar mandinya dulu. Yah, walau memang katanya mandi di malam hari tidak sehat, namun sesekali apa salahnya, kan?
"Ah, segarnya .... Aku tidak mengira mandi malam bisa senyaman ini..."
Aku mengenakan lagi seragam yang dari awal kupakai. Yah, hitung-hitung menghemat pakaian. Dan juga aku mau tidur, sayang-sayang jika aku mengenakan pakaian baru.
Toktoktok... seseorang mengetuk pintu kamarku. Apakah jangan-jangan ada pelayan yang membawakanku camilan tengah malam?
Aku pun membuka pintu dan betapa terkejutnya aku melihat Catherine di hadapanku mengenakan daster krem polos. "Wanita dengan kehormatan" katanya. Seenaknya dia membuat pikiranku terbang kemana-mana.
"A-ada apa tengah ma-malam begini?" tanyaku gagap.
Dengan wajahnya yang memerah, dia berkata. "Boleh aku berbicara denganmu sebentar?"
Catherine's P.O.V
Dia menggeleng-gelengkan kepalanya, dan kemudian berkata. "Te-tentu, memangnya ada apa?"
"Ada sesuatu yang ingin kupinta darimu. Bisakah kamu ajarkan cara memiliki tekad, determinasi, atau apapun itu seperti yang kamu miliki?"
Dia terlihat terkejut mendengar permintaanku, "Memangnya kenapa? Kenapa kamu tiba-tiba meminta hal seperti ini padaku?" balasnya bertanya.
Yah, sudah kuduga dia akan heran. Terdengar aneh orang sepertiku tiba-tiba meminta tolong tentang hal seperti ini.
"Mm ... boleh aku bercerita sedikit?"
"Tentu, aku belum terlalu lelah. Mungkin karena aku sudah tidur saat di markas tadi, haha." Balasnya sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Jamie, aku ... aku sebenarnya sudah kehilangan ibuku. Dan karena itu, dia memutuskan untuk menikah lagi. Semenjak itu, hari-hariku menjadi berbeda. Ayahku seakan-akan melupakanku dan hanya memberi perhatian kepada istri barunya. Jarang sekali mereka berdua memberikan perhatian layaknya sepasang orangtua. Karena itu ... aku merindukannya. Aku merindukan ibuku yang dulu ...."
Air mata mulai menetes dan berlinang di pipiku. Yah, setidaknya aku sudah menceritakan tentang ini kepada seseorang. Walaupun dia tidak memiliki jawaban yang pas untukku, setidaknya dia sudah mendengarkanku.
"Aku turut berduka atas kepergian ibumu. Tapi, menurutku orangtuamu yang sekarang masih mencintaimu kok. Yah, pastinya kamu sudah tahu itu." Balasnya, memberi nasehat yang sudah ribuan kali kudengar.
"Ah, bukan itu masalahnya. Kalau itu aku sangat mengerti. Hanya saja, penyebab kepergian ibuku sama seperti penyebab kepergian Yuki. Karena itu, aku ingin bertanya padamu. Apakah mungkin setelah bertahun-tahun lamanya, dia masih hidup?" tanyaku
"Hm .... Maaf, apakah sudah ada bukti akan kematian ibumu?" balasnya bertanya.
Aku menggeleng. Tapi tidak mungkin dia masih hidup, kan?
"Kalau begitu apa salahnya berharap? Kalau kamu begitu mencintai ibumu kenapa kamu yakin begitu saja kalau dia sudah meninggal?"
JLEBB...Kalimat-kalimatnya tepat sekali menikam hatiku.
"Bu-bukan begitu! Hanya saja ... aku takut. Aku takut jika harapan itu gagal."
"Bisakah kamu berhenti mengatakan kata "gagal"? Kamu belum membuktikannya sendiri. Memang impian-impian orang itu sering terdengar tidak mungkin. Tapi, mereka mampu mewujudkannya dengan kerja keras, tidak peduli dengan kegagalan. Karena hanya kata "berhasil" yang ada dipikiran mereka."
"Menurutku, mungkin saja ibumu masih hidup. Kalau dipikir-pikir, pihak Red Sync pasti memiliki alasan kenapa mereka memerlukan ibumu. Jadi tenang saja. Dia pasti sedang berdoa, menunggumu untuk menjemputnya."
Air mataku kembali mengalir, kali ini bagaikan air terjun. Suara isak tangisku mulai terdengar.
Sontak aku memeluknya, menenggelamkan wajahku ke dalam dadanya, entah apa atau siapa yang menggerakkanku. Rupanya, mulai saat ini. Aku menyukainya.
"Terima kasih ...." ujarku lirih, di antara isakan tangisanku.
***
Updet jugak akhirnya~~^^
Berhubung bertepatan dengan lebaran, author mengucapkan selamat hari raya idul fitri, bagi yang merayakan
Mohon maaf lahir dan batin...! :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Synchronization
Science FictionJamie Anderson, anak remaja berumur 16 tahun yang tinggal di sebuah kerajaan yang bertahan di masa depan. Kemajuan teknologi yang luar biasa membawa juga dampak negatif pada dunianya. Dia ditakdirkan menyelamatkan dunia dari ancaman sebuah perusaha...
Chapter 5 (Part 2)
Mulai dari awal
