Catherine's P.O.V
"Dari kecil udah banyak yang naksir..." katanya. Heh, andai kata kalimat itu adalah fakta.
Tujuh tahun yang lalu
"Kumohon, aku hanya ingin berteman dengan kalian..." pintaku memohon.
Mereka tertawa, "siapa sih di dunia ini yang mau temenan sama kamu?" ujar salah satu dari mereka seraya mendorongku hingga kuterjatuh.
"Rambut putih, badan kurus, muka bengong terus. Dasar anak setan!"
Dia meludahiku. Setelah itu mereka pergi meninggalkanku begitu saja. Rasanya ingin kuterjang mereka tapi, dengan badan seperti ini? Apa yang bisa kulakukan untuk membela diriku sendiri? Tanpa kusadari, air mata mulai membasahi pipiku. Ya, hanya itu yang bisa kulakukan. Menangis. Aku langsung berlari ke rumah, membawa segenap perasaan amarah dan kesedihan.
Aku membuka pintu rumah dan masuk seraya membanting pintu. Bundaku yang sedang memasak mendengarnya. Dia langsung menghampiriku yang terduduk di atas sofa.
"Aduh...anak bunda kenapa? Kok menangis?" tanyanya sembari membelai rambut dan mengusap air mataku.
"Me-mereka jahat, bun. Me-mereka gak mau berteman dengan adek..." jelasku masih diiringi isak tangisan.
Bundaku ikut meneteskan air matanya. Tapi dengan cepat dia langsung menghapusnya.
"Kakak tahu? Bunda punya cerita yang pasti membuat kakak senang. Mau bunda ceritain?"
Aku mengangguk, menerima tawarannya.
"Pada suatu hari, lahir seorang anak perempuan yang sangat cantik. Nama anak itu Catherine..!" ujar bundaku sebagai pembukaan cerita.
Kedua bibirku masih cemberut. Tapi, setidaknya hatiku bisa merasakan kehangatan dari perkataannya.
"Tapi, anak-anak lain tidak menyadari kecantikannya. Mereka suka menghinanya hingga membuatnya menangis. Namun, dia akan bertemu seseorang yang ganteng, baik hati dan ajaib! Dan sejak mereka bertemu, mereka akan menjadi sahabat selamanya!"
Dan semenjak cerita itu, aku senantiasa terus menunggu sosok itu. Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Hingga, pada saat aku berumur 12 tahun. Aku pun mengetahui bahwa aku juga seseorang yang "ajaib". Rambutku yang putih mulai memirang. Badanku yang kurus mulai menggemuk, dan tidak ketinggalan juga parasku yang bertambah cantik. Awalnya aku terkejut dan takut akan perubahan yang tiba-tiba terjadi padaku. Saat aku bertanya pada bundaku, dia pun akhirnya menjelaskan segalanya padaku.
Ya, aku terlahir ke dunia ini dengan membawa suatu kelebihan yang terdengar fana. Sihir. Sebuah kekuatan yang sudah lama hilang dari dunia ini. Kelebihan itulah yang menyebabkanku memiliki kelainan seperti itu.
Bundaku tidak pernah menceritakan apapun sebelumnya. Dia hanya berkata kelainanku hanya kelainan yang juga dimiliki beberapa orang. Perkataannya soal itu hanyalah kebohongan, kecuali satu hal. Cerita yang dia ceritakan tentang pertemuanku dengan seseorang yang "ganteng, baik hati, dan ajaib". Itu bukanlah hanya sebuah cerita, melainkan sebuah ramalan takdir yang diwariskan turun temurun di keluargaku sejak zaman kerajaan dulu. Bukan tanpa sebab aku dianugrahkan kelebihan ini. Aku diharapkan bisa menyelamatkan dunia ini bersamanya.
Seringkali kubayangkan dia sebagai sosok laki-laki sempurna seperti di film-film yang kutonton. Namun, tidak kusangka realita yang kuhadapi jauh dari ekspektasiku. Tepat pada pada penghujung tahunku di SMA, aku berjumpa dengannya.
ESTÁS LEYENDO
Synchronization
Ciencia FicciónJamie Anderson, anak remaja berumur 16 tahun yang tinggal di sebuah kerajaan yang bertahan di masa depan. Kemajuan teknologi yang luar biasa membawa juga dampak negatif pada dunianya. Dia ditakdirkan menyelamatkan dunia dari ancaman sebuah perusaha...
