26| • Jalan Bareng Lucas

83 30 27
                                    

Aera

Aku yang baru saja terbangun dan membuka kedua mataku segera tersentak karena saat ini aku sudah berada didalam sebuah kamar yang bernuansa putih dan hitam. "Hei tunggu-tunggu, ini bukan kamarku, kamarku kan berwarna pink dan biru. Jadi ini kamar siapa?" tanyaku pada diriku sendiri dalam batin.

Aku mengintip ke dalam selimut yang kini menutupi seluruh tubuhku hingga batas leher, untung saja bajuku masih melekat di tempat asalnya, aku menghela napas lega. "Jadi ini kamar siapa?" tanyaku lagi dalam batin. Saat berjuta-juta pertanyaan itu masih berputar di kepalaku, tiba-tiba suara pintu kamar yang terbuka sontak membuatku menoleh ke arah asal suara. Terlihat Lucas yang masuk ke dalam kamar menggunakan t-shirt berwarna putih yang dipadukan dengan celana selutut berwarna biru. "Owh shit...He look fucking handsome," teriakku dalam hati.

Lucas melirik ke arahku yang sedari tadi sedang menatapnya dengan tatapan kagum.
"Hey, kamu udah bangun?" tanya Lucas sambil duduk di tepi tempat tidur.
Pertanyaan Lucas membuatku tersadar dari lamunanku, aku jadi salah tingkah gara-gara ketauan natapin dia. Iya, dia yang kini dengan lancang mendominasi seluruh hidupku.

"Hm barusan," jawabku dengan malu. Dengan satu gerakan cepat, aku langsung terduduk.
"Kok aku bisa disini? Ini rumah kamu? Cepet jawab!"

Lucas terkekeh sebentar, "Santai aja kali, ini apartemen aku. Jadi kemarin rencananya aku mau langsung anterin kamu pulang ke rumah kamu, tapi kamu tidurnya nyenyak banget. Jadi aku bawa ke apartemen dulu, kalo kamu udah bangun, nanti aku antar ke rumah."

"Lah, kamu kan tau kalo aku selalu bawa kunci rumah. Kenapa ga ambil aja?"

"Emangnya kamu mau sendirian di rumah? Aku enggak liat mobil mami kamu di garasi. Aku juga udah coba tekan bel berpuluh-puluh kali tapi tetep aja enggak ada yang bukain pintu. Jadi mau gak mau aku bawa kamu ke apartemen aku. Santai aja, aku enggak mungkin ngelakuin hal-hal yang diluar batas," jawab Lucas dengan enteng.

"Aku juga takut sih kalo sendirian di rumah, biasanya kalo enggak ada mami sama kak Lusi, Bi Eda pasti nginep di rumah. Tapi gara-gara aku pergi study tour, Bi Eda pulang ke rumahnya deh. Palingan hari ini baru mulai nginep lagi," ucapku menjelaskan.

"Ya udah, sekarang udah jam 9. Kamu mandi gih lalu kita jalan-jalan."

"Hah, beneran!? Kita mau jalan-jalan kemana?" sahutku dengan semangat.

"Rahasia," ucap Lucas dengan nada meledek lalu keluar dari kamar. Dengan kesal aku mengambil handuk yang berada di koper dan pergi melenggang masuk ke dalam kamar mandi.

✨✨

Lucas memarkirkan mobil hitamnya disalah satu pusat pembelanjaan. Ternyata hari ini dia berniat untuk mengajakku menonton salah satu film di bioskop. Karena kami berdua sangat menyukai genre action, mungkin film yang Lucas pilih juga menarik bagiku. Lucas membawa nampan berisi 2 minuman cola dan 1 popcorn jumbo rasa caramel kesukaanku. Aku benar-benar menyukai rasa manis! Tapi Lucas sempat menceramahiku, katanya 'takut aku diabetes.' Aku hanya membalas perkataannya dengan menekuk bibir bawahku, sengaja menggembungkan kedua pipiku dan menatapnya dengan tatapan puppy eyesku yang maut.

Kami masuk ke dalam ruang teaser bioskop saat lampunya masih menyala dan mencari tempat duduk sesuai tiket yang telah Lucas pesan sebelumnya. Setelah menemukan tempat duduk, Lucas menaruh cola di pinggiran kursi dan memegang popcorn berukuran jumbo tersebut.

Lampu bioskop perlahan-lahan mulai padam, digantikan dengan cahaya yang terpancar dari layar berukuran besar dihadapan kami. Disana sudah terdapat pemain figur yang sedang melakukan perkelahian. Film ini benar-benar menarik! Bahkan aku sempat menangis karena salah satu tokoh di film tersebut meninggal. Di tengah film itu tayang, tak sengaja tanganku menyentuh tangan Lucas saat kami berdua ingin mengambil popcorn secara bersamaan. Lucas melihat ke arahku dan aku juga melihat ke arah Lucas. Ia tersenyum samar tapi aku masih dapat melihat senyum itu dengan jelas didalam ruangan yang minim cahaya ini.

Lucas mengambil 1 butir popcorn dan memasukkannya ke dalam mulutku. Aku hanya diam mematung dan kembali melihat tayangan film yang berada dihadapanku dengan pipi yang merah. Selanjutnya, Lucas menggenggam tangan kananku secara tiba-tiba membuat jantungku berpacu dengan ritme yang lebih cepat dari sebelumnya.

✨✨

Setelah selesai menonton film di bioskop, Lucas mengajakku untuk pergi makan di food street yang masih berada didalam kawasan pusat pembelanjaan. Aku dengan cepat memesan nasi ijo paket lengkap dengan milkshake cokelat kesukaanku sebagai pelengkap.

"Mau ke taman?" tanya Lucas setelah ia selesai makan.

"Mau ngapain?" tanya ku sambil melahap nasi ijo dengan sesuir ayam.

"Ada deh," jawab Lucas sambil menatapku yang masih sibuk berkutat dengan makanan yang berada dihadapanku. Aku cepat-cepat menyelesaikan acara makanku dan pergi ke tempat tujuan yang Lucas sebutkan tadi. Setelah menempuh perjalanan selama 45 menit akhirnya kami sampai di parkiran taman.

Pukul 16.24 di sebuah taman yang memperlihatkan pemandangan anak-anak yang sedang bermain gelembung serta berlari kesana-kemari hingga menerbitkan tawa lebar. Matahari yang tidak begitu terik benar-benar mendukung untuk bersantai di taman yang kecil namun indah ini. Aku menghampiri salah satu pedagang yang menjual permainan yang terbuat dari sabun tersebut. Setelah mendapatkan permainan itu, aku berlari menuju sekumpulan anak-anak yang sedang bermain gelumbung dengan posisi tanganku yang masih setia menggenggam tangan milik Lucas.

Aku meniup cairan sabun tersebut dan beberapa gelembung segera terbentuk. Gelembung-gelembung tersebut tak sengaja mengenai Lucas. Laki-laki itu menatapku dengan tatapan ingin membalas. Ia segera mengambil permainan tersebut dan meniupnya ke arahku. Benar saja, gelembung-gelembung yang ditiup oleh Lucas mulai datang ke arahku dan membuatku penuh dengan sabun. Aku yang tak terima dengan perlakuan Lucas kembali melakukan hal yang ia lakukan kepadaku untuk membalasnya.
Tanpa sadar, tawa kami berdua sama-sama lepas bahkan dapat membuat beberapa pasangan yang berada didekat kami merasa iri saat melihat kedekatan kami.

✨✨

Maap ya author telat update! Semoga kalian suka part ini:)

ᴀᴇʀᴀ? [ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ]Where stories live. Discover now