32| • Bandung (1)

83 23 38
                                    

Author Pov

Juna berjalan cepat, bahkan dapat dikatakan berlari menuju kamar Lucas dengan menggunakan langkah-langkah yang besar karena kakinya yang panjang. Ia segera membuka, lebih tepatnya membanting pintu kamar Lucas hingga mengeluarkan suara dentuman keras antara pintu dan dinding.

"Heh, ngagetin gue aja lo! Entar rusak, lo ganti tu pintu," ucap Lucas tajam.

"Gue ikut ke Bandung," ucap Juna to the point tanpa memperdulikan perkataan Lucas barusan.

"Gak!" tegas Lucas dengan cepat. Lucas tak akan memberikan celah sedikitpun bagi Juna untuk mendekati Aera. Bahkan sekecil upil semut aja, Lucas tetap enggak akan mau kasi Juna kesempatan itu.

"Bodo amat! Gue cuma mau ngasih tau, bukan mau numpang sama lo!" Setelah menyelesaikan ucapannya, Juna kembali menutup pintu kamar Lucas dengan keras. Bisa-bisa tu pintu bakal jadi remahan rengginang kalo Juna banting terus. Si Juna emang kasar, jadi tak heran.

Lucas bersikap bodo amat dan segera mengambil koper yang tergeletak di dalam lemari. Lucas mulai mengemasi pakaian-pakaian yang akan ia bawa besok. Ia juga sudah meminta ijin kepada papanya untuk meminjam mobil pergi ke Bandung. Papanya hanya mengangguk setuju setelah mendengar permintaan Lucas. "Huh... Besok akan jadi hari yang menyulitkan kalo si Juna tetep ngotot mau ikut."

✨✨

Hari yang ditunggu-tunggupun akhirnya tiba! Aera bangun sangat awal bahkan lebih awal dari pada alarmnya yang dia atur sebelum tidur semalam, was-was aja kalo enggak bangun masih ada alarm yang akan berbunyi untuk membangunkannya dengan senang hati.

Setelah bangun, Aera segera masuk ke dalam kamar mandi.  Selang waktu 30 menit, Aera sudah siap dengan baju kaos warna putih dan celana jeans warna biru muda, tak lupa cardingan warna kuning yang melekat di tubuhnya. Soalnya di Bandung dingin banget makanya harus pake cardigan. Apa lagi katanya villa Lucas ada di atas bukit, makin dingin deh pastinya. Setelah merasa cukup puas, Aera mengambil sepatu berwarna putih untuk ia kenakan. Jujur saja, penampilan Aera saat ini memang simpel tapi enak untuk dipandang.

 Jujur saja, penampilan Aera saat ini memang simpel tapi enak untuk dipandang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aera berjalan menuju meja makan sambil menarik koper ditangan kanannya.
"Eh non mau kemana?" tanya Bi Eda yang terkejut karena Aera membawa koper. Aera menepuk jidatnya pelan, "Eh maaf bi Aera lupa kasi tau. Hari ini Aera mau pergi liburan ke Bandung sama temen-temen, palingan seminggu gitu liburannya."

"Lah, non enggak sekolah?"

"Libur 2 minggu bi, soalnya kelas 12 pada ujian." Setelah mendengar jawaban Aera, Bi Eda hanya ber oh ria. "Mau makan apa non sebelum berangkat?" tanya Bi Eda lagi.

"Nasi goreng masakan bi Eda aja deh, kan enak bangett," Bi Eda yang dipuji hanya tersipu malu mendengar ucapan Aera.
"Non bisa aja," ucap Bi Eda sambil berjalan menuju dapur. Aera terkekeh pelan menanggapi perkataan Bi Eda.
Setelah beberapa menit berkutat di dapur, akhirnya Bi Eda kembali ke meja makan dengan membawa sepiring nasi goreng. "Makkasi bi."

"Sama-sama non," ucap Bi Eda lalu kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya. Setelah selesai makan, Aera membawa piringnya ke tempat cuci puring yang berada di dapur. Saat hendak mencuci piring kotor tersebut, tiba-tiba terdengar bunyi klakson mobil dari teras rumahnya. Dengan gerakan cepat, Aera segera keluar sambil menarik koper ditangan kanannya. "Bi, itu piringnya tolong dicuciin. Aku berangkat dulu ya, Bi." teriak Aera sambil berlari menuju teras rumah.

Setelah sampai di ambang pintu, mata Aera segera mendapati keberadaan Lucas yang sedang menyenderkan punggungnya ke pintu mobil sambil memainkan telepon genggam ditangan kanannya. "Wuanjay cool banget! Aku bisa crazy nih kalo mandang Lucas lama-lama," jerit batin Aera. Lucas melirik Aera yang terdiam di ambang pintu.
"Heh, cepetan yang lain udah pada nunggu didalem mobil," teriak Lucas rada ngegas kepada Aera.

Aera berjalan mendekati Lucas.
"Yang sabar atuh beb, nih kopernya," Aera menyodorkan koper yang berada di tangan kanannya. Lucas segera mengambil koper itu dan menaruhnya didalam bagasi mobil. Lucas masuk ke dalam kursi pengemudi, sedangkan Aera masuk ke dalam kursi penumpang yang berada tepat disamping Lucas. Tak lama, Lucas segera menancap gas dan berbaur dengan pengendara yang lain di jalan raya.

"Hai, Ra," sapa Jennie dan Ela serempak.

"Hai Jen, La," jawab Aera sambil memasang seat belt dan memandang mereka.

"Hai kakak cantik," sapa Aksa yang segera dihadiahi oleh tatapan tajam dari Lucas.
"Maap bang, aku kan kidding doang. Jangan suka marah ah, nanti cepet keriput."

"Makanya jangan suka ngajak war," ucap Kenan sambil menepuk kepala Aksa.

"Aelah jangan suka nampol kepala aku dong, ntar aku makin bego gimana? Mau tanggung jawab?" ucap Aksa ngegas sambil mengusap kepalanya yang ditampol Kenan barusan.

"Heleh, udah bego kali dari lahir," sahut Jennie yang langsung mengundang tawaan dari semua penghuni yang berada didalam mobil untuk mengejek Aksa.

"Neng Jejen kejam ya sama raja ulat yang ganteng ini, hiks," lirih Aksa dengan dramatis.

"Bodo amat," ucap Aera, Jennie, Ela, Lucas dan Kenan serempak. Sedangkan Aksa hanya meringis pelan mendengar ucapan mereka.

"Lucas, liat deh di kaca spion. Kok rasanya ada yang ngikutin terus ya dari tadi?" tanya Aera pelan kepada Lucas. Lucas melirik kaca spion dan benar saja ada mobil berwarna hitam yang mengikuti mobil mereka dari tadi. "Palingan juga Juna."

"Ha, Juna!?" ucap Kenan dan Aksa serempak.

"Idih, kalian berdua ngapa dah. Telinga aku kagak budek tau!" sahut Ela sambil memegang kupingnya. Aksa dan Kenan hanya nyengir kuda membalas ucapan Ela.

"Kamu tau dari mana kalo itu Juna?" tanya Aera lagi.

"Kemarin dia ada bilang ke aku kalo mau ikut pergi ke Bandung."

"Kenapa ga bareng mobil kita aja kalo gitu?"

"Dia maunya pake mobil sendiri," jawab Lucas sambil fokus menatap jalanan yang berada dihadapannya. Aera hanya ber oh ria setelah mendengar jawaban yang keluar dari mulut Lucas. Sedangkan, Aksa dan Kenan yang mengetahui pertengkaran Lucas dan Juna hanya tutup mulut dan tak ingin berbicara banyak.

"Alasan sebenernya gara-gara Juna suka sama kamu Aera, makanya aku enggak bolehin dia bareng sama kita," batin Lucas

✨✨

ᴀᴇʀᴀ? [ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ]Where stories live. Discover now