21| • Study Tour (1)

105 42 66
                                    

Aera

Akhirnya hari yang sangat dinanti-nantikan oleh murid kelas sepuluh dan kelas sebelas pun tiba. Ya, hari ini kami berangkat untuk study tour! Sumpah sih aku hari ini semangat 45 banget! Bayangkan aja, jam 4 subuh aku udah selesai mandi dan pake baju buat study tour. Padahal study tour berangkat jam 7. Untuk melaksanakan study tour ini, sekolah menyiapkan 25 bus untuk pergi ke Hutan Rindang. Kaya banget sekolah aku mah buset, kayak Sultan aje! Saat di bus, aku duduk bersama Lucas, Jennie bersama Kenan dan Ela bersama Aksa. Guru-guru bilang para murid boleh duduk bebas, boleh duduk dengan kelas sepuluh ataupun kelas sebelas. Jadi, Lucas suruh aku duduk bareng dia hehe.

Perjalanan menuju Hutan Rindang memakan waktu sekitar 8 jam. Saat 1 jam dalam perjalanan, keadaan dalam bus sangatlah menyenangkan. Ada yang nyanyi, main gitar, dan joget-joget lucu gitu. Saat perjalanan sudah menempuh 3 jam, kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk tidur karena kelelahan bernyanyi dan menari-nari. Aku menoleh ke samping dan melihat Lucas sedang memandang langit pada siang itu. Aku mengeluarkan headset dari dalam tasku dan menancapkannya ke dalam hp. Aku memasang headset bagian kiri ke telinga kananku dan memegang headset bagian kanan. "Lucas, aku tau kamu pasti bosan. Denger lagu bareng yuk!" cicitku tanpa melihat ke arah Lucas.

Karena tidak kunjung mendapat jawaban, aku akhirnya memberanikan diriku untuk menoleh ke arah Lucas. Ternyata dia udah memasang headset duluan, pantas saja kagak denger pas aku ngomong tadi! Alhasil aku memasang headset itu ke telinga kiriku dengan wajah cemberut.

Nah karena momentnya lagi di dalem bus, aku pengen tuh bobok di pundaknya si Lucas, biar kayak drama-drama yang sering aku tonton. Aku memejamkan mataku mencoba untuk tidur, tapi enggak berhasil-berhasil. Karena terlalu sibuk dengan acara 'pura-pura tidur', tiba-tiba kepala Lucas mendarat di pundakku. Aku terlonjak kaget dengan jantung yang berdebar-debar. "Ni anak pinter banget bikin aku sakit jantung," ucapku dalam batin. Karena perjalanan masih jauh, aku memutuskan untuk tidur dan menyenderkan kepalaku di kepala Lucas.

✨✨

"Anak-anak bangun! Kita sudah sampai," teriak Pak Broto dengan suaranya yang berat, keras dan lantang. Semua murid yang saat itu terlelap, sontak terbangun dari tidurnya termasuk aku dan Lucas. Kami diinstruksikan untuk turun dan mengambil barang bawaan kami yang berada di bagasi bus. Setelah mendapatkan kembali barang bawaan tersebut, kami disuruh untuk membuat tenda bersama karena kami memang menginap selama 2 malam di Hutan Rindang. Bu Silvia membacakan pembagian kelompok untuk tidur di tenda nanti malam dan betapa beruntungnya aku karena sekelompok dengan Jennie dan Ela.

"Untung aja satu tenda sama kalian," ujarku dengan gembira dan mata yang berbinar-binar.

"Aku udah was-was satu tenda sama orang yang gak aku kenal. Udah pasti canggung banget sih," ucap Ela sambil bergidih ngeri membayangkan hal tersebut.

"Sama woi, aku juga mikir gitu," timpal Jennie yang memiliki pendapat sama dengan Ela.

"Eh katanya malam ini ada jurit malem?" bisik Ela saat Bu Silvia membagikan kelompok untuk tidur di tenda.
"Seriusan?" tanya aku dan Jennie dengan suara yang menegang secara bersamaan.
"Aku ga berani woi, disini malem-malem pasti gelap. Serem anjir," hardikku ngeri.

"SEKARANG KITA SIAPKAN MAKAN MALAM DULU YA! KALIAN HARUS SIAP-SIAP KARENA NANTI MALAM KAMI AKAN MEMBERIKAN KENANGAN YANG SPESIAL KEPADA KALIAN SEMUA," teriak Bu Silvia membuat aku, Jennie dan Ela terkejut. Ettt, tak hanya kami bertiga yang terkejut, tapi semua murid yang ada disana juga ikut terkejut mendengar penuturan Bu Silvia!

Saat Bu Silvia sudah pergi menyiapkan bahan makan malam. Aku, Jennie dan Ela saling memandang satu sama lain, "Jadi benaran ada?" teriak kami bersamaan hingga beberapa pasang mata melihat ke arah kami dengan ekspresi aneh.

✨✨

ᴀᴇʀᴀ? [ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ]Where stories live. Discover now