IAB28 : Setiaku percuma

154 9 8
                                    

Aku pun bingung dengan perasaanku.
Padahal aku sudah diperlakukan secara
sepihak, namun aku tetap saja
mengharapkannya untuk kembali.

-Meidina Qolby-

🌿🌿🌿

"Udah sore nih By, kakak pulang dulu ya. Kasihan kak Mia sendiri dirumah, "pamit Arya.

"Oke kak, hati-hati ya. Jangan ngebut, lihat kanan-kiri, "ujar Qolby.

"Bawel. Dadah. " Lambai Arya dengan senyuman.

Qolby teringat dengan Bintang, dimana dia? Qolby sangat merindukannya sekarang.

Cepat pulang mas, aku rindu.

Qolby membuka Al-Qur'annya, ia berharap rindunya terobati dengan membaca ayat demi ayat suci ini. Semoga Allah menjagamu mas.

Dalam keadaan seperti ini Qolby masih sempat-sempatnya mencari Bintang, lain halnya dengan Bintang sudah tidak perduli lagi dengan dirinya apalagi memikirkan bagaimana keadaanya sekarang.

Seharusnya sudah waktunya Qolby meninggalkan Bintang, percuma saja ia bertahan seperti ini kalau pada akhirnya ia sendiri yang menanggung luka. Sudah cukup dengan penyakit yang ia derita, jangan ditambah lagi dengan yang lain.

Qolby benar-benar masih mengharapkan Bintang kembali ke pelukannya, walau bagi Bintang itu tak akan mungkin terjadi.

Tak sengaja Qolby melihat bayang-bayang seorang lelaki dari arah luar kamar, karena curiga Qolby langsung saja menghampiri. Qolby jelas mengenali laki-laki itu, tak lain adalah Bintang suaminya sendiri. Berminggu-minggu ia menunggu kepulangan Bintang, akhirnya Bintang menepati janjinya untuk pulang.

Namun ada sedikit terbesit perasaan khawatir dihati Qolby, mengingat kepulangan suaminya bukan karena dirinya, namun ada sesuatu yang lain.

Kini Qolby menatap surat ditangan Bintang, benar dugaannya Bintang pulang ingin memberikan surat itu kepadanya, bukan karena rindu ataupun semacamnya.

"Mas, kamu pulang juga akhirnya,"ucap Qolby sumringah sambil memeluk erat suaminya.

"LEPASKAN!!"

"Mas...."

"Ini. "Sambil memberikan surat yang ada di tangannya.

"Apa ini, Mas?" tanya Qolby memastikan bahwa itu bukan surat perceraian.

"Buka sendiri, bisa, kan!"

Lemah tubuh Qolby selesai membaca surat itu, jelas-jelas disana tertera kata "cerai."

"Sekarang kamu nggak berhak lagi atas saya," ungkapnya kasar.

"Kenapa kamu tega, Mas." Geleng Qolby tak percaya akan semua yang terjadi. Lagi-lagi Bintang sukses membuat Qolby menangis.

"Apa salahku Mas, jelasin Mas."

Bintang hanya tersenyum sinis kearah Qolby, tanpa menjawab pertanyaan itu. Baginya itu pertanyaan yang sudah berulang kali Qolby tanyakan, tanpa ia menjawab pun pasti Qolby sudah mengetahui apa jawabannya.

"Saya minta kamu pergi sekarang dari rumah ini!"

"Mas."

"Apalagi, hah! Cepat kemasi barang-barangmu," sambungnya lagi dengan tatapan membunuh.

"Baik, saya akan pergi. Tanpa kamu suruh pun saya akan pergi, " sahutnya, entah kenapa Qolby sekarang bisa berbicara setegas itu.

Bintang tertawa dan bertepuk tangan."Bagus."

Izinkan Aku Bersamamu✔[Revisi]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon