IAB18 : Maaf

131 18 5
                                    

Mungkin itulah namanya cinta pertama,
cinta pertama yang membuatku seakan
tak bisa berkutik.

-Bintang Afrizal-

🌿🌿🌿

Baru kali ini Syidad merasakan sakitnya rasa penolakan, dulu ia tak pernah seperti ini. Mungkin ini teguran dari Allah. Karena terlalu berharap kepada makhluk-Nya sedangkan lupa berharap kepada Rabb-Nya. Wajar saja ia sakit hati.

Syidad telah melupakan kejadian itu, ia akan ingat selalu dengan janjinya yang tak akan pernah menyerah mengejar Qolby. Untuk saat ini ia harus memperbaiki diri terlebih dahulu sampai waktu yang akan menjawabnya.

Allahu Rabb, aku telah lama meninggalkanmu. Afwan.


°°

Tak kuat menahan airmata dari tadi, akhirnya airmata itu pun mengalir dengan sendirinya. Qolby duduk tertunduk dibawah pohon besar,semilir angin yang menerpanya seakan menjadi penyempurna tangisannya. Saat ini ia tak mampu berdamai dengan keadaan karena airmata memintanya untuk segera menjatuhkannya, alhasil ia mengalah.

Entah sebegitu bersalahahnya kah?
Sampai berkorban mengeluarkan airmata hanya demi laki-laki yang tak ia kenali. Mungkin pepatah ini akan mewakilkan. Rela menangis demi orang yang dicinta.

Mungkin ia menangis karena ia mencintai Syidad.
Tapi sayang semua sudah terjadi, sebentar lagi dirinya akan menjadi milik orang lain. Musnah sudah harapan laki-laki itu untuk menikahinya. Qolby hanya bisa berdoa untuk kebaikan Syidad.

Sejujurnya Qolby tahu bahwa Syidad pun juga mencintainya, hal ini diperkuat dengan perlakuannya terhadap Qolby. Sangat berbeda. Bahkan ketika bertemu pun Syidad tak pernah mempercepat langkahnya, tidak seperti ketika bertemu wanita lain. Perlu diingat bukan berarti Syidad ingin mendekati Qolby, bukan seperti itu. Ia tahu batasan antara yang bukan mahrom.

Qolby menyudahi tangisannya karena ia melihat Kinan dari kejauhan sedang berjalan menujunya.

Ia menyeka air matanya, takut Kinan melihatnya sedang menangis. Ia tak mau Kinan mengetahui ini semua.

"By, " panggilnya.

"Kok disini sendiri sih, aku nyariin kamu dari tadi. Ayo pulang, tadi semuanya udah aku urus sama dosen, " ucapnya lagi.

"Hmmm. Berarti urusan kita kelar kan, nggak ada yang tertinggal?" sahut Qolby memastikan.

Kinan tersenyum lepas. "Alhamdulillah nggak ada, huh akhirnya kita bebas. Jadi nggak kesini lagi. "

"Alhamdulillah dong, akhir masa ngampus. Jadi kita terpisah dong, "ungkapnya dengan wajah sedih.

Kinan memeluk. "Nggak lah, kita harus bersama. Meskipun kamu bentar lagi akan nikah hihi."

"Tapi kan kita masih bisa bersama meskipun aku udah nikah. Intinya kita akan selalu bersama, " ucap Qolby sambil membalas pelukan sahabatnya itu.

"Hmm.. Bakal rindu, " ucapnya terharu.

Qolby mencubit pipi chubby Kinan. "Aku juga. "

"Bentar-bentar, kamu kenapa By. Habis nangis kah? " tanya Kinan yang tak sengaja melihat mata Qolby sembab.

Qolby mengindahkan. "Nggak kok Nan, kelilipan aja. "

Izinkan Aku Bersamamu✔[Revisi]Where stories live. Discover now