PROLOG

1.4K 114 88
                                    


..................

"Dok bagaimana dengan keadaan saya, apa yang terjadi?" Ucapnya dengan wajah yang penasaran.

"Maaf bu."

"Maaf, untuk apa Dokter? Saya cuma pusing aja kan."

Dokter menjelaskan dengan wajah yang begitu serius. "Ibu divonis kanker otak stadium 4. Usia ibu mungkin tidak lama lagi dan kecil kemungkinan akan sembuh. Hanya mukjizat Allah-lah yang mampu mengubahnya."

Qolby terdiam, tubuhnya kaku. Sungguh ia begitu syok mendengarkan semua penuturan Pak Dokter.

"Te-ri-ma ka-sih Dok, " ucapnya terbata-bata sambil keluar dari ruangan itu.

Ia mengira jika yang ia rasakan selama ini adalah sakit kepala sewajarnya. Tak ada satupun niatan untuk mengecek kesehatannya.

'Stadium 4', kecil kemungkinan akan sembuh.

Bagaimana ini bisa terjadi. Apa yang harus ia lakukan.

Bagaimana dengan pernikahan yang sudah ia bina selama satu tahun ini, bagaimana nasib suaminya jika ia benar-benar meninggalkannya.

Pertanyaan itu berhasil menggrogoti pikirannya, hingga akhirnya ia merasakan sakit kepala yang begitu hebat.

Qolby terjatuh pingsan dan tak sadarkan diri.

"Buuu, " teriak Bi Lastri dari kejauhan, melihat Qolby yang terjatuh di depan pintu.

"Ibu kenapa bu?" Lanjutnya lagi.

Seketika itu juga pun Bi Lastri beranjak,niatnya untuk menelpon Dokter, dikarenakan hari ini suaminya tidak ada di rumah.

"Jangan Bi, bawa aku kedalam aja. " Tiba -tiba suara lemah Qolby terdengar sambil memegang tangan Bi Lastri.

Bi Lastri mengangguk,"Baik bu."

>>>>>>>>>>>>>>>>>

Qolby sudah sadar, dan sakit kepalanya pun mulai berkurang.

"Apa? Kamu sakit kanker otak stadium 4," ucap laki-laki itu dengan kasar.

"Bagaimana bisa, ini salah kamu kurang jaga kesehatan", sambungnya lagi dengan wajah yang menyalahkan.

Sontak Qolby terkejut mendengar perkataan kasar dari suaminya itu, sungguh ia tak percaya.

Qolby beranjak dari tempat duduknya dan mendekati suaminya. "Mas, kok kamu gitu sih. Aku ini lagi sakit."

"Aku gak mau punya istri yang penyakitan kayak kamu, " celanya lagi dengan wajah yang sinis.

Qolby benar-benar tak habis pikir dengan ucapan suaminya, dia telah berubah hanya karena ia divonis kanker otak. Kemana sifat dan sikap suaminya yang dulu. Yang penyayang, perhatian bahkan enggan membentaknya.

Air mata Qolby mulai berjatuhan.
Ia hanya mampu terdiam saat ini, tak ada kata yang mampu ia ucapkan lagi.

Hatinya begitu sakit mendengar ucapan suaminya itu.
Kali ini Qolby benar-benar terluka dan hancur.

"Aku akan menceraikanmu segera, "ucapnya lagi tanpa memikirkan perasaan Qolby.

Jlebbbb...

Dia benar-benar mengingkari janji pernikahannya, janji yang ia ucapkan dulu. Sungguh semuanya adalah kepalsuan.

Hati Qolby semakin sakit dan teriris.
Ingin rasanya ia memohon agar tidak diceraikan, tapi sayang mulutnya seakan dikunci.

Saat ini ia hanya mampu tertunduk dan menangis.

Suaminya langsung pergi meninggalkan rumah, entah kemana.

"Qolby, " panggil seseorang dari kejauhan.

Qolby menoleh,"Ummiii".

Pecah seketika tangis diantara keduanya.

..........................

Izinkan Aku Bersamamu✔[Revisi]Where stories live. Discover now