IAB7: Dia Lagi

230 55 16
                                    

Maafkan aku Yaa Allah, hampir saja aku  melupakanmu,Sang pembuat rencana

-Izinkan Aku Bersamamu-
                                                                     


🌿🌿🌿

Bersyukur.
Itulah Qolby, apapun yang ia dapatkan pasti tidak pernah terlupa akan rasa syukur.

Entah itu sesuatu yang  membuatnya bahagia maupun membuatnya terluka sekalipun.

Semenjak menjadi mahasiswi salah satu kampus di kota Banjarmasin, Qolby mendapatkan banyak teman.

Teman hijrah salah satunya.
Ternyata banyak sekali yang sepertinya.

Mulut Qolby selalu saja mengucap syukur.  Entah berapa banyak sudah rasa syukur itu ia ucapkan, yang pasti ia sangat bahagia.

"Woyy...  Ngelamun aja." Tanpa permisi Kinan mengejutkannya dari arah belakang.

"Allahu akbar, kamu ah doyan banget bikin aku kaget."

" hehe... Kantin yuk By, laper banget aku soalnya." Sambil memegang perutnya.

"Iya zeyeng, bentar dulu ah.  Nggak sabaran baget," sahut Qolby yang sedang menutup bukunya, karena tadi sedang membaca buku.

°°

Syidad masih fokus dengan Al-Qur'annya. Syidad memang seorang Hafizh Qur'an, MasyaaAllah.

Tak ada alasan bagi Syidad untuk tidak melakukan morojaah setiap harinya, baginya tanpa Al-Qur'an kehidupan penuh dengan kegelapan.

"...Shodaqollahul 'adzim.. "

"Alhamdulillah, morajaah ku hari ini berjalan dengan baik, ini semua berkat kelapangan yang Allah berikan untukku." Sambil memandang langit dan tersenyum

Wanita itu kenapa dia muncul lagi diingatanku.

"Yaa Allah, wanita itu siapa.  Selalu saja muncul dalam ingatanku, jangan sampai wanita ini menghancurkan hafalanku," hela Syidad sangat mengkhawatirkan hafalan yang sudah susah payah ia lakukan.

Setelah selesai melakukan morajaah dibawah pepohonan nan rindang tadi, Syidad langsung saja menuju kekelas karena hari ini ia ada matkul.

"Astaghfirullahal 'adzim,afwan ukhty ana gak sengaja."

Kecerobohan Syidad yang menabrak seorang wanita yang tak bersalah itu, dia Qolby wanita bergamis biru senada dengan kerudung syar'i yang ia kenakan.

"Allahu.. Kerudungku, " ucap Qolby sangat kesal dengan apa yang Syidad lakukan, ingin rasanya ia menonjok itu muka laki-laki. Tapi sayang jangankan menonjok, menyentuh saja ia tak berani.

Karena dilarang menyentuh yang bukan mahram sesuai dengan hadits dibawah ini:


 لأَنْ يُطْعِنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطِ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنَْ يَمُسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَه

"Sesungguhnya andai kepala seseorang kalian ditusuk dengan jarum yang terbuat dari besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya".
( Hadits ini diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrâni dalam al-Mujamul Kabîr no.486, 487 dan ar-Rûyânî dalam Musnadnya II/227. Hadits ini dihukumi berderajat hasan oleh al-Albani dalam ash-Shahîhah no. 22)

"Udah ah By, jangan gitu deh. Akhy ini kan sudah minta maaf," sahut Kinan meredakan kekesalan yang sedang membuncah hati Qolby.

Wajar sih Qolby kesal karena beberapa hari yang lalu lelaki ini juga menabraknya, seakan berlangganan saja.

Dan anehnya lelaki ini tiba-tiba menyebutnya dengan sebutan "Ukhty , sebelumnya gak pernah. Sangat aneh.

Mungkin saja karena dia melihat pakaianku seperti ini, tapi kan semua wanita itu ukhty.

Duh pusing.

"Saya cuma mau ingetin ya, lain kali jalan tuh liat-liat!" bentak Qolby spontan  tanpa memikirkan perasaan si lelaki itu.

"Ii... Ya ukhty, afwan sekali lagi. Ana permisi dulu ya. Assalamu'alaikum," balas Syidad langsung berlalu dari hadapan kedua wanita itu tanpa menoleh ke belakang sedikitpun, karena ia malu sangat malu.

Entah hampir saja ia dicap berlangganan membuat si wanita bergamis itu kesal.

Dia pun tidak tahu menahu, kenapa ini terjadi berulang kali kepada wanita yang sama. Bukan hanya kebetulan.

"Ada apa lagi ini Yaa Allah"

°°

Qolby masih saja mendengus kesal dengan lelaki itu, mulut Qolby seakan tidak merasa penat mengoceh dari tadi.

Kinan hanya mendengarkan saja ocehan Qolby yang tak berfaedah itu, toh orangnya aja sudah pergi. Ya kali itu mulut ngoceh terus.

"Sumpah ya, aku gak habis pikir. Tu lelaki bikin kesel mulu, kemaren bikin jatuh buku aku sekarang numpahin jus aku," oceh Qolby kembali.

"Udah By, ngoceh mulu orangnya dah gada, gak baik ukhty imut ngoceh mulu." Goda Kinan supaya sahabatnya itu berhenti.

"Yaa Allah.. Maafkan hamba," hela Qolby merasa sudah melupakan Allah sang pembuat rencana.

"Untung aja aku bawa Kerudung cadangan. Huh," ucap Qolby bersyukur

"Anterin aku ke toilet Nan, aku mau ganti kerudung dulu."

"Oke beb."

°°

Gimana? Seandainya kalian berada di posisi Qolby pasti kesel juga kan😂😪

Berulang kali terjadi dengan orang yang sama?  Mungkinkah kebetulan.

Izinkan Aku Bersamamu✔[Revisi]Where stories live. Discover now