Seiring berjalannya waktu,
aku yakin ia akan bisa mencintaku.-Bintang Afrizal-
🌿🌿🌿Tidak terasa hari kelulusan pun sudah tiba didepan mata, terlihat banyak sekali para mahasiswa dan mahasiswi yang berdatangan, bukan hanya itu para dosen dan lainnya pun ikut berdatangan. Qolby masih setia merapikan gamisnya yang Indah, tidak glamour tapi tetap fashionable.
Sederhana namun begitu berkelas, gamis berwarna biru tak lupa manik-manik ikut menghiasi. Masih dibatas wajarnya, tidak menampakkan lekuk tubuh.
Kerudung syar'i senada, menjadi pelengkap kecantikan dan keindahan Qolby.Tapi siapa sangka,Qolby tak pernah bangga dengan semua yang ia kenakan. Meski terkadang orang memujinya tapi entah kenapa ia enggan menerima. Pujian itu hanya milik Allah, begitu katanya.Sungguh beruntung sekali lelaki yang akan mendapatkan Qolby.
Disana juga terlihat seorang laki-laki yang begitu keren, siapa lagi kalau bukan Bintang. Sepertinya orang selalu saja memuji ketampanannya, entah dari sisi mananya, bagi Qolby ia terlihat biasa saja lain halnya ketika ia melihat Syidad. Syidad mampu membuat jiwanya bergetar, berdegup bahkan senyumannya mampu membuat Qolby luluh. Meski terkadang Syidad membuat dirinya kesal, namun hal itu tak bisa melarangnya untuk tidak menyukai laki-laki beralis tebal itu.
"By,"panggil seseorang dari kejauhan.
Qolby menoleh dan memberikan senyum termanisnya."ada apa Nan?"
"Kita kesana yuk." Menunjuk ke area lomba.
Qolby menggeleng."gak ah kamu aja."
"Oo gitu,iya deh aku kesana dulu ya." Sembari meninggalkan Qolby yang masih setia di tempat berdirinya.
"Oke."
Qolby bukannya tak mau menemani Kinan, tapi jika melihat situasi sekarang tidak memungkinkan baginya. Ia tak suka berdesakan, apalagi bercampur baur itu bukanlah sifatnya. Lebih baik ia duduk dan menyaksikan dari kejauhan.
Sungguh ramai.
Qolby hanya duduk sendiri di kursi paling pojok, ia benar-benar tak suka keramaian. Ia lebih suka suasana yang tentram dan menenangkan. Alasan inilah yang membuatnya menjauh, takutnya akan berpengaruh dengan moodnya hari ini.
"Ngapain disitu, "
Sontak Qolby langsung menoleh dan mencari sumber suara itu. "Siapa ya?"
"Manusia," jawab seseorang itu.
Qolby beranjak dan mencari seseorang yang sedang berbicara dengannya itu. "Yang bilang tumbuhan siapa, keluar gak. Bukan saatnya bercanda."
"Taraaaa, " ucapnya mengagetkan.
Qolby menunjuk. "Kamu...."
"Iya, "jawabnya santai.
"Ngapain disini?" tanyanya terpaksa.
Laki-laki itu tertawa sinis. "Kok nanya balik."
Qolby meralat. "Oo lupa, kamu tadi nanya apa?" tanyanya kembali.
"Kamu ngapain disini".
"Aku gak suka keramaian," jelas Qolby.
Entah ada angin apa wanita itu bisa berbicara lembut kepadanya, selain adegan minta maaf kemarin.
"Kok sama sih, aku juga gak suka keramaian," ungkap laki-laki itu.
Qolby mengerjap. "Samaan sama kamu, idih gak mau lah."
YOU ARE READING
Izinkan Aku Bersamamu✔[Revisi]
Romance[COMPLETED] 𝘋𝘪𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘶𝘢 𝘱𝘪𝘭𝘪𝘩𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘶𝘭𝘪𝘵, 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘢𝘱𝘢𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘥𝘪𝘵𝘶𝘯𝘵𝘶𝘵 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘩 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘥𝘪𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢. 𝘋𝘪𝘢--𝘘𝘰𝘭𝘣𝘺, 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢...