[19]. Datang

1.4K 171 3
                                    

SEMBILAN BELAS

***

MELODY mulai ketakutan. Ia benar-benar melupakan lirik dari mantra tersebut. Bagaimana ini? Nafasnya bahkan sudah hampir habis. Tangannya kini mempererat genggaman Diego, membuat lelaki itu kebingungan karenanya.

Melody masih fokus untuk mengingat mantra tersebut. Ada sebesit pencerahan yang muncul di otaknya. Ah, ia mengingat sebagian lirik mantra tersebut!

Thomast Request ...

Melody mengucapkannya dalam hati. Namun ... kenapa dirinya tidak berubah juga? Sial! Pasti ia salah membacakan mantra!

Tidak, tidak, nafas Melody sudah benar-benar habis. Hal itu disadari oleh Diego dan membuatnya langsung menarik Melody untuk naik ke atas--berniat untuk memberinya oksigen agar gadis itu bisa kembali bernafas.

Melody menarik nafasnya dengan sangat panjang. Kedua tangannya tertumpu pada bahu Diego. Sementara Diego, hanya menatapnya dengan pandangan cemas. Sebenarnya apa yang terjadi dengan gadisnya ini?

"Lo kenapa, Mel?" tanya Diego resah seraya mengusap pipi Melody dengan lembut.

Melody mengatur nafasnya sesaat sebelum menjawab pertanyaan dari Diego. "Gue ... gue lupa mantranya!" pekik Melody sesaat, sebelum dirinya kembali menghirup nafas dengan panjang.

Diego terkekeh dibuatnya. Tangannya ia gunakan untuk menyingkirkan beberapa helai rambut yang menghalangi wajah Melody. "Dengerin baik-baik, Mel. Kalau mantranya bisa diucapin di atas air, gue pasti gak bakalan nyiksa lo buat masuk ke dalam air. Mantra ini cuma bisa manjur kalau lo ngucapinnya di dalam air," jelas Diego--membuat Melody mengerti.

"Sekarang lo coba lagi, ya? Dengerin, mantranya, Arghomas Mermaidquest. Lo bisa hafalin dulu kalau lo masih belum yakin."

Ucapan Diego membuat Melody memejamkan matanya. Berusaha menghafal mantra tersebut di kepalanya. Setelah merasa cukup, ia pun kembali membuka mata dan mengajak Diego untuk masuk ke dalam air lagi.

Diego menyetujuinya. Keduanya kini kembali masuk ke dalam air dengan Melody yang sudah siap dengan semuanya. Gadis itu mulai memejamkan mata dan mencoba untuk fokus seraya mengucap, Arghomas Mermaidquest.

Dan, BLASH

Melody merasakan keanehan terjadi pada tubuhnya. Jari jemari kakinya tak lagi bisa digerakkan, sedangkan tubuh bagian atasnya terasa telah menyatu dengan air. Perlahan, Melody membuka matanya. Pandangannya mengarah ke bawah kemudian matanya terbelalak ketika ia tidak melihat sepasang kaki lagi di bawah sana. Sekarang hanya ada ekor berwarna Biru muda yang telah menjadi pengganti kakinya.

Melody menutup mulutnya, merasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia benar-benar telah berubah menjadi seorang Mermaid! Ah, Melody tidak tau harus berkata apa lagi untuk meluapkan semua rasa yang berkalut di dalam hatinya. Antara percaya dan tidak, ia kini benar-benar sudah berganti wujud.

Matanya bergerak untuk melihat bagian tubuh atasnya. Sontak kedua tangannya langsung ia silangkan di depan tubuhnya yang sudah tidak berbalut apapun itu. Hanya ada sebuah bh dari kerang yang menutupi bagian area sensitifnya. Ah, Melody tidak pernah merasa semalu ini.

Diego terkekeh melihatnya. Ia sangat senang karena akhirnya gadis itu bisa berubah wujud. Diego meraih tangan Melody seraya berkata, "Gak usah malu kayak gitu. Lo cocok jadi mermaid kayak gini," godanya, membuat Melody refleks bersemu.

"Lagian ... gue udah sering liat mermaid lain dengan telanjang kayak gini. Jadi gak usah mikir aneh-aneh," timpalnya--melirik dada Melody dengan sekilas.

MELODY [END]Where stories live. Discover now