[8]. Jatuh Cinta

2.8K 299 1
                                    

DELAPAN


***

"UNTUK kamu--murid baru, silahkan memperkenalkan diri terlebih dahulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"UNTUK kamu--murid baru, silahkan memperkenalkan diri terlebih dahulu." Bu Maya, selaku wali kelas itu mempersilahkan Diego yang tengah duduk di samping Melody untuk berdiri. Ini adalah waktunya masuk dan belajar. Tak terasa, perbincangan kedua insan ini membuat mereka tak sadar bahwa ruangan itu telah penuh dipadati oleh para murid.

Diego dengan percaya dirinya langsung berdiri kemudian berkata, "Perkenalannya di sini atau di depan, Bu?" tanyanya.

Bu Maya menyungging senyum seraya membalas, "Di sana saja."

Diego mengangguk mengerti. Sekilas dirinya menoleh ke arah Melody yang juga nampak tengah memandangnya. Diego mengulum senyum kemudian kembali memalingkan wajahnya ke arah depan.

"Perkenalkan, nama gue Diego Arloogas. Gue lahir di Prancis tapi mentok di Bandung. Gue-"

"Belagu amat lo murid bau!" semprot Marvin--cowok yang duduk di jajaran paling belakang dengan raut wajah masam.

"Marvin! Jaga bicaramu!" bentak Bu Maya, memelototi siswa beralis tebal itu.

"Dia udah ngambil tempat duduk saya, Bu! Saya asalnya duduk di samping Melody tapi dia malah nyelonong aja ngambil alih!" protes Marvin tak terima. Seperti apa yang di ucapkannya, ia dulunya adalah teman sebangku Melody. Tetapi entah dari mana datangnya, Diego malah seenaknya meng-hak dan menempati tempat itu sebagai miliknya. Marvin bisa saja melawannya, tetapi semua itu terhenti ketika Bu Maya tiba-tiba masuk ke kelasnya.

Diego menyengir kuda seraya mengusap punggung lehernya dengan  wajah tak bersalah. Hal itu malah membuat sebagian besar siswi di kelas tersebut kelepek-kelepek melihatnya.

"Sudah, sudah! Untuk Diego, kamu bisa kembali duduk. Dan sekarang, Saya akan memulai pelajarannya." Wanita dengan rambut yang digelung itu nampak mendudukkan tubuhnya di kursi yang tersedia di sana dan mulai berceloteh--menjelaskan materi yang akan ia sampaikan.

Sementara di sana, Diego nampak puas karena ia bisa duduk di samping Melody. Wajahnya kini bergerak untuk menatap Melody yang terlihat fokus mengikuti pembelajaran. Dapat dipastikan, bahwa Diego sudah benar-benar jatuh cinta kepada gadis ini. Ia merasa tak jengah untuk menatap paras cantik Melody. Ah, Diego merasa hidupnya lebih berwarna jika berada di daratan daripada di lautan.

Tuk

"Ah!" Diego meringis kecil ketika sebuah pensil mengenai kepalanya dari arah belakang. Lantas dirinya menoleh dan mendapatkan Malvin tengah tersenyum miring melihatnya.

MELODY [END]Where stories live. Discover now