23|Terlalu sibuk

742 37 0
                                    

Double Update guys😉
^°^

Dulu selalu bersama disetiap waktu. Sekarang, alasan tak bertemu karena tak ada waktu.

🎶🎶

Saat Terra berjalan beriringan dengan teman-temannya, tiba-tiba saja seorang adik kelas menghadang jalannya, membuat mereka semua berhenti berjalan.

"Kak Terra," panggilnya.

"Kenapa Sonya?" Tanya Terra pada Sonya.

Sonya yang melihat Terra dengan teman-temannya pun menjadi canggung dan malu.

"I-ini Kak, aku mau kasih sesuatu ke Kakak karena waktu Kakak sakit, aku gak bisa jenguk. Maaf ya Kak Terra," ujarnya tidak enak, lalu mencodong paperbag kepada Terra, dia pun mengambilnya dan tersenyum.

"Santai aja kali Sonya," sahut Terra, terkekeh kecil. Membuat para murid yang melintas di lorong, melirik ke arah arah Terra dkk dan Sonya. Apa yang akan Terra lakukan pada Sonya.

"Btw makasih ya." Sonya mengangguk kepalanya, lalu tersenyum manis.

"Kalau gitu, aku pergi dulu Kak," pamit Sonya, lalu meninggalkan mereka.

Terra melihat isinya dan terdapat banyak sekali makanan dan permen. Renata mengintip ke arah paperbag dan meminta Terra untuk membaginya,"Terra lo pokoknya harus bagi gue ok. Gak mau tahu."

"Iya ya bawel, belum juga gue makan nih," jawab Terra. Mereka pun melanjutkan jalannya lagi untuk ke kantin.

Sesampainya di kantin, mereka pun duduk di meja yang kosong. Karena kantin sudah mulai banyak murid yang berdatangan, jika tidak segera mengambil tempat, nanti ada murid lain yang mengambilnya.

"Siapa yang beli?" Tanya Sheril pada mereka.

"Maya aja sini yang beli," sahut Amaya. Mereka pun mulai mengasihkan duit ke Amaya dan menyebutkan pesanan mereka.

"Gimana keadaan lo?" Tanya Sheril.

"Alhamdulilah sehat."

"Si Cici pindah sekolah Ra," ujar Sheril memberitahu, membuat Terra yang mendengarnya penasaran.

"Kenapa emang?" Tanya Terra, sambil membuka ciki yang tadi Sonya kasih.

"Dia buat masalah. Sebenernya si sengaja, karena dia gak mau jadi babunya si Selina. Lo kan tahu sendiri, sekolahnya dia senioritas itu masih ada," cetus Sheril, Terra mengangguk paham.

"Ke sekolah mana?"

"Ke Muti(Mutiara indah)."

"Ye si bambang! Itu mah emang pengen nyampur ama si Stev," sahut Terra, terkekeh mendengarnya begitu juga dengan Sheril.

"Ra, gue minta segini ya, gak banyakkan," ucap Renata, sambil menunjukan makanan yang ia minta. Sedari tadi ia sibuk memilih-milih.

"Bapak lo gak banyak! Itu banyak banget Renata. Gak adil, kurangin lagi!" Suruh Terra, dengan kesal. Renata cemberut mendengarnya.

Bagaimana Terra tidak kesal, jika Renata hampir mengambil separuh cemilannya, padahal teman-temannya belum kebagian. Dasar tidak ingat teman.

Dia pun dengan tidak relanya, memberikan cemilannya setengah dari yang ia ambil. Lalu Terra memasukan kembali ke paperbag, sedangkan Sheril yang melihatnya hanya tersenyum saja.

"Dua lagi tuh Ren, sini!" Cetusnya, lalu mencoba mengambilnya. Tetapi Renata tahan, dengan wajahnya yang di buat sedih.

"Gak mau Terra!" Tolaknya. Mereka pun masih terus berebut.

BADGIRL MY GIRLFRIEND [Completed✅]Where stories live. Discover now