16|Berkenalan

744 44 0
                                    

Keluarin sifat asli lo. Karena yang pura-pura menjadi orang lain, tidak akan bagus untuk dilihat.

🎶🎶

Sehabis pulang dari kantin, Terra masih saja tidak mood. Dia menjadi pendiam, membuat teman-temannya bingung karena sikap Terra yang tidak biasa.

Terra tahu jika teman-temannya sedang mencuri-curi pandang padanya dan ingin tahu mengapa denganya. Tapi Terra masa bodo, dan menatap ke arah depan, dimana bu guru sedang menjelaskan materi.

"Ra ... Lo kenapa?" Tanya Sheril, aga berbisik.

"Gak papa Sher." Menjawab tanpa menoleh ke arah Sheril.

"Mau kita bolos aja? Kaya ya lo butuh tempat," ujar Sheril. Terra menggeleng.

"Gak usah. Gue gak papa," jawabnya, datar. Lalu berdiri, ia berniat ingin ke toilet. Sheril yang melihat Terra berdiri pun menatapnya dengan tanda tanya.

"Mau kemana Ra?" Tanya Sheril.

"Toilet."

"Mau gue temenin?" Tanya Sheril, lagi.

"Gak usah," sahutnya, lalu berjalan ke arah bu guru yang tengah menjelaskan.

"Mau kemana kamu Terra?" Tanya Bu Iska, saat melihat Terra berjalan kearahnya.

"Izin ke toilet Bu," cetus Terra.

"Yaudah sana... Jangan lama-lama, kalau sudah selesai kembali ke kelas," sahut Bu Iska. Terra mengangguk saja. Lalu pergi keluar kelas.

Sebenarnya Terra tidak ingin ke toilet. Ia butuh tempat untuk menjernihkan pikirannya yang mumet. Mungkin ia akan membolos saja, jika di lihat juga ia tidak mood untuk belajar.

Saat di pertigaan, ia pun memutuskan berbelok kiri menuju rooftof yang langsung menaiki tangga ke atas. Sesampainya di tangga paling atas, ia melihat pintu rooftof yang terbuka, ia mendengar suara seseorang, Terra pun memutuskan untuk mengintip. Ia melihat di sana ada beberapa siswi yang sepertinya adik kelas.

"Bagi gue duit!" Ujarnya.

"Kaliankan punya uang," jawab perempuan itu, sambil menatap ketiga teman-temannya takut.

"Ck! Gue mau duit lo. Lo kan orang kaya pasti uang jajan lo banyak."

"Tinggal kasih aja! Apa susahnya si Sonya!"

"Pegang dia!" Suruh temannya, mereka berdua pun langsung saja memegang tangan perempuan bernama Sonya. Diam-diam Terra masuk ke pintu, lalu duduk di kursi dekat pintu rooftof sambil melihat aksi adik kelasnya yang sedang memalak.

"Hiks... Jangan... " Ujar Sonya, dengan isak tangisnya.

Temannya pun merogol saku seragam Sonya, dan mengambil uang dua lembaran berwarna merah.

"Jangan di ambil Elis... Hiks... "

"Udah ayo kita cabut, lepasin dia," ajak perempuan yang bernama Elis. Kedua temannya pun melepaskan cekalan tangan Sonya. Saat mereka berbalik badan, mereka melihat Terra yang duduk dengan santai, sambil menatapnya. Membuat mereka saling melirik karena takut.

Terra bangkit dari duduk, lalu berjalan menghampiri mereka dengan wajah songongnya.

"Enak bener malakin. Dapet berapa duit?" Tanya Terra, pada mereka.

"Lumayan Kak. Lo kalau mau, gue bagi nih," ujarnya, menawarkan biar Terra tidak mengadu kepada guru, karena jika Terra menerima dia akan kena hukum juga.

"Gak usah deh! Duit gue banyak. Gak level kalau malak-malak kaya gitu, kaya pengemis yang maksa!" Ejek Terra, sambil menyibak tanganya. Membuat mereka yang mendengar penuturan Terra pun menggeram kesal.

BADGIRL MY GIRLFRIEND [Completed✅]Where stories live. Discover now