18| Jatuh sakit

927 46 0
                                    

Dalam keadaan sakit itu penting, bagi lo yang penasaran siapa yang peduli dengan keadaan lo saat ini.

🎶🎶

Terra pun sampai di rumahnya dengan keadaan basah kuyub, lalu berjalan ke arah kamarnya.

Setelah mengganti pakaian, ia pun langsung saja merebahkan badanya di atas kasur. Ia memijit pakal hidungnya, sangat pusing di kepalanya. Ia pun memutuskan untuk merebahkan tubuhb
Nya di kasur, dengan suara rintikan hujan yang menemani tidurnya kali ini.

"Bapak... Non Terra sudah pulang?" Tanya Bi Mumun pada Mang Jawir yang sedang asik meminum kopinya.

"Sudah kok. Tadi Bapak yang bukaiin gerbangnya," jawabnya.

"Ya sudah, Ibu mau masak dulu, buat makan malam nanti," ujarnya, lalu mulai memakai celemek. Mang Jawir hanya bisa melihat saja, sambil menikmati kopinya yang hangat saat hujan-hujan seperti ini.

"Oh iya Nyonya sama Tuan kapan pulang Bu?" Tanya Mang Jawir.

"Seminggu lagi toh, Pak."

"Kadang Bapak kasihan dengan Non Terra yang selalu di tinggal pergi. Apa kita bilang saja ya Bu, kalau Non Terra ingin memiliki adik?" Tanya Mang Jawir, lagi. Bi Mumun menoleh, lalu menatap Mang Jawir dengan malas.

"Ada-ada aja Bapak ini. Yang ada Bapak malah di ketawaiin sama tuan," jawabnya, lalu melajutkan masaknya.

"Bapak hanya ingin menyampaikan apa yang Non Terra mau Bu."

Bi Mumun tak membalas ucapan Mang Jawir. Ia sibuk dengan masakannya, sampai masakannya pun sudah ada yang siap. Setelah memasak hampir sejam lebih, Bi Mumun pun mulai menghidangkan masakannya di meja makan. Saat semuanya sudah beres, Bi Mumun pun berniat ingin memanggil Terra untuk makan malam.

"Pak sekarang jam berapa?" Tanya Bi Mumun. Mang Jawir, menatap ponsel jadulnya."Jam 7 kurang 5 menit Bu," jawabnya, lalu Bi Mumun mengangguk paham.

Bi Mumun pun berjalan ke arah kamar Terra yang berada di atas. Seyelah menyusuri anak tangga, ia pun sudah sampai di depan pintu kamar Terra.

Tok... Tok

"Non Terra... Makan malam sudah siap Non," ujar Bi Mumun, sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Terra. Tak ada jawaban yang di dapat, Bi Mumun pun membuka knop pintu, ia membuka pintu secara perlahan, ia melihat Terra yang sedang tidur dengan gelisah.

Dengan perasaan khawatir, Bi Mumun pun berjalan menghampiri Terra."Non... " Panggil Bi Mumun, tak ada sahutan. Terra tertidur dengan gelisah, bisa di lihat dari wajahnya yang pucat.

Bi Mumun pun menempelkan punggung tangannya ke dahi Terra, dan terperanjat kaget."Astagfirullah! Non ya ampun panas banget."

"Non bangun! Non demam, ayo ke rumah sakit Non," celetuk Bi Mumun, sambil menggoyangkan lengan Terra dengan ringan. Tapi tetap saja Terra tidak kunjung bangun saja, membuat Bi Mumun khawatir, lalu berlari keluar dari kamar Terra.

"Bapak! Non Terra sakit Pak!" Teriak Bi Mumun, membuat Mang Jawir yang sedang berada di dapur pun kaget, dan berlari menghampiri.

"K-kenapa dengan Non Terra?" Tanya Mang Jawir tersengal-sengah.

"Ayo Pak! Non Terra demam! Bawa ke rumah sakit," ujar Bi Mumun, lalu berjalan masuk ke dalam kamar Terra. Mamg Jawir pun segera menggendong Terra yang tidak sadar, kulit Terra yang panas, membuat Mang Jawir kaget.

"Astahfirullah Bu! Ini panas banget!" Cetus Mang Jawir, buru-buru turun lalu berjalan menuju mobil yang berada di garasi.

Sedangkan Bi Mumun segera menutup pintu rumah sebelum pergi. Lalu Bi Mumun berjalan duluan menuju gerbang untuk membukakannya. Dan segeralah mereka pergi menuju rumah sakit.

BADGIRL MY GIRLFRIEND [Completed✅]Where stories live. Discover now