5| Malam yang bahagia

1.7K 97 2
                                    

Selamat membaca untuk kalian, enjoy! Selalu😉

Jangan lupa vote! Dan krisarrrrr ok.😁

_______________________________________________________

Buat lo bahagia itu gampang, liat gue kaya orang gila aja lo udah ketawa bahagia.

🎶🎶

Malam yang sangat indah, membuat Terra yang sedang menunggu Mathar di balkon pun tersenyum ke arah langit.

Apalagi ia sudah cantik seperti ini, hanya pangerannya saja yang belum menjemputnya.

"Langit ... Jangan dulu hujan ya. Soalnya gue mau jalan sama Mathar, jangan cemburu juga, nanti gue pulang cepet deh, kalau inget," ujarnya, sambil menatap langit.

Terra ini memang sangat absurd, langit di ajak berbicara, jika ingin jalan dengan Mathar ya silakan, mungkin langit akan berbicara seperti itu jika mempunyai mulut.

"Yaudah gue pergi dulu ya ... Tuh pangeranku sudah datang," timpalnya, saat melihat Mathar memasuki halaman rumahnya.

Lalu ia masuk ke dalam kamar tak lupa mengunci pintu balkon, dan berjalan keluar dari kamar untuk menghampiri Mathar.

Malam ini ia akan berjalan-jalan bersama Mathar, entah kemanapun itu  padahal sekarang jam sudah menunjukan pukul 08.40 wib.

Karena Terra harus menunggu Mathar yang belajar terlebih dahulu, kekasihnya yang sangat pintar dan tampan, sedangkan Terra sedari tadi menunggu Mathar dengan mengajak langit berbicara, sungguh tidak waras Terra ini.

Ia melihat Mathar duduk di ruang tamu sambil bermain ponsel. Tidak menyadari kehadiran Terra, ia pun duduk di atas penyangga sofa, membuat Mathar mendongkak dan mematikan ponsel di masukan ke dalam saku celana.

"Langsung berangkat?" Tanya Mathar pada Terra.

"Mau manja-manjaan dulu boleh gak?" Tanya Terra, menatap Mathar genit.

"Gak boleh. Nanti aja, kita jalan dulu keburu malam banget," tolak Mathar, Terra cemberut mendengarnya.

"Lo mah gak asik, bete gue," jawab Terra.

Cup

Mathar mencium pipi Terra, lalu berjalan keluar meninggalkan Terra yang tersenyum malu.

"Ya ampun! Gue di cipok sama Mathar. Dia suka gitu, gak mau bilang-bilang, jadi suka deh gue," celetuknya, sambil senyum-senyum, lalu berjalan menyusul Mathar keluar rumah.

Mereka pun menikmati perjalanan di malam hari yang sangat ramai. Padahal ini bukan malam minggu, tetapi banyak orang yang berjalan-jalan di malam hari.

Setiap di perjalanan tidak henti-hentinya Terra terus bercerita, entah itu mengenai apapun, sesekali Mathar menimpali. 

Dalam hati Mathar tersenyum, karena ia senang mendengar Terra bercerita tentang kesehariannya atau apapun, ia merasa bahwa Terra menganggap dirinya kekasih sekaligus teman berbagi cerita.

Ia tidak menyesal telah mengungkapkan perasaanya pada perempuan yang susah di atur seperti Terra, tapi ia tidak merasa itu beban untuk dirinya, malah hal seperti itu membuat ia belajar untuk menyingkapi sikap dan sifat Terra.

Mereka pun memutuskan untuk ke taman saja yang terkenal di kotanya ini. Setelah memakirkan motor, ia pun berjalan beriringan untuk melihat-lihat taman sekaligus tempat duduk, karena saat ia memasuki taman tempat duduk sudah banyak yang di tempati, ada juga yang membawa tiker segala, seperti piknik di malam hari.

BADGIRL MY GIRLFRIEND [Completed✅]Where stories live. Discover now