Nii Juu Nii

33.8K 3.3K 503
                                    

Enjoy your flight°

---

Hari ini merupakan tepat seminggu pasangan bos dan sekretaris magang itu melakukan perjalanan bisnis ke Jepang. Tak ada hal yang berubah hanya mereka semakin tanpa jarak.

Contohnya saja saat Haechan membawa laporan mingguan yang diserahkan oleh divisi kerja, pria itu menarik Haechan agar duduk di pangkuan sambil menelaah isi laporan dengan seksama meski sesekali mengendus leher jenjang sekretaris magang itu atau mengelus paha Haechan.

Mereka akan berhenti jika Joy, meminta izin lewat telepon kantor untuk masuk. Secara tidak langsung Joy mengetahui partner kerja dan bosnya punya hubungan sehingga Joy semakin segan mengganggu waktu keduanya.

Alih-alih begitu sejujurnya perempuan itu suka mengintip kegiatan 'hangat' yang kedua laki-laki itu lakukan.

"Miss Park? Hei, Sooyoung!" Panggil seorang perempuan dengan surai pirang bersilang tangan sambil menatap perempuan lain yang juga sahabat dekatnya asik mengintip ke dinding kaca yang agak blur.

"Astaga! Heh? Kau! Kenapa?!" tanya Joy setengah terkejut. Perempuan itu mendekati dinding kaca yang Joy intip tadi.

Tertawa kecil, "Hehhh kau mengintip adik sepupuku???" dia menatap Joy dengan ekspresi menyebalkan.

Bukannya malah kesal ataupun takut karena ketahuan Joy kalau menggigit bantal lehernya serta menatap gemas arah dinding kaca itu.

"Mereka sangat lucu, Wen. Haechan yang terkenal dengan status penggiat ranjang bahkan terlihat mungil dalam dekapan bos~ Astaga ini benar-benar kenikmatan tiada bandi- aw sakit bodoh!"

Wendy- perempuan tadi menampar pipi Joy dengan map hitam yang di bawa.

"Aku tak peduli. Sekarang, bilang ke Mark aku ingin menemuinya sebagai CTO."

Joy memutar bola mata bosan, lalu menelepon sang bos lewat telepon kantor.

Setelah menunggu beberapa menit, Haechan keluar dari pintu kaca itu sambil memperbaiki dasinya dan berjalan menunduk tepat Wendy menatapnya lekat.

"Kau manis juga, Kim" gumam Wendy pelan, tepat di telinga Haechan yang membuat Haechan kaget.

•••

Sore hari mulai tiba, beberapa pekerja terutama mahasiswa magang mulai berlalu keluar dari kantor untuk pulang.

Tak terkecuali pemuda magang satu ini yang tampak tertahan di kantor sambil duduk di aula utama kantor dan menangis tersedu-sedu.

Tuk.

Tepat di kepalanya ada sebuah kaleng minuman soda.

"Hai"

Dia menoleh sebentar lalu kembali menunduk.

"Kenapa lagi?" Tanya lawan bicaranya.

"Aku kembali ketinggalan mengirimkan tugas"

"Tugas?" Pemuda itu mengangguk.

"Tugas dari salah satu dosen mata kuliah. Dia sangat menyebalkan, hiks... Ini kali kedua aku terlambat mengumpulkan dan dia tidak mau menerimanya padahal aku sedang bekerja, hiks..."

Pria yang meletakkan soda di kepalanya lantas mendudukkan diri dan memeluk kepala pemuda itu di dadanya.

"Siapa nama dosenmu itu, hm?"

Pemuda tersebut mendongak melihat wajahnya, "Ada apa, ge?"

Pria yang dipanggil gege tersenyum tipis "katakan saja"

Pemuda itu menghela nafas sambil membuat pola di dada si gege.

"Mr. Dong, Dong Sicheng. Dia dosen sangat-sangat-sangat menyebalkan di fakultas-ku. Aku ingin sekali menendang wajah diktatornya"

[Part II] Let's Being A GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang