Juu Shi

48K 4.2K 572
                                    

It's here explicit content
If you're under 18 yo, leave from this story

I warn you, minna-san

———————

Sampainya di kamar hotel miliknya, Mark menghempaskan tubuh itu ke kasur super-size. Akibatnya pemuda itu sedikit tersentak dan membuka perlahan matanya meski terasa berat.

Yang dia lihat adalah siluet pria yang berkacak pinggang dengan setelan grey yang tak asing baginya.

"M-mark..?" Racaunya.

Pria itu segera melepas jas dan rompi kerjanya. Dasinya ia tarik hingga tersisa atasan kemeja ketat putih yang membentuk badannya dan celana bahan.

"Tingkahmu makin kurang ajar, sayang" ujar Mark begitu dia mendekati Haechan dan menarik dagu itu agar dapat mencium paksa bibir merah muda menggoda disana.

"Ah—hmphhh!"

Mark menahan kepala pemuda itu agar tidak menolak ciumannya. Kedua tangannya bahkan sukses Mark ikat dengan dasi kerjanya.

"Kau ingin kurang ajar, huh? Tidak mendengar perintahku untuk menjauhi dunia malam?" Bisik Mark tepat di telinga Haechan.

Usai melumat bibir itu, dia menggigit gemas daun telinga yang membuahkan desahan kecil.

Mark bangkit, beralih ke bagian bawah Haechan.

Mengapa celana itu benar-benar tak pantas untuk Haechan saat ini? Pikir Mark.

Segera dia lepas celana yang membungkus bagian bawah pemuda mabuk itu.

Begitu terlepas Mark menangkap daerah selangkangan Haechan yang agak berbentuk.

Cukup menonjol bagian depan tapi tidak terlalu besar, ukuran normal bagi pemuda seumurannya.

Menarik kain pembungkus daerah selatan itu, Mark takjub melihat penis manis yang bergantung disana.

"Ahh—!" Desah Haechan merasa kepunyaannya disentuh.

Tawa nakal Mark terkembang, dia mulai memainkan penis itu.

Haechan mendesah dalam racauannya. Dia mencoba menggerakkan tubuhnya dalam keadaan setengah sadar itu.

Tiba-tiba—

Plak

Mark menampar bongakhan pantat berisi itu karena membuat aktivitasnya terganggu.

Haechan meringis kecil merasa cukup perih di daerah pantatnya.

Tangan Mark yang semula bermain bersama penis itu menjalar menuju ke lobang analnya.

Satu tangan Mark menahan kaki Haechan agar terbuka lebar. Dia cukup bergairah melihat dua paduan duniawi itu.

Satu persatu jari Mark menginvasi lobang itu. Tak tanggung-tanggung Mark membuat gerakan menggunting saat pertama masuk.

"Ah! Akhhh~ahh"

Haechan mendesah keras begitu ada jari nakal yang masuk padanya.

"Ahh ber-berhenti.."

Mark menatap tajam pemuda itu. Entah mengapa baginya kurang menyenangkan menyetubuhi Haechan saat ini.

Mark melepas dasi yang mengikat pada tangan Haechan.

"K-kau, Mark?" Tanya Haechan setengah meracau.

[Part II] Let's Being A GayWhere stories live. Discover now