Juu Go

49.7K 4.1K 219
                                    

'It's here explicit content
If you're under 18 yo, leave from this story

I warn you, minna-san

———————

"Kau ingin membunuhku mark lee—"

"Tidak. Aku hanya ingin memperkosa lubangmu"

"—aah huh hnghhhh ahhhh"

Haechan berteriak kembali begitu sang pria marga Lee itu menghentakkan penisnya sekali masuk. Ujung penis itu sukses membuat Haechan menggenggam alas kasur besar Mark.

"Desahkan namaku, sayang" Katanya lalu menghentakkan penisnya lagi hingga masuk setengah.

Rasanya Haechan ingin memaki sambil memukul bosnya saat dia merasa lobangnya lecet.

"M-markk ahh~!"

Tak tanggung-tanggung Mark melakukan gerakan maju mundur perlahan agar mengkondisikan lubang Haechan untuk siap melahap habis penisnya.

Kedua tangan Mark memegang pinggang pemuda itu sehingga memudahkan Mark untuk masuk.

"Uhhh ahhhh ahhkhhhhhh! Ahhh m-markkkkkkkk" pekik panjang Haechan saat penis itu sempurna dilahap oleh lubangnya.

Mark kembali menghentak-mundurkan penisnya. Mencari titik spot kenikmatan duniawi.

"M-mark j-jangan disana ah—!"

Tanpa memperdulikan perkataan Haechan, Mark yang mendapatkan spot manisnya. Dia semakin bergairah dan mempercepat ritme gerakannya.

Kepala Haechan tambah pusing. Dia ingin pingsan saja. Sang bos benar-benar tak terbantahkan dan keras kepala.

Bulir air mata Haechan keluar.

Ini sakit! Tapi sialnya nikmat. Apalagi melihat wajah tampan sang bos yang memperkosa analnya —pikir Haechan.

Mata Haechan membola saat penis itu sukses menghentak titik spotnya.

"Kau mau keluar, hm?" Suara maskulin yang menggodanya saat melihat perubahan air muka Haechan dan pensinya yang berdiri tegak menantang Mark.

Mark memainkan penis itu tanpa menghentikan kerja penisnya.

Haechan mendesah kenikmatan bahkan dirinya membusurkan punggungnya.

"M-markkk Lee—ahhhhhhhh!" Desah Haechan bersamaan dengan spercumnya yang memuncak tepat pada perut dan bagian dada Mark.

"Manis" —ujar Mark dengan tersenyum tampan begitu menjilati sperma milik pemuda itu.

•••

Pemuda itu terbaring nyenyak begitu 'permainan'nya bersama sang bos berakhir.

Mark menyelesaikan sehabis mendapatkan orgasme pertamanya. Beda hal dengan Haechan yang berkali-kali orgasme. Bahkan mungkin sel spermanya ingin izin saja untuk berhenti melakukan pembelahan sel. Pemuda itu banyak menghabiskan spermanya karena permainan sang bos.

Mark menyelimuti tubuh telanjang itu. Dia mengecup bibir yang terluka kecil akibat gigitannya. Selanjutnya bangkit dengan celana bahan menuju ke balkon. Tak lupa rokok dengan rasa mint di hisap diantara dua jarinya.

Senyum Mark mengembangkan. Hari ini dia sangat bahagia.

Pengalaman seks dengan perjaka memang yang terbaik. Tak sia-sia dia menuruti tutur sang sahabat.

Apalagi perjaka itu adalah Haechan Kim. Dia tak menyangka gigolo tenar itu juga nikmat lubangnya.

Ah benar sekali firasat Mark dari awal. Haechan benar-benar pemuda yang menarik dan mempengaruhi penisnya agar membobol habis lubang itu.

[Part II] Let's Being A GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang