San Juu Ichi

24.4K 2.9K 520
                                    

Beberapa minggu tinggal bersama nyonya besar Lee membuat Haechan lambat laun terbiasa dengan sikapnya yang cukup krusial. Berkali-kali Mark mengusirnya, berkali-kali pula wanita itu menangis dan Haechan si jagoan membuat niat Mark menurun.

Sekarang, nyonya besar itu terlalu gabut hingga dia sering memperhatikan gerak gerik Haechan. Bahkan nyonya besar itu sering kali memperhatikan bagaimana Haechan mendesah di bawah anaknya sebelum dirinya mengacau masuk ke momen intim yang mana membuat Mark murka.

Bisa dikatakan, Haechan seperti sedang mencoba survive hidup bersama ibu mertua galak seperti di series rumah tangga yang sering ditayangkan jam-jam sore.

Hari ini kebetulan hari libur musim panas. Awalnya Mark berencana menyewa vila di pinggir pantai untuk berlibur tapi hal itu gagal total saat Baekhyun jatuh demam.

"Mark? Bisakah kau beli resep obat yang dokter berikan?" tanya Haechan yang tengah merapikan selimut Baekhyun.

Pria dengan mata singa itu muncul bertelanjang dada sambil membawa barbel ditangannya.

"Lebih baik kau telepon suaminya, bawa wanita itu pulang."

Haechan merotasikan bola matanya, dia berjalan mendekat ke arah Mark yang berdiri di pintu kamar.

"Tutup mulut pedasmu itu lalu beli. Ini resepnya"

"Pedas begitu kau suka juga" gumam Mark.

Haechan menyerngit, "Kau mengatakan sesuatu?"

Bukannya menjawab, pria itu malah menaikk turunkan alis camarnya.

"Apa reward yang akan kau berikan jika aku membelinya dengan tangan dan kakiku sendiri?"

Haechan tersenyum manis, "Kemari." pintanya.

Mark pun mendekatkan wajahnya ke Haechan.

Bugh!

Bukannya benda kenyal yang mendarat malah pukulan di perut kotak-kotaknya.

"Itu sudah kuberikan. Sekarang, pergi!" Perintah Haechan sambil menempelkan resep itu di jidat Mark.

Saat akan berjalan balik, pantatnya malah diremas oleh tangan kurang ajar.

"Mark!" Sebelum mendapat pukulan lagi, pria itu bersegera kabur dengan jaket dan kartu kredit yang dia letakkan sembarang di vas bunga.

Haechan menghela nafas sabar.

Menjadi kekasih Mark adalah cobaan terbesar dalam hidupnya.

Haechan lalu kembali masuk ke kamar. Dia mengganti air kompresan Baekhyun setelahnya memijat kecil kaki wanita itu.

"Apa yang kau lakukan..?" Tanya wanita tersebut agak lirih begitu merasakan pijatan kecil di kakinya.

"A-ah maaf bila menganggu nyonya. Tapi, saat ibu saya sakit saya selalu memijati bagian kakinya nyonya, karena kaki itu banyak titik akupunturnya. APA boleh saya lanjutkan?"

Baekhyun terdiam, memandangi wajah Haechan yang masih menahan senyumnya.

"Terserahmu.." balas wanita itu.

Haechan merasa lega untuk melanjutkan.

Senyuman Haechan terkembang. Perasaan memijit kaki nyonya Lee ini seperti memijit kaki ibunya yang sangat dia rindukan.

Air mata Haechan hampir berlinang, mungkin ini efek lain dia merindukan sang ibu sehingga dia tersentuh melakukan hal itu.

---

Mark kembali dari urusan membeli resep obat setelah mendapat paksaan dari Haechan. Dia mendapati raut wajah pemuda yang terduduk di sofa itu melamun, mengabaikan televisi yang seolah menontonnya.

[Part II] Let's Being A GayWhere stories live. Discover now