Ichi

65K 5.2K 2.1K
                                    

It's here explicit content
If you're under 18 yo, leave from this story

I warn you, minna-san

•••

"H-haechanie f-faster~akh!" Rintih perempuan yang tengah berada di bawah kungkungan pemuda berkulit tan.

Mendengar permintaan itu sontak pemuda yang diketahui bernama Haechan tersebut menyanggupi dan mempercepat ritme permainannya.

Bunyi kecipak kulit yang bersentuhan terdengar. Desahan dari pihak wanita beralun.

Hingga saat dirinya ditumbuk oleh pemuda itu tepat di sweet spot.

"A-akhhh~" —klimaks telah mereka dapatkan.

Haechan, pemuda itu lantas mengeluarkan batangnya dari goa hangat yang telah digempur. Begitu keluar dia mengeluarkan benih kentalnya.

Dia pun membaringkan tubuhnya di samping wanita itu dan tepat memeluk bagian dada empuk sang wanita. Cukup lelah juga bermain lebih dari dua kali apalagi dia baru saja menyelesaikan tugas laporan untuk tugas kuliahnya besok yang harus dikumpulkan sebelum jam sembilan pagi.

Melihat jam dinding yang menunjukkan waktu tiga pagi. Haechan mendongak menatap wanita itu.

"Noona, besok berangkat jam berapa?"

"Seperti biasa jam tujuh. Ada apa Haechanie?" Tanya balik.

"Aku ada jam mata kuliah besok. Apa tidak keberatan jika aku menumpang Noona?"

"Tentu tidak sayang~ apapun untukmu. Ya sudah ayo sayang kita tidur"

Tersenyum, menunjukkan pesona bagai pejantan asli, "Terimakasih. Selamat tidur"

"Selamat tidur juga"

---

Paginya Haechan dibangunkan oleh wanita cantik itu. Tak tanggung-tanggung meski jalannya sedikit mengangkang dirinya membawa sarapan untuk pemuda 'malam'nya.

Haechan yang cukup kelaparan pun menuntaskan sarapan meski bau anyir akibat cairannya yang mengering tetap menguar.

Begitu selesai dia membersihkan diri dan menggunakan baju branded dari bag yang diberikan sang wanita.

"Sudah?" Tanya sang wanita begitu Haechan siap. Dia mengikuti langkah wanita itu naik ke mobil sambil membawa tas laptopnya.

"Pakai sealbelt-mu sayang" katanya sambil mencuri kecupan di bibir pemuda itu. Haechan yang merasa biasa memilih abai dan tersenyum.

Perjalanan pun dimulai hingga tujuan pertama, universitas Haechan.

Saat akan turun tangan pemuda itu dicegat dan ditarik agar bibir mereka bertemu lagi.

"Hm aku pergi dulu noona, see you"

"See you too"

Begitu mobil wanita itu melaju meninggalkan Haechan, notifikasi ponselnya berbunyi.

Kyulkung Cho, 32xxxxxxxxxx has sent $390 to Haechan Kim, 23xxxxxxxxxx

Saat dibuka tak lain adalah sms banking bila ada transfer-an uang dari akun bank wanita tadi.

Haechan menatap hal itu dengan senang. Setiap hari uangnya akan bertambah dan itu cukup membantu kehidupannya.

Ya, karena itu pekerjaan seorang Kim Haechan; seorang gigolo pemuas hasrat wanita-wanita kurang belaian.

[Part II] Let's Being A GayWhere stories live. Discover now