Juu San

42.6K 4K 204
                                    

Kuping Haechan berdenging akibat tawa nista kedua temannya.

Sial.

Dia cukup pening akibat meneguk habis dua pertiga botol wine milik Herin.

Haechan terkejut melihat Herin dengan busana miskin bahan seperti biasanya.

"Haechan!" Serunya. Gadis itu segera memeluk Haechan yang duduk di pantry bar.

Saking gemas dan rindu, Herin menciumi kedua belah pipi sahabatnya itu.

"Hei— astaga berhenti, Herin!" Sergah Haechan. Herin terpaksa berhenti dari yang dilakukannya.

Matanya menoleh ke pemuda yang memperhatikan mereka berdua sedari tadi.

"Oh hai teman Haechan! Aku Herin Seo"

Tanpa ragu, Yangyang pun membalas jabatan tangan gadis itu.

"Salam kenal aku Yangyang Liu"

"Senang bertemu denganmu, hm baby?"

Yangyang terkekeh, "kau bisa saja, Herin"

Haechan yang merasa diacuhkan berdecih. Melihat mereka berdua malah membuatnya pusing dan kesal bersamaan.

"Kau kekasih Haechan?" Tanya Yangyang saat Herin mengambil posisi duduk di sebelah Haechan.

Posisinya Haechan diapit oleh dua makhluk tersebut.

"Bukan!" —sanggah Haechan. Mana mungkin dia memiliki kekasih barbar seperti Herin? Pikirnya.

Herin tertawa sambil merangkul tubuh pemuda itu.

"Inginnya sih. Tapi sayang temanmu ini tidak tertarik memiliki kekasih perempuan. Ya kan, babe?"

Herin menahan tawa, Haechan menatap datar gadis itu. Lain hal dengan Yangyang mengerutkan dahinya kurang paham maksud perkataan Herin.

"Aku bukan gay, bodoh!" Pekik Haechan tak terima.

Herin dan Yangyang— telah paham maksud kalimat Herin tersebut,, tak dapat menahan tawanya.

"Hahahaha!"

"Ayolah Chan akui saja~"

Haechan menatap kesal kepada Herin. Dia melepaskan kasar rangkulan Herin.

"Pergi kau!" Usir Haechan.

Herin menampilkan raut sedih buatannya.

"Aku ingin minum bersamamu, Kim"

Haechan menatap datar hal itu. Dia harus kebal akan bujuk rayu Herin.

"Chan, gak baik loh gitu. Herin ayo minum bersama kami. Cheers!" Ajak Yangyang sambil mengangkat gelas birnya.

Herin pun mengangguk lalu mengangkat gelas winenya.

"Kau gak ikut Chan?" Tanya Yangyang.

Haechan menggelengkan kepalanya. Terlalu malas membalas dengan kata-kata.

"Oh ya baby, kau harus tau jika temanmu itu benar-benar lemah dengan alkohol. Tanding minum denganku saja kalah haha!" Jelas Herin membuka ceki sahabatnya.

Mata Haechan membola. Ah dia benar-benar ingin menghantam Herin dengan tas bangku pantry.

Tak terima harga dirinya sebagai pria ditertawai oleh Yangyang, Haechan mengambil gelas birnya yang masih penuh.

[Part II] Let's Being A GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang