11. Yang Kalah Harus Cium Yang Menang

1.6K 165 34
                                    

Vote dulu yuk 💜
Happy Reading 🔥



-

"Udah paham?"

Shiren mengangguk, hampir setengah jam Raka mengajarinya gitar mulai dari awal sampai akhir. Shiren jadi lebih banyak tau alat musik ini berkat Raka.

"Sekarang coba main," Raka menyerahkan gitarnya pada Shiren.

Gadis itu menerima gitar lalu meletakkan di pangkuanya, mengatur posisi duduk ternyaman lalu mulai mengatur tuning dan memetik senar. Setidaknya kali ini permainannya sudah lebih baik daripada awal mencoba tadi.

Shiren mendongak menatap Raka,"Gimana? Bagus kan?" Tanya Shiren dengan wajah berbinar setelah selesai memainkan lagunya.

Raka mengangguk, "lo cuma perlu terus main supaya terbiasa." Entah kenapa sekarang Raka seperti menikmati setiap senyum manis itu.

Masih dengan senyum lebarnya, gadis itu meletakkan gitar ke samping, "makasih yaa."

Raka mengangkat kedua alisnya sekilas sebagai jawaban sambil meneguk kopi dingin miliknya.




"Raka," panggil Shiren.

Raka menatap ke arah pagar rumah sekilas sebelum menatap Shiren.

"Gue boleh tanya sesuatu?"

Raka mengangguk.

"Eemm... Apa lo yang nyuruh anak buah lo buat ngajak gue masuk Ramos?" Tanya Shiren hati-hati.

Raka menggeleng, "inisiatif mereka sendiri."

"Bener bukan lo yang nyuruh kan?" Tanya Shiren memastikan.

"Bukan," jawab Raka. "Gue gak pernah ngajak siapapun buat jadi apapun."

Shiren memainkan bibir bawahnya, "jadi gini..."

Raka merundukkan badan dengan kedua siku di lututnya, menunggu Shiren meneruskan ucapannya.

"Kemarin mereka itu nawarin gue buat masuk Ramos. Tapi... Gue bigung." Ucap Shiren jujur, ia merasa bahwa Raka lah tempat curhat terbaiknya kali ini. Kalau Shiren curhat dengan tiga sahabatnya, sudah pasti mereka malah mengompori Shiren untuk masuk dalam geng Ramos.

"Kenapa bingung?"

Shiren menatap manik Raka sekilas lalu merunduk memainkan jarinya, "di satu sisi join ke geng kayak gitu bukan gue banget. Tapi di sisi lain, gue rasa, gue butuh join ke Ramos. Supaya gue di lindungin dan kejadian kayak kemarin itu gak terjadi lagi." Ini yang Shiren tangkap dari ucapan Jovan kemarin. Jika ia bergabung dengan Ramos, maka dirinya ada dalam tanggung jawab Ramos.

"Lo gabung atau enggak sama Ramos, gue tetep selalu ada buat ngelindungi lo."

Shiren mendongak, terperangah dengan ucapan Raka yang tiba-tiba.

"Sekarang keputusan ada di tangan lo. Kalau lo rasa gabung sama Ramos itu bukan lo banget, gak usah join. Tapi kalau lo rasa Ramos itu memang jati diri lo, ini kesempatan yang bagus buat lo."

RAKA - The Ruler Of Ramos ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang