7. Sisi Lain

1.7K 223 73
                                    

-

Sebagian lawan sudah terjatuh dan merintih kesakitan, sebagian yang lain kabur entah kemana. Dengan nafas yang masih memburu Raka mengedarkan pandangan mencari sosok gadis yang tadi ia bonceng.

Ia akan membuat perhitungan dengan Graxi jika terjadi sesuatu pada Shiren.

Samar-samar cowok itu mendengar suara lelaki di ujung belokan sana. Raka berlari memastikan siapa yang membuat keributan.


Wajah Raka kembali menegang saat dengan kasar dua anak Graxi menarik kasar lengan Shiren yang terikat. Raka berlari lalu menendang punggung Bem dengan kuat membuat cowok itu jatuh terpental ke trotoar.

Raka menarik kerah cowok yang lain lalu memukulinya tanpa ampun hingga cowok itu mengeluarkan cairan merah dari hidung.

Saat Raka bergerak hendak menyerang mereka kembali, dua anak Graxi itu lari menjauh dari Raka. Mereka mengerti Raka hanya petarung, ia tidak mungkin membunuh. Tapi pukulan dari Raka bisa menyebabkan dua cowok itu berakhir di rumah sakit jika terus melawan.


Tungkai Shiren melemas melihat darah yang mengalir cukup banyak dari hidung si gendut yang dipukuli oleh Raka habis-habisan. Gadis itu merosot terduduk di bawah dengan tangan yang terikat di belakang punggung serta mulut yang terbungkam kain.

Setelah memastikan dua keparat itu pergi. Raka menghampiri Shiren. Lelaki itu mendudukkan diri di bawah dengan satu kaki tertekuk ke atas.

Raka menyematkan rambut Shiren ke belakang telinga. Cowok itu mengeraskan rahangnya hingga giginya bergemelatuk saat melihat luka di pelipis Shiren.


Raka mengapit dagu Shiren dengan telunjuk dan ibu jarinya membawa pandangan gadis itu menatap dirinya. Raka berusaha melembutkan pandangannya agar Shiren tidak semakin takut,"ada gue disini, lo gak perlu takut."

Raka melepas ikatan kain pada mulut Shiren. Lalu, cowok itu mendekat merangkulkan kedua tangannya ke belakang tubuh Shiren untuk membuka ikatan tali di punggung cewek itu.

Nafas Shiren tercekat. Dari jarak sedekat ini Shiren dapat mencium wangi aroma bergamot yang menguar dari tubuh cowok itu. Apalagi sekarang Raka seperti memeluknya membuat jantung Shiren berdetak tak karuan, bukan karena cinta, ia hanya nervous aja deket most wanted nya garuda.

Ternyata ada bad boy yang wangi yah?

Selesai melapaskan ikatan itu Raka kembali menegak sambil membawa dua telapak tangan Shiren di tangannya. Luka yang ada pada telapak gadis itu cukup dalam.

"Ini kenapa?" Raka menyentuh area luka membersihkan pasir yang tertempel disana.

Shiren merintih saat luka itu disentuh. Dirinya mendongak menatap Raka yang hanya terdapat lebam di sudut mata kirinya. Gadis itu mengernyit heran, ternyata kemampuan bertarung Raka di luar nalarnya.

"Udah ngeliatin gue nya?" Shiren tersentak lalu membuang pandangan.

Raka berdiri sambil membungkukkan badan mengadahkan tangannya membantu Shiren berdiri. Gadis itu kembali meringis kesakitan saat lebam pada betisnya terasa berdenyut.

RAKA - The Ruler Of Ramos ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang