33. Gaun Pesta

1K 104 5
                                    

Happy☠Reading




Langit mulai mengundang senja untuk tiba. Perlahan mengusir biru lantas terganti jingga. Membawa kabar bahagia bagi mereka yang telah lelah bekerja, juga mengepakkan sayap burung yang telah rindu kelaurga.

Shiren duduk di ruang tengah bersama sang Mama. Gadis itu sedang asik menonton serial drama korea ditemani setoples biskuit dan dua gelas coklat panas.

"Gimana kerjaan mama di perusahaan? Aman?" tanya Shiren di sela aktivitas menontonnya. Terhitung sudah seminggu mamanya kembali mengambil alih perusahaan yang memang miliknya.

"selama ditinggal mama, ada bawahan mama yang ngendalikan semuanya. Jadi sejauh ini aman, cuma banyak yang perlu diperbaiki. Laporan keuangan gak jelas, mungkin karena ada campur tangan papa kamu waktu dia belum ketangkap," jelas Melyssa.

"Handaru Corp itu perusahaan mama kan?" tanya Shiren di angguki Melyssa, "terus apa hubungannya sama papa? Seharusnya kan papa ga bisa ambil uang perusahaan."

"Sejak menikah, perusahaan mama sama papa di merger. Tapi masih atas nama perusahaan mama," ujar Melyssa sembari menatap manik putrinya.

Shiren mengulum bibir berusaha paham walaupun sebenarnya masih ada beberapa pertanyaan di otaknya. Namun Shiren rasa ini bukan wilayahnya untuk ikut campur urusan perusahaan ibunya.

"Mama sama Papa kok bisa nikah?" tanya Shiren lagi. Pembahasan mereka kali ini lebih menarik daripada serial drama yang mereka tonton.

Mata Melyssa menerawang, mengingat betapa indah kisah cinta saat remajanya dengan Aarav dulu, "sebelum nikah kita sempat pacaran. Lima taun."

Shiren tersentak, "lima taun?"

Melyssa tersenyum getir, "iya. Selama pacaran kita baik-baik aja. Dia juga anak pengusaha sama kayak mama. Tapi setelah menikah, baru mama tau seperti apa sifat aslinya."

Shiren meringis, sepandai itukah seseorang menutupi watak yang ada dalam dirinya?

"waktu papa sama mama lagi ngerayain wisuda lulus SMA, tiba-tiba kita dapat kabar kalau orang tua papa kamu terbunuh. Mama yakin, sifat papa kamu berubah karena itu," ada jeda sebelum Melyssa melanjutkan ucapannya, "papa kamu cukup terpukul karena ditinggal dua orang tuanya sekaligus. Mama nggak ngeliat perubahan yang signifikan waktu itu. Cuma mama sadar kalau papa kamu menjadi sedikit pendendam. Awalnya mama kira semua akan baik-baik saja. Ternyata tidak setelah kita menikah."

"Papa kamu membunuh orang yang telah membunuh kedua orang tuanya. Dari situ papa kamu merasa bersalah karena telah menghilangkan nyawa seseorang. Sejak saat itu papa kamu berubah drastis. Bermain saham perusahaan besar, membuang-buang uang, judi, dan masih banyak lagi."

"seseorang yang sudah melakukan satu kali kejahatan di dalam hidupnya, maka Ia akan melakukan kejahatan itu terus menerus. Karena ia rasa dirinya sudah cukup kotor untuk menjadi bersih kembali. Padahal kita sebagai keluarga akan menerima dengan baik jika seseorang itu mau berubah," Melyssa tersenyum, "sebelum tanah mengubur jasad, tidak ada kata terlambat."

Shiren tertegun, tiba-tiba ia ingat ucapan Raka pada dirinya; terkadang seseorang berbuat jahat karena berada di kondisi yang tidak tepat.

Shiren yakin, ayahnya pasti sangat terpukul mendengar kabar meninggalnya kedua orang tuanya. Tapi cara yang Ia ambil untuk melampiaskan amarah itu salah.

RAKA - The Ruler Of Ramos ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang