"Loh?! Kok gue ditinggal sih?!" Starla sedikit berlari menyusul Raka yang belum beranjak jauh darinya.

Masih di koridor laboratorium yang sepi. Starla memegang lengan Raka memberhentikan cowok itu.

"Apa lagi?!" Ucap Raka habis kesabaran.

Starla mendongak penuh dengan kedua tangan terkepal di samping roknya, menatap Raka tak terima, "siapa yang pikirannya kotor?!"

"Lo."

"Kok bisa gue?!" Ucap Starla membela diri, "gue cuma tanya mau apa gak! Dimana piktor nya?!"

"Gue masih waras buat gak ngelakuin hal menjijikkan. Paham?" Kata Raka penuh penekanan.

Sejenak Starla berpikir lalu gadis itu tertawa keras hingga sudut matanya berair. Raka mengernyit menatap tingkah aneh gadis ini.

Starla berusaha bernafas sambil mengatur sisa tawanya, gadis itu kembali mendongak menatap Raka, "maksud gue bukan itu kak Raka! Lo pikir gue cewek apaan?"

Raka mengangkat kedua alisnya, "Terus?"

"Yakin gak mau jujur ke gue soal cewek kak Raka yang baru?"

"Maksud lo, Shiren?" Jawab Raka.

Starla mengangguk antusias, "iya, kak Shiren. Gilaa dia cantik banget, body goal, mulus, bening, pinter, dia juga gengnya kak Jean kan?! Gak salah sih kalau kak Bara sampai segitunya sama kak Shiren. Cantik banget gilaa. Perfect!" Puji Starla yang dinilai Raka terlalu berlebihan.

"Lebay lo," Raka kembali berjalan meninggalkan gadis itu.

Starla kembali mengejar Raka dan menyamai langkah cowok jangkung itu, "jujur ih, ceweknya apa bukan? Kok gak cerita ke gue!" Starla menggoyang-goyangkan lengan Raka menuntut cowok itu agar bercerita padanya.

"Ck," Raka hanya berdecak lalu berbelok ke arah kantin.

"Tinggal jujur doang apa susahnya sih?!" Ujar Starla. "Kak Raka gak tau ya, kalau gosip ini tuh jadi trendtop nya Garuda! Anak-anak di kelas gue juga pada bicarain ini, tapi beritanya itu banyak versi gitu. Aku kan jadi kepo sama versi aslinya."

"Gausah percaya gosip," jawab Raka.

Starla memajukan bibir bawahnya tak terima, "gak bisa gitu dong. Versinya tuh banyak, ada yang bilang kalau kak Raka ngejar kak Shiren dari kelas satu. Ada juga versi lain yang bilang kalau kalian cuma friendzone, versi yang satunya juga bilang kalau kalian baru jadian kemarin. Nah yang anehnya lagi, ada yang bilang kalau kak Shiren itu cuma manfaatin kak Raka buat backing gitu."

"Jadi sebenernya kalian itu apa?" Tambah Starla

Raka menatap serius pada Starla "gak usah kepo. Ada sesuatu yang gak bakalan kalian paham."

Tatapan tajam itu membuat Starla bungkam. Gadis itu memainkan kertas di tangannya, antara bingung dan gugup menghadapi Raka yang seperti ini. Mau lanjut nanya, takut Raka marah. Mau diam tapi gak bisa, Starla itu kepo banget!

"Tiket apa itu?" Raka menatap dua kertas tiket di tangan Starla.

Gadis yang awalnya merunduk itu kini kembali menatap Raka antusias sambil menggerakkan dua tiket di tangannya, "tiket nonton." Jawabnya riang.

"Kok dua?" Tanya Raka.

"Ini satu punya bang Jovan. Kemarin dia kalah taruhan sama gue. Jadi sesuai prosedur dia harus nemenin gue nonton sore ini. Yeeayy," Starla meninjukan dua tangannya ke atas. Khas Starla jika sedang gembira.

RAKA - The Ruler Of Ramos ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang