3. Tribunnews

9.2K 1.7K 1.4K
                                    

"Selamat pagi, kak." April menyapa hangat kakak kelas yang ada di dalam ruangan.

Saat ini, April tengah memasuki ruangan organisasi resmi penulis blog yang berada di lantai bawah. Terletak di samping perpustakaan dengan besar ruangan 4x4 terlihat eksotis dihias dengan bingkai berwarna-warni, terisi kutipan dari tokoh-tokoh penting dan foto-foto JIPS di tahun 2005.

Ada tiga gadis di dalamnya sedang sibuk berunding di depan komputer. Gadis berkacamata, gadis dengan lesung pipi di sebelah kanan dan yang satunya lagi gadis dengan potongan rambut sependek bahu. Ketiganya menoleh bersamaan ketika telinga mereka menangkap jelas sapaan yang berasal dari April.

"Pagi, April," balas Sinta, gadis dengan lesung pipi. Ia menyilakan April untuk masuk ke dalam ruangan.

April segera mengambil tempat di depan mereka, duduk di depan komputer menyala yang menampilkan logo JIPS.

Anggota organisasi penulis blog tidaklah banyak, hanya sekitar lima atau enam orang, bahkan beberapanya jarang memposting blog karena tengah sibuk dengan tugas-tugas kelas mereka yang terbilang sangat banyak.

April masuk organisasi penulis sesuai dengan dirinya yang gemar menulis. Lagi pula, website JIPS hanya menginginkan postingan yang mengagung-agungkan sekolah, itu artinya apa yang ditulis April bisa bermanfaat. Setidaknya untuk sekolah.

"Woah hari ini blog lagi panas-panasnya membahas tentang olimpiade matematika, kamu ikut nggak, April?" tanya Sinta

April mengangguk semangat.

"Pastilah, April nggak akan ketinggalan dengan lomba apa pun." Gadis dengan rambut sependek bahu menyahut dengan wajah menggoda. April hanya tersenyum seadanya. 

"Yakin gue, Pril pasti lo bawa pulang piala lagi."

"Doain yah kak," jawab April. 

"Isi blog semuanya update-an terbaru lho."

"Dan aku juga baru posting tentang The Stanley Sisters," sambung seorang gadis berkacamata.

April mendengarnya tertarik. The Stanley Sisters?

Si kembar dengan wajah western yang sangat seksi di JIPS. Siapa yang tidak kenal dengan Si kembar itu? Pirang mereka yang tersurai cantik serta kemeja mereka yang terbuka dibagian atas selalu membuat para pria tergila-gila. Tidak. Bukan hanya itu. Mereka bahkan menjadi model majalah remaja dan menjadi brand ambassador skincare ternama di Jakarta.

"Juni dan Juli?" tanya April, tertarik.

Sinta terkekeh, "Gue tebak, pasti kepala sekolah yang nyuruh tulis tentang mereka. Iya, kan?"

Gadis berkacamata itu menghela napas kasar dan mengangguk. 

"Tahu nggak judul artikelnya apa?" Tanpa menunggu jawaban penasaran dari mereka, ia kembali melanjutkan. "The Stanley Sisters pulang dari Chicago dan menyumbang lima ratus juta untuk korban tanah longsor."

"Itu kebaikan yang perlu di umbar lho." Dhea menyambung sarkas. Dibalas dengan kekehan mereka.

April hanya mengangkat kening mendengarnya. Well, tidak masalah selagi itu baik. Sekolah memang punya alasan tersendiri untuk mengumbar kebaikan, bisa saja ingin menjadi inspirasi bagi sekolah yang lain untuk menyumbang para korban tanah longsor.

"Tapi yang disorot Si kembar, bukan JIPS. Kenapa ngotot banget sih buat posting tentang mereka?" Kali ini gadis berkacamata menyahut sinis.

"Mungkin karena JIPS pengen semua orang tahu, kalau The Stanley Sisters sekolah di sini." Jawaban itu membuat mereka hanya bisa mengangkat bahu satu per satu, terkecuali April.

Seamless (TERBIT)Where stories live. Discover now