15. Novesh

5.6K 1.1K 1K
                                    

Musik hiburan yang terdengar dari sound system di lapangan baseball menggema dahsyat diiringi anggota cheerleader yang melakukan aksi akrobatik ringan; dua wanita melakukan salto sebanyak tiga kali dengan variasi meroda diakhiri dengan split dan variasi dua wanita yang berputar di udara.

"Senyum! Jangan pernah lupa untuk senyum!"

Teriak Novesh Numerela. Langsung saja para anggota cheerleader merekahkan senyuman manis mereka, meliukkan tubuh yang seirama dengan bunyi musik yang masih terdengar. Atraksi demi atraksi para dancer tak tergoyahkan walaupun mereka sudah latihan selama dua jam. Beberapa hari lagi lomba baseball cup akan resmi dimulai di Singapura. Tak hanya menilai baseball, cheerleader pun turut serta dilombakan dalam event tersebut. Tak heran mereka merelakan jam belajar hanya untuk latihan cheerleader di lapangan baseball.

Musik berhenti bersamaan dengan itu terdengar teriakan yang kompak dari anggota cheerleader yang sudah bermandikan keringat.

"RED BLOOD JIPS!"

Novesh menghembuskan napas lega, ia mulai menekan tombol off pada sound system, menghampiri teman-temannya sambil bertepuk tangan. Tidak sia-sia mengawasi anggotanya selama dua jam tanpa kenal lelah hari ini, puas sudah dirinya melihat hasil atraksi yang luar biasa dari tubuh-tubuh karet yang ada di lapangan itu.

"Okey, cukup! Kita punya waktu selama satu jam untuk istirahat dan kembali ke kelas masing-masing. Tetap jaga pola makan kalian dan juga kesehatan, paham?"

Mereka mengangguk-anggukan kepala, pertanda menyetujui usul dari Novesh.

"Bagus! Bubar sekarang..."

Seakan berucap syukur, mereka membubarkan diri sambil membasuh peluh keringat mereka dengan lengan kaus pendek yang juga ikut basah. Beberapa orang menuju tribun lapangan untuk sekedar duduk, melemaskan otot-otot mereka, meraih ransel sport dan mengeluarkan sebotol air minum di sana. Sedangkan Novesh, ia melirik arloji.

Sudah waktunya istirahat. Ia tak ingin membuang-buang waktu. Kakinya segera berlari menuju cafetaria yang lumayan jauh dari tempat latihan cheerleader sambil berharap dalam hati agar ia bisa bertemu dengan March Simpkins tepat waktu.

Tentang March Simpkins, Novesh mencintai lelaki itu. Pandangannya terhadap March sangat jauh berbeda dibandingkan beberapa orang yang ada di sekolah. Setidaknya, beberapa teman seangkatannya membenci March karena perbuatannya yang keterlaluan. March memang mempunyai fans-fans amatir yang rata-rata adalah siswa semester pertama bahkan tak jarang siswi dari sekolah menengah pertama mengagumi dirinya. Dilihat dari permainan baseball yang ditekuni, March memang ahli membuat baseball secara home run dan tentu saja hal itu sangat dikagumi oleh beberapa wanita yang menggilai atlet.

Termasuk pemandu sorak di JIPS, Novesh Numerela.

Namun, ketika sampai di kantin, ia dikejutkan dengan bogem dahsyat dari Oktof yang berhasil meruntuhkan pertahanan March.

Bugh!

Novesh terkejut melihat March terpental ke samping sedangkan sepatu sportnya kotor oleh sambal bento yang entah berasal dari mana. Novesh terkejut bukan main, ia tak pernah melihat March selemah itu hanya dengan sebuah pukulan biasa. Sangat disesali olehnya, ia terlambat memberi tahu March bahwa di belakangnya ada Oktof yang mendekat.

Hal itu tak berlangsung lama karena March segera bangkit, meski tak berhasil menyusul Oktof yang sudah membawa pergi Tomori dari cafetaria. March berdecih kesal ketika menyadari bahwa jalannya telah dihambat oleh Januariz dan The Stanley Sisters. Kesal. Tampaknya, ia kalah jika harus berhadapan dengan Januariz apalagi jika lingkarannya terdapat Juni dan Juli. Novesh tidak tahu apa penyebabnya, hanya saja ia tahu satu hal bahwa March tidak akan melawan kedua gadis yang ia incar selama ini.

Seamless (TERBIT)Where stories live. Discover now