10. Boneka JIPS

6K 1.2K 1.2K
                                    

Acara ulang tahun Juliana McLain Stanley yang diadakan kemarin malam diperbincangkan dengan hangat di cafetaria. Ada banyak orang yang membicarakan kemegahan rumah Si kembar itu karena mereka baru pertama kali menyaksikan rumah bak istana anak konglomerat yang ada di JIPS. Terlepas dari isi rumah yang megah, mereka membicarakan kejadian Owy muntah di atas panggung ditambah gosip terbaru yang beredar sekarang yaitu: Januariz anak yayasan JIPS.

Telinga April terus menerus mendengarkan gosip yang tidak ada hentinya. Bersamaan dengan itu, April menangkap jelas The Stanley Sisters memasuki cafetaria dengan beberapa bucket bunga dalam pelukan mereka. Seketika pandangan April bertemu dengan Juli.

Mengingat pembicaraan terakhir mereka yang kurang baik membuat April merasa canggung. Lantas, Juli langsung memalingkan pandangannya ke tempat lain dengan gestur gelisah.

Hal itu cukup meyakinkan April bahwa ada sesuatu yang disembunyikan Juli. Hanya saja April tak tahu, apa itu. Apakah itu mengenai Septria? Asumsi yang hanya di dasari oleh perilaku Juli semalam tidak cukup membuatnya yakin.

Satu-satunya siswa yang tidak menghadiri acara ulang tahun Juli kemarin adalah August Jonas. 

August tidak berkawan, ia bahkan membenci seisi JIPS. Tak ada yang menolongnya dari penindasan March dan team baseball seolah-olah mereka semua menikmati penindasan itu. August merasa bahwa ia di umpakan seperti boneka, dipermainkan, ditertawakan dan dianggap tidak ada sama sekali.

Toilet, cafetaria, taman JIPS, loker di manapun ia berada, ia seakan boneka itu. Dipermainkan oleh Red Blood, dicampakkan oleh semua siswa-siswi JIPS. 

Ia menduduki kelas reguler dan sama sekali tidak mendapatkan teman, satupun.

Banyak yang mengira bahwa ia adalah autis, tapi hal itu tidaklah benar. Yah, semua orang sempat mengiranya karena August jarang sekali berbicara dan hanya terlihat seperti lelaki yang linglung.

Bagi August, dunia memang sekejam yang ia lihat saat ini, memandangi fisik dan kekurangan sebagai satu hal yang memalukan. 

Seperti saat ini di sebuah cafetaria JIPS, seperti biasa semua orang akan makan di sana duduk dengan komunitas-komunitas mereka dan bercanda tawa. August selalu berada di sana hanya untuk membeli makanan, kemudian ia akan membawa pergi sebaki makanan dan duduk sendirian di taman.

Usai memesan makanan, August dikejutkan dengan aksi March yang menjegal jalannya hingga membuat makanannya berhamburan di lantai. Akibatnya, August tersandung, tubuhnya terjerembab ke lantai dan seragam putihnya kini nampak kotor oleh saus balado.

"Eh? Lemes banget sih, gitu aja kok jatuh?" seru March. Ia bangkit dari tempatnya duduk dan berdiri, berkacak pinggang seraya mengejek August yang masih terbaring di tanah.

"Bangun, anak monyet!" Owy mengangkat kerah seragam August, memaksakan lelaki itu untuk berdiri. Lelaki itu terlihat payah saat Owy mengangkatnya kasar, jelas bahwa ia lelah berhadapan terus menerus dengan anggota Red Blood yang tidak pernah berhenti menindasnya.

"Kalian sadar nggak, kalau August ini nggak ada di acaranya Juli semalam?" Kawan-kawannya yang mendengar hal itu berteriak setuju, wajah mereka seakan mengejek August dengan seringai-seringai yang memuakkan. "Kenapa? Lo nggak punya baju atau lo—nggak ada yang jemput?"

Kawan-kawannya mulai menertawakan apa yang mereka dengar dari mulut March, sementara August hanya diam saja.

"Wait ... jangan-jangan lo takut sama badut ulang tahun?" sambungnya lagi. 

"Masuk akal juga," lirih Owy. 

"Oh, gimana kalau kita dandanin dia biar mirip badut? Setuju?"

Mendengar hal itu, August meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Owy. Ia tidak tahan lagi, ingin rasanya mengamuk di depan mereka yang mempermainkannya saat ini. Sedangkan March menyeringai, mendekati August dengan spidol berwarna yang ada dalam genggamannya. Namun, sebelum sempat mewarnai wajah August, Owy lepas kendali. Kesempatan itu diambil August dengan segera melarikan diri dari hadapan Red Blood.

Seamless (TERBIT)Where stories live. Discover now