CHANGE UP [39]

28.8K 1K 30
                                    

Typo's everywhere👾

Sudah dua minggu sejak kejadian di kantin hari itu. Sekarang, sahabat-sahabat Kiara semakin menjauhi gadis itu. Sebenarnya Kiara tidak apa. Hanya saja, ia merasa bingung disini. Ini adalah masalah Kiara dan Alveno, tetapi, mengapa sahabat-sahabatnya juga ikut-ikutan marah?

Ah, tidak tahu lah! Kiara merasa pusing jika mengingat itu semua.

Ingin rasanya Kiara mengakhiri ini semuanya. Sekarang juga, Lauren malah tambah genit sama Alveno.

Akhir-akhir ini, Lauren dan Alveno sering beragkat bareng, ke cafe berdua, ngerjain tugas bareng, dan lain-lain deh pokoknya:v

Kenneth pun sama. Semenjak hari itu, cowok itu mendiami Kiara hingga saat ini. Tapi, jika kewajibannya sebagai Abang yang ganteng, ia tetap mengantar Kiara kesekolah bersamanya dan pulang juga bersamanya. Dan itu adalah satu hal yang wajib Kenneth lakuin buat Kiara. Ekek!

Disebuah ruangan, terdapat sepasang remaja yang sedang berbicara satu sama lain.

Yang perempuan tampak sedikit emosi, dan yang laki-laki mencoba untuk menenangkan si perempuan.

"Kamu inget gak sih!? Perjanjian kita itu cuman satu minggu, bukan dua minggu! Sekarang apa?! Udah ketahuan kan kamu udah nyaman sama si Lauren!" Cecar si perempuan yang tak lain adalah, Kiara.

Alveno kebingungan, "Enggak sayang... Aku itu, pengen buat dia jatuh cinta sama aku jatuh sejatuh-jatuhnya.." Jelas cowok itu.

"Bohong!"

"Bener sayang, aku gak bohong."

Kiara menyipitkan matanya seolah sedang menyelidik.

"Pokoknya aku mau, besok tugas kamu harus selesai!" Tekan Kiara.

Alveno mengangguk, "Siap beb!" Ujar cowok itu sembari ber-hormat.

Kiara mencebikkan bibirnya kesal. Ia masih tidak percaya apa yang diomongkan Alveno tadi. Kiara yakin seyakin-yakinnya, kalo si Alveno itu udah nyaman juga sama si Nenek.

"Awas aja! Kalo sampe kamu ketauan udah nyaman sama dia, kita putus!" Ancamnya beneran. Sumpah, ini Kiara rada takut-takut gimana gitu. Tapi bener, ini cara nya dia biar Alveno jujur.

"Iyya sayang... Kalo perlu, kamu gorok leher aku."

Kiara mendelik, "Udah ah! Aku mau ke kelas!"

***

Kiara berjalan di koridor seorang diri. KBM masih berlangsung sekarang, jadi wajar saja jika keadaan koridor sangat sepi.

Gadis itu berjalan dengan pandangan kosong. Ia memegangi dada nya yang belakang ini sudah tidak sakit lagi.

Kiara nampak berpikir, ah ia lupa jika ia pernah melakukan operasi Transplatasi Hati, pikirnya.

Bentar-bentar!

Kiara berhenti. Jika ia pernah melakukan operasi itu, siapa orang yang dengan baik hati mendonorkan hati-nya untuk Kiara?

Pertanyaan itu, terus saja berputar di otak gadis itu. Pada saat ia menerima surat yang tak dikenalnya juga, ia berpikir demikian.

Kiara, gadis itu menatap kedepan dengan datar. Ia harus mencari siapa orang yang mendonorkan hati nya. Harus!

***

Sepulang sekolah, Kiara langsung menuju parkiran dengan tergesa-gesa dan melangkah ke dalam mobil sportnya.

Untungnya, hari ini, Kennet memperbolehkan gadis itu membawa mobil sendiri, dengan alasan— Sebenarnya, tidak ada alasan juga sih, hehe. Ia hanya ingin bawa saja.

CHANGE UP [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang