CHANGE UP [24]

40.2K 1.4K 33
                                    

Typo's everywhere👾

Hari ini adalah hari dimana Kiara sudah diperbolehkan masuk sekolah. Setelah dirawat selama tiga hari, gadis itu sudah bisa melakukan aktivitas apa saja.

Meskipun itu terpaksa, tetapi selagi Kiara masih kuat, itu tidak apa-apa.

Memang ya, dasar Kiara si keras kepala, seharusnya ia dirawat selama seminggu. Tetapi tiga hari sudah minta pulang, dengan alasan bosan.

Awalnya Dokter Ryan tidak menyetujui. Karena Kiara terus-terusan merengek karena minta pulang, jadilah ia mengalah saja.

Tetapi wajib! Setiap Sabtu, Kiara harus tetapi check up.

Kiara keluar menuruni anak tangga dengan menentang almamater sekolahnya disebelah tangan kirinya.

Kiara tidak mengenakan itu karena gerah, begitu katanya.

"Morning." Sapa Kiara.

"Morning!" Jawab Kedua orang tua Kiara dan Kenneth serempak.

"Tumben gak teriak-teriak Ra?" Goda Raline ketika Kiara sudah duduk di samping Kenneth.

Gadis itu hanya mengerucutkan bibirnya sebal.

"Makan yang banyak ya!" Ujar Raline sembari menyodorkan sepiring nasi goreng seafood.

Kiara mengangguk pasrah.

Kenneth mengacak rambut Kiara gemas.

Tumben sekali, Kiara pagi ini tidak se-ceria biasanya.
Mungkin juga efek pulang dari rumah sakit, dan tubuhnya juga belum terlalu fit.

Setelah menghabiskan sarapannya, Kiara berpamitan kepada Raline dan Sean, seraya mengecup pipi mereka, Kenneth pun sama.

"Gue bawa mobil aja ya!" Ucap Kenneth ketika mereka sudah sampai didepan garasi.

Kiara mengangguk, dan memasuki mobil diikuti Kenneth yang duduk di kemudi.

Lalu, Kenneth melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata dan pergi menuju ke sekolah.

Selama diperjalanan, mereka berdua hanya diam tak bersuara. Kenneth fokus menyetir dan Kiara yang sedang menahan rasa mualnya.

Tak lama, mobil mereka sudah berada di parkiran HHS, lalu keduanya turun.

"Gue duluan Bang!" Ucap Kiara dan berlari dari sana meninggalkan Kenneth yang sedang mengerutkan alisnya bingung. Tak mau ambil pusing, ia melangkah dan menuju kelasnya.

***

Sedari tadi, Kiara sibuk memegangi perutnya yang mual luar biasa. Namun anehnya, ia tidak ingin muntah. Ah, pasti ini karena penyakitnya. Pikirnya.

Sesekali merintih pelan. Padahal, didepan sana Pak Dimas sedang menerangkan rumus Matematika. Kiara masa bodo. Yang dipikirkan sekarang adalah, bagaimana caranya menghilangkan rasa mual di perutnya?

Thalia menoleh ke arah Kiara yang sedang memegang perutnya, dahi cewek itu berkerut.

"Lo sakit?" Tanya Thalia pelan.

Kiara tidak menjawab, hanya menatap Thalia dengan tatapan yamg sulit diartikan.

Lalu, Kiara bangkit, membuat semua yang ada dikelas menatapnya bingung. Pak Dimas pun menghentikan aktifitasnya.

"Ya! Ada apa Kiara?" Tanya Pak Dimas.

"S-saya izin ke UKS Pak." Ucap Kiara terbata.

Pak Dimas mengangguk kaku, "Silahkan-silahkan!" Ucapnya sembari mempersilahkan Kiara pergi kesana.

CHANGE UP [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang