CHANGE UP [16]

44.8K 1.7K 5
                                    

Typo's everywhere👾

Kiara, gadis itu sedang jalan sendirian di koridor sekolah. Sahabat-sahabatnya yang lain sudah pulang. Tinggal dirinya sendiri disini.

Eh! Ralat. Ia sedang menunggu Alveno latihan basket.

Cewek itu melangkahkan kakinya menuju lapangan basket indoor, yang tepatnya berada di samping sekolah.

Sepi. Sekolah ini sudah sepi, mungkin, sisa beberapa siswa yang sedang ekskul saja.

Sesampainya disana, Kiara segera duduk di tribun penonton yang letaknya tidak jauh dimana Alveno berada. Kiara duduk diatas tepatnya, hanya berjarak empat deretan bangku saja, dari bawah sana.

Di sebelah tangannya sudah ada sebotol air mineral, dan yang satunya lagi menggenggam ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebelah tangannya sudah ada sebotol air mineral, dan yang satunya lagi menggenggam ponselnya.

Sumpah, dari tadi, Kiara sangat gusar.

Tidak ada cara lain, gadis itu menggiggit-gigit kukunya, tanda ia bingung.

Alveno tersenyum manis kearah Kiara, dan Kiara pun membalasnya, dengan senyuman canggung.

Melihat senyum Alveno, cewek itu tenang sedikit. Ingat! Hanya sedikit. Awokwokwok.

Kiara terus memperhatikan Alveno bermain basket. Mau bagaimana lagi? Didepannya kini, hanya ada pemandangan itu saja.

Apalagi di tempat yang ia duduki, hanya ia seorang diri. Para kaum hawa sudah pulang karena kesal melihat Alveno dkk tidak latihan basket.

Tapi, itu adalah salah satu trik Alveno. Menunggu semua anak perempuan disini pulang, barulah ia dan teman-temannya latihan.

Tak lama, Alveno menyudahkan latihannya. Karena ia ketua disini, jadi ia bisa semaunya menyudahkan latihan ini, kapan saja.

Keringat di kening serta pelipis Alveno sudah mengucur sejak tadi. Kiara saja sampai tidak berkedip melihatnya.

Lelaki itu, menghampiri Kiara yang sedang menatapnya, lalu tersenyum.

"Hai! Gak nunggu lama kan?" Tanya Alveno setelah duduk disebelah Kiara.

Kiara menggeleng dan tersenyum, "Enggak."

"Nih!" Kiara menyodorkan sebotol air mineral yang sudah dibuka tutup botolnya.

Alveno tersenyum manis, "Makasih!"

Kiara mengangguk. Tangan cewek itu terulur untuk mengelap keringat Alveno di dahi pria itu.

Alveno tersenyum melihat wajah Kiara yang sedekat ini. Kiara terlalu telaten, sampai-sampai Alveno yang sedang menatapnya saja, cewek itu tidak sadar.

Setelah selesai, Kiara menurunkan tangannya dan menatap Alveno, tepat dibola mata hijaunya.

Ah, Kiara jadi gemetar, dan jantungnya berdegup kencang.

CHANGE UP [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang