I'M NOT STUPID ; 23

2.4K 181 12
                                    

Aku gagal buat update cerita ini seminggu sekali tapi untuk menebusnya part kali ini akan panjang sekali. Semoga berkenan membaca sampai akhir dan semoga engga bosan ya teman.

Tolong pencet tombol bintang dan tinggalkan komentar agar aku bisa melihat username mu 🖤

Senyum manis menghiasi wajah Kania sore itu saat Mahesa berkenan mengantarnya pulang. Gadis cantik dengan baju diperkecil itu masih tidak percaya jika saat ini ia kembali dibonceng Mahesa di tengah kondisi sore yang sedikit gerimis. Meskipun dirinya merasa sedikit kedinginan karena angin yang berhembus kencang dan ia yang tidak mengenakan jaket namun hal itu tidak mengurangi rasa bahagia dihatinya.

"Sa boleh peluk nggak sih? Dingin banget nih!" Kania sedikit memajukan kepalanya agar Mahesa dapat mendengarkan ucapannya.

"Nggak! Gue turunin lo kalau berani peluk-peluk."

Kania tertawa pelan mendengar itu. "Ya udah deh aku peluk ransel kamu aja." Dan selanjutnya Kania benar-benar memeluk tas Mahesa untuk mengurangi rasa dingin yang gadis itu rasakan.

Sore ini jalanan terasa lebih lenggang dari biasanya alhasil Mahesa dapat melajukan motornya sedikit lebih cepat. "Habis ini kamu ada acara nggak, Sa? Kalau engga nanti di warung Cak Man tolong berhenti ya?"

"Mau ngapain?"

"Tubuh ku dingin banget nih, aku butuh yang anget-anget."

Mahesa terdiam membuat Kania berpikir jika cowok itu tidak mau berhenti. Alhasil gadis itu lebih memilih diam seraya memperhatikan jalanan. Sebanarnya Kania mau mengajak Mahesa mengobrol tentang apapun hanya saja ia tidak mau mengganggu cowok kesayangannya ini. Sudah dikasih tumpangan dan bisa sedekat ini dengan Mahesa aja sudah lebih dari cukup baginya.

Sedang asik memperhatikan jalanan dan kendaraan yang melaju disekitarnya, Kania merasakan motor Mahesa berjalan melambat. Gadis itu mengerjabkan mata dan baru sadar jika Mahesa menuruti permintaannya untuk mampir ke warkop langganannya. Kania tersenyum lebar kemudian melihat kaca spion dimana Mahesa juga sedang melihat ke arahnya. "Turun!" Titah Mahesa begitu ninja hitam itu berhenti.

"Ih kirain kamu nggak mau! Makasih ya Sa ntar aku traktir kamu teh tarik deh," ucap Kania setelah turun.

"Nggak usah."

Gadis cantik itu menghela napas lalu menarik tangan Mahesa menuju tempat yang dilindungi oleh terpal biru itu. "Kamu harus cobain teh tariknya Cak Man yang enak banget. Minuman itu jadi favorit ku sama Papa kalau datang kesini."

Mahesa mengamati warung kecil yang ada dipinggir jalan itu yang tampak sederhana namun terlihat bersih dan rapi sekali. Warung ini jika malam hari akan berubah menjadi angkringan yang dipasang terpal dan juga karpet seperti angkringan pada umumnya, karpet itu digelar untuk dijadikan tempat duduk para pelanggannya. Mahesa belom pernah kesini namun ia sering melihat tempat ini ramai oleh pelanggan di malam hari.

"Selamat sore Cak Man," sapa Kania dengan senyum ramah lalu bertos ria dengan laki-laki tua yang menjadi pemilik warung. "Sore juga Mbak Kania. Wah datang sama siapa ini kok tumben tidak datang sama papa?"

Kania tertawa ringan. "Papa lagi ke luar kota, Cak."

Cak Man terlihat geleng-geleng kepala lalu berujar dengan nada bercanda. "Bapak kamu itu memang gila kerja." Kemudian dapat Kania lihat Cak Man mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Mahesa. "Kalau cah bagus ini siapa namanya?"

Mahesa tersenyum tipis lalu membalas uluran tangan tersebut. "Saya Mahesa, Cak."

"Mbak Kania pinter banget ya cari pacarnya, cakep begini."

[RWS#1] I'M NOT STUPIDWhere stories live. Discover now