KENAYA'S 34

3.6K 128 13
                                    

Kenaya berkunjung menemui ibunya. Wanita yang melahirkan dan membesarkan kenaya menjadi wanita cantik, wanita yang selalu ada saat kenaya terpuruk dan siap melindunginya, wanita yang tak pernah lelah menghidupi kenaya sampai maut memisahkan mereka

Bayu dan yudha membiarkan kenaya sendiri di samping kuburan ibunya. Air mata kenaya saat itu tak henti hentinya mengalir saat mengingat setiap detik yang ia habiskan bersama ibunya

" Ibu hiks... Maaf Aya baru datang, Aya mau bilang kalau Aya bukan Aya yang ibu kenal lagi. Aya sekarang udah jadi kenaya yang jahat. Nama Aya juga udah jadi naya sekarang. Aya kangen ibu,kalau ingat ibu Aya ingat dosa Aya" Kenaya memperhatikan sekitar nya berharap kedua sahabatnya itu tak mendengar ucapannya

" Ibu, Aya udah jadi ratu sekarang, udah ketemu papa yang buang kita, udah lihat lihat anak papa yang ganteng- ganteng seperti yang ibu bilang, hiks Aya kangen ibu. Ibu kapan ke mimpi Aya " Kenaya terus mengusap dan mencium nisan ibunya dengan penuh air mata

Ia ta peduli panas yang sekarang ia rasakan, semua keluh kesahnya harus ia sampaikan saat ini. Sekarang ia hanya bisa berbicara dengan angin dan bongkahan tanah yang semua orang tau itu takkan pernah di dengar apalagi di balas

" Aya nggak bisa terus terus gini bu, Aya mau pergi juga nyusul ibu nanti kalau ada waktu Aya sama ibu ketemu di sana,Tungguin Aya yah. Ohiya Aya mau cerita loh kalau Aya udah punya kamar sendiri, udah berani bobo sendiri walaupun masih gelisah bu. Aya juga banyak yang jaga, banyak yang ngingetin tapi banyak yang benci juga heheheh tapi ibu jangan khawatir yah. Aya juga mau cerita kalau Aya kayaknya suka sama orang deh bu ya jatuh cinta gitu hahaha geli tau ngomongnya, ini masih ibu yang tau lohh, dia itu dulu selalu jahat sama Aya tapi sekarang kayaknya juga suka deh sama Aya hehehe Aya malu bu ngomong gini. Oh ya udah sore Bu nanti Aya kesini lagi kalau nggak sabtu ya minggu kayak yang biasa ibu bilang nanti juga Aya ceritaiin siapa orang itu soalnya kalau sekarang nanti kedengeran bayu ama Yuda lagi tuh dia nunggu di mobil " Tunjuk nya mengarah ke dua lelaki yang sibuk sedang ponselnya " Kayaknya mereka juga udah bosan yaudah Aya tinggal yah bu, mampir ke mimpi Aya jangan lupa. Aya sayang ibu love you" Ujarnya menciumi batu nisan itu berkali kali

Kenaya keluar dari pemakaman tersebut dengan perasaan lega lalu menghampiri kedua sahabatnya

" naya udah selesai, naya capek mau bobo pulang sekarang ya bayu" Terlihat kekhawatiran di wajah bayu saat mendengar suara serak pada kenaya

" Nangis berapa jam nay? " Tanya bayu. Dia tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran tersebut

" Nggak lama kok. Naya kan udah kuat yaudah yuk balik nanti kak alan sama bunda nyariin lagi"

" Yud lo bawa mobil kali ini gue mau cerita sama naya di belakang"

" Wah parah lo bay. Lo jadiin gue supir nih ceritanya? " Tak Terima yudha pun memaki bayu dengan semua jenis hewan yang ia ketahui dan untungnya membuat kenaya kembali tertawa dan tak semurung dari yang tadi.

Sampai di rumah, alano sudah mengambil posisi dengan tangan yang menekuk di depan dada sekaligus memasang wajah garang yang mana itu i terlihat biasa saja di hadapan bayu dan yudha

" Lo ingat waktu nggak sih ngembaliin adek gue? Ini udah jam 8 bego. Tau gini nggak gue izinin dari tadi" Sarkas alano membuat kenaya menunduk dalam sedangkan bayu dan yudha memasak tampang biasa saja

"Yaelah lan nenek gue juga tau kali kalau tuh jam mahal angkanya delapan tanpa lo ingatin, nih naya selamat harusnya lo makasih. Makanya kalau mau jadi kakak ya lo harus ngertiin mau dia gimana kali. Mau sok jadi abang yang baek  tapi keinginan dia aja nggak tau"

Kali ini bukan bayu yang melontarkan gunjingan pedas melainkan yudha. Alano hanya diam tak berkutik seraya menarik kenaya ke dalam tanpa mengucapkan apa apaa

" Kak alan apaan sih. Itu naya belum bilang makasih kakak juga nggak bilang kan" Kenaya menghempaskan genggaman alano dan berlari keluar menghampiri kedua sahabatnya

" Bayu yudha makasih yah hari ini hmm dan maafin kak alan kalau kasar tadi heheh hati hati di jalan see u"

" Iya nay udah biasa kok. Yaudah sana masuk entar masuk angin jangan lupa mandi juga eh nggak deng nggak usah madi udah malam  nggak baik ganti baju akan trus tidur ok" Kenaya banyak mengagguk mendengar ucapan yudha. Bayu malah banyak diam meskipun sesekali tersenyum menanggapi

"Bayu nggak mau ngomong sesuatu? "

Bayu menggeleng membuat kenaya menjadi tak enak. Dengan terpaksa kenaya tersenyum

Tak lama setelah itu, sebuah mobil sport merah melintas di hadapan mereka. Si pemilik membuka kaca hitam tersebut dan memandangi satu persatu teman kenaya lalu kembali mengendarai mobilnya kedalam

" Yaudah pulang cepat kak Regal udah datang. Dia itu lebih sangar daripada kak alan. Byee "kenaya berjalan gontai memasuki rumah dan benar saja, Regal dan Alano sudah menunggu di depan pintu dengan Raut wajah yang tak bisa kenaya baca

" Mereka siapa? " Tanya Regal posesif

" Aku bilang juga apa. Kak Regal udah murka dari tadi kamu sih nggak dengerin"

" Itu naya tadi abis dari makam ibu sama mereka"

" Kenapa nggak langsung masuk? " Belum sempat Alano membuka suaranya Regal kembali bersuara" Sebaiknya lo masuk. Gue nanya sama kenaya bukan sama lo"

"Alah abang, biasanya juga nggak peduli"

Setelah mengucapkan itu. Alano beranjak sambil menghentak hen takkan kakinya dengan sengaja

" Jawab nay" Ucapnya telak

" Hmmm anu hmm.. Pertanyaan nya apa tadi kak? " Saking gugup nya kenaya sampai lupa dengan apa yang Regal ucapkan

Meskipun Regal ingin marah dan mencubit pipi kenaya dengan gemas namun fikirannya kembali teringat kejadian di luar tadi

" Gue nanya kenapa lo nggak langsung masuk. Nggak usah berlagak bego deh"

"Oh naya tadi pamitan dan bilang Terima kasih"

"Harus banget pegangan tangan? "

" Nggak pegangan tangan kok. Naya cuma ngelus aja soalnya tadi kak alan buat temen naya marah jadi ya naya tenangin"

" Gue nggak suka yah, lain kali kalau mau pergi suruh Alano atau temannya aja jangan orang lain"

" Tapi itu teman naya dari kecil, yang bantu ibu jagain naya sampai sekarang"

Kenaya tak dapat lagi membendung air matanya.  Ia juga sudah lelah untuk menangis apalagi buat di marahin

"Gue nggak minta lo buat nangis"

" Kakak juga. Naya nggak minta buat kak Regal marah, naya itu capek kak naya..... Kangen ibu"

Regal diam untuk sesaat. Otaknya berpikir dan terus berputar. Melihat kenaya semakin menangis ia tak tahu lagi harus berbuat apa

Lalu regal menarik kenaya dalam pelukannya, posisi mereka masih berada di depan pintu suara tangisan kenaya tertahan oleh angin dan dada bidang regal

" Maaf.. Aku cuma nggak suka liat kamu sama cowok lain yang jelas aku nggak kenal mereka. Gimana kalau mereka jahat? "

" Kak regal kok jadi sering peduliin naya? Biasanya juga marah marah "

Regal tak mampu menjawab. Dia kebingungan, hatinya terus bertanya apakah cewek secepat itu buat tidak menangis lagi? Apakah semua wanita moodnya gampang berubah

" Udah nggak sedih " Kenaya hanya menggeleng " Mau kalau aku marah? " Kenaya kembali menggeleng " Yaudah jangan buat aku marah"

" Sekarang kamu masuk kamar. Jangan mandi, hm elap badan aja trus ganti baju kamu abis itu makan"

" Bunda nggak ada, naya biasanya makan sama bunda"

" Nanti kalau udah ganti baju makannya di ruang tengah aja"

" Kenapa? " Ujar kenaya

" Aku sama Alano main disitu jadi biar ada temannya kamu kesitu aja makan. Intinya aku mau liat kamu makan trus tidur"

Kenaya kembali mengangguk. Kali ini dia mengerti kemauan regal yang pastinya akan terlihat mutlak

______#####_____

Happy Reading
.
.
.
Swipe up

KENAYA'SWhere stories live. Discover now