Semenjak kejadian kemarin. Seisi rumah keluarga Hartono menjadi lebih berhati hati pada kenaya
" Kita ke jakartanya jam berapa bunda? " Tanya kenaya. Saat ini kenaya sedang merapikan pakaian untuk ia masukkan ke dalam koper, di bantu oleh aisyah mereka berbincang hingga semua pakaian tandas
" Mungkin agak siangan, bunda mau beli oleh oleh khas sini dulu. Kamu mau ikut? " Lantas kenaya mengangguk dengan cepat
" Kalau di sini apa yang khas bunda? "
Aisyah mencoba berfikir sesuatu yang menarik di tempat ini" Kayaknya kue kuean. Disini juga identik sama furniture furniture nya, naya mau beliin buat siapa emang? "
" Naya mau kasih teman naya bunda. Ada Bayu, Yudha sama Clara. Emang ada? "
"Ada dong. Entar kalau buat Clara bunda punya sesuatu hal yang bagus. Kalau untuk cowok sih kamu tanya ayah aja" Ujar Aisyah
" Oh jadi ayah ikut juga! Kalau kak Alan? "
"Yah ikut dong sayang. Apalagi kak Regal, dia punya satu toko favorit untuk ngoleksi barang. Nanti kamu tanya dia aja supaya bisa di anterin ke situ"
Setelah di rasa cukup. Kenaya segera membenahi dirinya, dres merah dengan dalaman putih disertai make up natural dari kenaya membuat dia semakin cantik
" Naya kamu udah siap belum? " Panggil Alano dari luar
Mendengar panggilan sang kakak membuat kenaya dengan sigap membukakan pintu
" Udah kak" Dengan ceria kenaya menjawab pertanyaan Alano. Namun detik kemudian mood kenaya langsung down melihat wanita yang berdiri tepat di belakang Alano
" Hmm ajeng juga ikut kak? " Alano mengangguk saat mengerti pembahasan kenaya
" Kenapa nay? Aku nggak boleh ikut? " Kenaya tak menjawab pertanyaan ajeng dan berjalan begitu saja
" Loh kenaya kenapa jeng? Nggak biasanya seperti itu" Tanya alano pada ajeng
Ajeng mengedikkan bahunya " Ya mana gue tau. Gue satu mobil yah sama lo"
" Hmm" Jawab Alano singkat
###
Bahkan saat di perjalan pun kenaya merasa tak bersemangat lagi. Bagaimana tidak, ajeng dengan santainya ikut pada mobil Alano sehingga kenaya mau tidak mau ikut pada mobil Ayahnya
Niat awal ingin menghabiskan waktu bersama Alano dan kawan kawan harus sirna karna ajeng. Kenaya benar benar menjadi pembenci gara agar ajeng
" Bunda kita mau kemana? " Tanya kenaya
" Kita ke toko kue dulu. Kamu nggak kenapa napa kan? Atau ada yang sakit? " Terlihat raut khwatir aisyah pada putrinya itu
Bukannya ia tak mengetahui kondisi kenaya yang tiba tiba down kayak begitu namun dia mencoba untuk tidak mempertanyakan keadaannya agar tidak bertambah down
DU LIEST GERADE
KENAYA'S
JugendliteraturKenaya Aurelie Pradipta tak pernah menyangka hidupnya akan berubah 180 derajat setelah kepergian ibunya dan di pertemukan dengan ayahnya. Apalagi dikelilingi dengan orang orang yang sangat posessive padanya baik kakak tirinya maupun sahabatnya. D...