Happy Reading
.
.
.
###Setelah melalui banyak proses di dalam hutan mulai dari dia terjatuh, kakinya tergilir hingga jidat nya mengeluarkan darah akibat terbentur akar pohon. Kenaya terus berjalan mencari jalan keluar sambil menangis dan menyebut nama Bara, Alano, bunda bahkan mamanya yang sudah meninggal
Hari semakin gelap, di dalam hutan pun sudah minim pencahayaan. Bertambah sudah rasa takut kenaya. Wanita yang tak biasa dengan gelap dan sunyi ini duduk di bawah pohon tinggi sambil memasukkan wajahnya di antara paha dan lengannya
Dingin menyeruak masuk ke dalam bajunya dan menyentuh kulitnya. Suara hewan terus berbunyi di sekitarnya. pening dan haus mulai dia rasakan
"Aaaaa aaa kak Regalllllll..... " Tiba tiba terdengar cukup nyaring suara benda jatuh dari atas pohon tepat di samping kenaya duduk
Reflex tubuh kenaya mundur dan membuat nya kembali terbentur dengan pohon lainnya
Hiksss.... Hiksss...
"Bunda aaaa, hiksss bundaaaa"
###
Sementara itu.....
Alano memantapkan dirinya untuk pulang dan mengatakan semua pada bundanya
Hufffstttt
Dia menghela nafas berat, begitupun dengan teman temanya
" Uda Al, bilang yang sejujur jujurnya. Meskipun nanti bunda marah tingkat dewa kita nggak boleh ngelawan. Iyain aja karna ya kita emang salah" Tekan Keano menguatkan sepupunya agar tak merasa terbebani
" Jeng, bara kemana? " Tanya Aan
Sebelum sampai kerumah mereka masih bersama bara namun tiba tiba saja bara sudah hilang dari pandangan mereka
Ajeng menggeleng kepalanya saat tak mendapati bara disampingnya
"Kayak nya pergi lagi deh"
.....
"Alano ooo... Lo nggak sama kenaya? " Tiba tiba entah dari mana malika datang dengan nafas yang tersengal sengal dan keringat bercucuran
" Kita aja mikirnya dia sama lo Mal " Jawab Aan
Alano masih diam tak menghiraukan kedatangan malika. Dia merasa lebih kecewa saat mendapati malika tanpa kenaya
" Iya ta.. T.. Tadi emang naya sama gue, trus pas balik nggak ngeliat kalian semua jadi gue suruh naya nunggu di batu trus nyari kalian. Eh pas balik naya juga udah nggak ada jadi gu... Gue fikir Bareng kalian " Jelas Malika panjang lebar
Ajeng semakin tersenyum puas, pekerjaan nya sudah sangat tepat. Mungkin seperti ini takdir kenaya
" Kalau gitu biar gue tanya orang rumah " Ujar malika sambil berlari kedalam rumah
Alano dkk dilanda kepanikan. Belum sempat mencekal tangan malika agar tak menyampaikan lebih dulu ke bunda malika sudah hilang dari pandangan
sudah pasti hal membawa bencana lebih cepat pada mereka
Lalu alano menyusul ke dalam rumah dengan pemandangan bunda sudah marah dan menangis
" Gimana bisa alano...... Hiks.. Mass, kenaya pasti ketakutan mas. Cari CEPATTTT" Ujar bunda dengan memukul mukul bahu suaminya sambil menangis
Dengan segera tuan Pradipta menelpon orangnya yang berkaitan dengan air terjun untuk mencari putrinya
Aisyah terus menangis dalam dekapan ibunya(oma) bahkan regal pun tak tinggal diam
YOU ARE READING
KENAYA'S
Teen FictionKenaya Aurelie Pradipta tak pernah menyangka hidupnya akan berubah 180 derajat setelah kepergian ibunya dan di pertemukan dengan ayahnya. Apalagi dikelilingi dengan orang orang yang sangat posessive padanya baik kakak tirinya maupun sahabatnya. D...