Banyak typo
Di tandai yah guysSeharusnya kau biarkan saja aku cemburu. Toh itu takkan berdampak
.
.
.
Happy Reading####
Sore ini memang sangat dingin. Kebun teh menjulang sangat luas. Tak banyak aktivitas yang terjadi, pekerja sudah pulang kerumah masing masing. Hewan hewan yang terlihat pada siang hari entah kemana beradanya
Suasana sejuk jelas sangat terasa. Mungkin terlalu lama berada di tempat panas dan polusi membuat kenaya bisa merasakan perbedaan suasana ini dengan jelas
Hanya ada beberapa motor yang lewat, mungkin juga mobil namun tak sebanyak di kota
" Kak Alan mana? " Tanya kenaya sambil mengedarkan pandangannya untuk mencari alano
"Oh dia lagi manggil sepupunya, tenang aja cewek kok supaya kamu punya teman " Jawab Aldi
Kenaya menggangguk lalu menatap Bara lama. Bara yang merasa di tatap pun kembali menatap Kenaya sambil menaikkan satu alisnya
Seolah mengerti Kenaya mengalihkan pandangannya ke segala arah. Dia benar benar malu karna tercyduk memandang Bara
Entah apa yang saat ini ada di pikiran Bara tentangnya.
"Tuh dia" Tiba tiba suara pekikan Aan mengagetkan Kenaya pada khalayan nya
"Brisik anying"
Pandangan bara benar benar jengah saat melihat sepupu alano, berbeda dengan kenaya. Dia terkesima melihat kecantikan alami perempuan itu. Meski tinggal di desa namun tak sedikit pun penampilannya menunjukkan bahwa ia orang desa
Kaos hitam dan celana hot pants yang sangat pendek benar benar menunjukkan kalau dia bukan perempuan biasa di desa ini
Berbeda dengan kenaya yang hanya memakai switer tebal bewarna putih serta celana jeans panjang
Wanita pencinta keju ini sangat iri dengan penampilan bebas perempuan yang saat ini berada di hadapannya
Kenaya tersenyum saat pandangannya bertemu dengan perempuan itu namun tak ada balasan darinya
"Nay kenalin, ini Ajeng sepupu aku. Kamu jangn sungkan dia orangnya mudah berteman kok" Ujar alano. Kenaya mengulurkan tangannya namun sedikit pun tak ada pergerakan dari perempuan itu
" Hai kak bara " Bukannya menerima uluran tangan kenaya. Ajeng sudah melakukan aksinya dengan merangkul sebelah tangan Bara
Bara sudah muak, dia menarik tangan kenaya yang masih setia terangkat dan membawanya masuk kedalam deretan kebun teh
" Kak bara apa apaan sih main tarik tarik naya. Sakit tau nih merah" Adunya sambil menghempaskan tangannya agar genggaman Bara terlepas " Kenapa mereka di tinggal? Naya kan mau kenalan sama Ajeng" Kenaya memutar badan nya hendak meninggalkan bara namun tanganya kembali di cekal
" Nggak usah kesana. Kamu di sini aja temanin aku " Ucap bara dingin " Tanyain apa aja yang kamu mau "
Kenaya menautkan kedua alisnya hingga bertemu. Dia bingung dengan sikap bara hari ini
"Kenapa? " Sekarang giliran bara yang menautkan kan alisnya. Jelas saja dia bingung dengan pertanyaan ambigu kenaya. Kenapa? Apanya yang kenapa?
Seolah mengerti jalan pikiran Bara. Kenaya pun mengulang kalimatnya dengan jelas
YOU ARE READING
KENAYA'S
Teen FictionKenaya Aurelie Pradipta tak pernah menyangka hidupnya akan berubah 180 derajat setelah kepergian ibunya dan di pertemukan dengan ayahnya. Apalagi dikelilingi dengan orang orang yang sangat posessive padanya baik kakak tirinya maupun sahabatnya. D...