KENAYA'S 01

16K 506 6
                                    

Kenaya kembali membuka matanya dengan kepala yang pusing dan sekujur tubuhnya yang sakit. Ia tidak tahu harus memanggil siapa padahal saat ini kenaya sedang kehausan .

"Dokter... " Panggil kenaya dengan suara yang sedikit di paksakan

Tidak lama kemudian masuklah seorang pria berbadan besar dengan pakaian serba hitam.

Jelas saja kenaya bertambah takut, meskipun dia pernah berlatih bela diri dengan sahabatnya tetapi badan pria itu bukanlah tandingannya

"Aduh siapa lagi orang orang ini? Tadi pria yang mengaku ayah ku sekarang pria yang ini apakah dia akan mencabut nyawa ku? Tidak.. Tidak Naya jangan berfikiran yang tidak tidak" Fikir kenaya yang sedang berperang dengan batinnya

"Ada apa nona" Tanya pria tersebut dan membuat kenaya tersentak kaget

"Hmm... Bisakah aku meminta tolong untuk mengambilkan air itu?. Maaf sebelumnya om " Pinta kenaya dengan sopan, karena biar bagaimana pun dia lebih tua dari kenaya dan itulah yang sering di ajarkan oleh ibunya.

Oh ya ibunya, kenaya mencoba untuk bangkit dan menahan rasa sakit yang ada dalam tubuh dan kepalanya. Dia kini melupakan rasa hausnya, karena yang ada di fikiran nya saat ini adalah ibunya. Kenaya harus bertemu dengan ibunya.

Namun semuanya sia sia, karena pria besar itu menahan tubuhnya ditambah lagi sakit di tubuhnya sehingga kenaya hanya bisa pasrah saja.

"Ini minum nya nona" Ujar pria tersebut sambil menyodorkan segelas air ke hadapan kenaya "Terima kasih, Oh ya jangan panggil naya nona. Naya nggak sehebat itu untuk di sebut nona" Pinta kenaya.

Setelah minum kenaya sempat berfikir untuk bertanya kepada pria tersebut perihal ibunya

"Apakah anda tahu dimana ibuku? " Tanya kenaya kepada pria tersebut

"Biar nanti tuan Pradipta yang menjawab pertanyaan mu nona kecil, kami hanya di perintahkan untuk menjaga dan melindungi mu" Jawab pria tersebut sambil tersenyum karena melihat raut kecewa namun menggemaskan dari wajah kenaya.

"Yah om nggak asik, kaku banget lagi. Biasa ajalah kalau bicara dengan naya, naya orangnya frendly kok om " Ujar kenaya

"Terus om harus gimana dong" Tanya pria tersebut

"Gini deh daripada bosen, kita main tebak tebakan deh, om bisa nggak? Ajak juga tuh teman om yang diluar kasihan bediri mulu" Ajak kenaya kepada kedua pria itu

Mereka bermain dan mulai menikmati suasana hingga dokter pun datang untuk mengecek kondisi kenaya.

###

Seminggu pun berlalu, kenaya selalu merasa kesepian dan selalu mencoba mencari ibunya namun tak pernah ada kabar sedikit pun

Kenaya selalu menanyakan perihal ini kepada orang orang yang berada di sekitarnya dan juga menanyakan tentang pria yang mengaku sebagai ayahnya kerena selama seminggu ini juga pria itu tidak pernah kembali lagi untuk mengatakan dimana ibunya

Namun keesokan harinya pria yang mengaku sebagai ayah kenaya (tuan Pradipta) datang dan menjelaskan perihal kematian ibunya.

Kenaya syok setelah mengetahui kenyataan ini, dia bungkam apalagi ini adalah murni kesalahannya, kecelakaan itu seolah terekam kembali di ingatan kenaya .

Dan selama beberapa hari ini kenaya diam dan tak mau makan bahkan berteriak sendiri atau memukuli dirinya sendiri

Yah, kenaya kehilangan cahayanya karena paksaan nya. Andai saja dia tidak memaksa, andai saja dia tidak ingin mengetahuinya, andai saja dia tidak di kalut emosi andai saja, andai saja semuanya tidak terjadi. Semua karena kesalahannya dan kenaya lelah berandai andai

KENAYA'SWhere stories live. Discover now