Hai manteman👐 Terima kasih yah yang udah baca, senang deh view nya udah banyak.
.
.
Jangan lupa di vote
Di kasih saran juga nggak apa apa
Itukan tandanya kalian sayang
😘😘
.
.
Happy Reading###
Bara menghentikan motornya di sebuah gedung yang tinggi menjulang
Hal ini membuat kenaya tidak henti hentinya melongo, ini memang bukan pertama kalinya kenaya melihat gedung yang tinggi namun jika memasuki atau berada di tempat tersebut kenaya belum pernah
"Wahhhh, ini kantor atau hotel kak? " Tanya kenaya
"Ckckck ini apertemen nay, kamu belum pernah kesini? "
Kenaya menggeleng "kenapa tinggi banget kayak kantor dan Hotel"
"Jangan bilang kamu nggak tau apartemen lagi" Ucap bara datar "bahkan apartemen ini lebih luas dari hotel, ayo masuk alano udah nungguin" Lanjutnya
"Kak alan disini? Ngapain? "
Bara tak menggubris pertanyaan kenaya, ditarik tangan kenaya agar lebih cepat mengikutinya
"Fasilitasnya lengkap ya kak tapi sepi" Ujar kenaya
Mereka sudah tiba di kamar 203, segera bara menekan pin untuk mempermudah akses masuknya
lagi lagi kenaya di buat melongo saat memasuki ruangan tersebut. Bara benar, tempat ini lebih luas dari kamar hotel bahkan memiliki lantai dua
"Ini apartemen kak bara? Kenapa naya di ajak kesini, nanti tetangga kak bara ngomong lain lagi"
"Di sini nggak ada sistem tetanggaan kenaya, orang orang di tempat ini nggak ada yang peduli tentang apa yang otak cantik kamu fikirin jadi kamu mending diam dan berhenti bertanya aku capek jawab ocehan kamu" Ujar bara sedikit emosi
Kenaya terdiam serta menutup mulutnya rapat rapat
Bara segera membuka pintu dimana ke 3 temannya saling mengobati
Kenaya yang melihat pemandangan di depan segera berlari ke arah alano
Ia menyentuh wajah kakaknya yang terdapat luka lebam dan sudut bibir yang berdarah
"Kak ini kenapa? Kalian semua luka luka gini? Pasti habis berantem yah" Ucap kenaya berkaca kaca
"Kak Al, kenaya mau balik" Sambil menyeka air matanya "Ayooo ooo kak" Ajaknya sambil menarik narik lengan alano
"Sssttt sakit nay" Ringis alano saat kenaya mencoba menariknya lagi
Sontak kenaya melepas genggaman nya dan menangis sejadi jadinya
"Issh kalian itu berantem untuk apa sih? Nggak ada cara lain gitu nyelesain masalah kalian sampai luka luka gini. Bunda entar mau ngomong apa kak kalau kakak pulang dengan kondisi gini"
Sontak semua tertawa kecuali bara saat mendengar ocehan kenaya
"Aduh princessnya alano, bunda udah biasa liat alano kek gini, huss nggak usah nangis yah " Aldi mengusap wajah kenaya yang penuh dengan air mata
Namun Bara tiba tiba menepis tangan aldi dan meninggalkan ruangan tersebut
"Tuh bara ngapa dah" Ujar Aan
Semua hanya mengedip kan bahunya
"Hmm ssstt" Sambil mengisap ingusnya yang hampir menetes "kenaya bersihin dulu deh luka kalian, hmmm dimana P3K nya kak? " Tanya kenaya
BINABASA MO ANG
KENAYA'S
Teen FictionKenaya Aurelie Pradipta tak pernah menyangka hidupnya akan berubah 180 derajat setelah kepergian ibunya dan di pertemukan dengan ayahnya. Apalagi dikelilingi dengan orang orang yang sangat posessive padanya baik kakak tirinya maupun sahabatnya. D...