"Kalau begitu betulkan seperti semula" sahut Coolio "Roy bilang pada orang tua ku Aaron tidak ikut, suruh mereka mengurangi pesanan"

Roy mengangguk

"Kita akan menyusul padre?"

Coolio mengangguk sambil menyalakan rokoknya

"Aku sendirian?"

"Disini ada 18 pelayan kalau kau lupa"

"Tidak"

"Biarkan dia ikut Dad"

Coolio diam

"Tidak mungkin kalau dia sendirian"

"Bersiap-siap Aaric, kita akan berangkat 25 menit lagi"

Coolio berbalik dan pergi, Roy mengikuti dibelakangnya

"Pergilah Aaric" ucap Aaron lemas

"Kau bisa masuk ke kamar ku, ada banyak game disana"

Aaron mengangguk

"Jangan bertingkah aneh"

.
.
.

Aaron merebahkan dirinya di sofa ruang tengah dengan ipad digenggamannya, seperti biasa dia akan bermain game sampai orang-orang kembali

15 menit yang lalu Coolio dan Aaric pergi untuk menyusul Carlina dan Gregory. Aaric menatap Aaron prihatin dari dalam mobil, karena tidak biasa pergi tanpa kembaran nya Aaric merasa ada yang kurang

Akhirnya Aaron pasrah untuk tetap tinggal di manor sendirian

"Ada yang kau butuhkan young master?"

Aaron menggeleng

"Aku ada di dapur jika kau membutuhkan sesuatu"

Aaron kembali sibuk dengan game nya, terlalu asik dia lupa bahwa dia sendirian dirumah ini.

Seorang penjaga menghampiri sofa untuk memberikan sesuatu pada Aaron

"Permisi young master"

Aaron tidak menjawab, dia fokus pada game nya. Melihat majikan nya sibuk, penjaga itu diam menunggu. Sampai selesai Aaron bermain, dia mendudukan badan nya dan hendak bangkit kekamarnya namun dia justru terkejut melihat penjaga

"Kau mengagetkanku"

"Maaf young master, saya menunggu anda selesai"

"Ada apa?"

Penjaga itu menyodorkan sebuah dokumen "Ini untuk Master"

"Lalu mengapa kau berikan padaku?"

"Pengirimnya bilang, ini dokumen rahasia. Berarti harus langsung diletak kan diruangan Master"

Aaron bangun dan berkata "Kau saja, aku ingin tidur"

"Tidak sembarang orang boleh masuk kesana young master"

Aaron berhenti dianak tangga pertama

"Lalu apa yang membuatmu berfikir aku boleh masuk?"

"Kau anaknya" jawab penjaga itu langsung "sift malam ku akan berakhir sebentar lagi, jika tidak diletak kan sekarang aku akan dapat masalah"

Aaron menghela nafas berat "Sini berikan"

Dengan sangat terpaksa Aaron harus masuk ke ruang kerja Coolio. Ini kedua kalinya dia masuk kesini, suasananya masih sama. Sepi seperti penghuninya

Aaron meletak kan dokumen itu Diatas meja Coolio asal. Dirinya sudah mengantuk dia malas melihat-lihat isi ruangan ini. Saat dia berbalik, dia tidak sengaja menyenggol tumpukan kertas. Tidak ingin cari masalah, dia membereskan kertas kertas itu dilantai

Tragedi Nevada, Cardio Cosbi dinyatakan tidak selamat

Kereta listrik meledak, jasad Cardio Cosbi tidak ditemukan

Keluarga Cosbi menutup diri dari media

Kembaran Cardio dipindahkan dari sekolah

Berita-berita itu menarik perhatian Aaron. Dia yang tadinya berjongkok untuk membereskan, mulai mendudukan dirinya dilantai sambil membaca lembaran itu satu persatu

Aaron menganggaruk lehernya, bulu kuduknya merinding. Seluruh berita ini adalah tragedi dimana sebuah kereta api meledak dengan 1 korban didalamnya

Hal yang dia bingung adalah, siapa Cardio Cosbi?

Semakin dia membacanya semakin paham ada apa dengan keluarga ini. Jasad Cardio tidak ditemukan hingga saat ini, disitu bahkan ditulis Coolio harus pindah sekolah karena diburu wartawan di sekolah lamanya. Sekarang dia tahu bahwa Cardio adalah kembaran Coolio

Tragedi ini menghancurkan keluarga Cosbi, membuat mereka menutup diri selama 2 tahun. Kepergian bungsu kembar itu menyakiti hari Carlina, disitu ditulis Carlina melakukan percobaan bunuh diri karena kehilangan anaknya

Satu lembar kertas membuat Aaron benar-benar terkejut. Dia yakin ini adalah hal yang membuat Coolio membenci Stokoe

Stokoe Shermen mengakui bahwa dia dalang dari kecelakaan kereta api Cardio Cosbi

.
.
.

Pagi ini seperti biasa mereka melakukan sarapan bersama, makanan penutup belum sampai itu artinya tidak ada yang boleh berbicara

Aaron benar-benar menahan dirinya, dia sudah tidak sabar ingin bertanya. Apapun respon Coolio, dia harus dapat jawaban nya hari ini

Aaron menyiapkan dirinya, piring piring kotor mulai diangkat. Sekali lagi dia meraba kantongnya untuk memastikan bukti yang dia dapati tadi malam masih tersimpan rapi disana

"Dad"

Coolio yang hendak bangun kembali duduk saat mendengar Aaron memanggilnya

"Aku meletak kan sebuah dokumen dimeja kerjamu tadi malam, tidak apa-apa bukan?"

Coolio mengangguk "Seorang penjaga sudah memberitahuku"

"Maaf aku tidak sopan"

"Tidak sayang, kau hanya meletak kan dokumen kenapa harus minta maaf" Carlina mengelus punggung Aaron. Hal itu membuat Aaron semakin rilexs

"Tapi aku menemukan sesuatu"

Semua orang diam. Didepan nya, Coolio menaikan sebelah alisnya

"Itu tujuan mu minta maaf?"

Aaron mengangguk. Pelan-pelan dia mengeluarkan sebuah kertas yang sudah berwarna kekuningan

"Aku mengambil ini, dan aku bertanya. Aku mau kau menjawabnya"

"Itu tidak sopan Aaron, Mom akan marah" tegur Aaric

"Tapi hal ini penting Aaric, aku yakin kau akan berterimakasih padaku setelahnya"

"Apa yang kau ambil?"

Aaron membuka kertasnya, semua orang menegang. Kecuali Aaric tentunya karena dia tidak tahu apa-apa

"Sebenarnya, apa tujuan kami dilahirkan?"

Semakin menegang, Coolio Cosbi kibarkan bendera perang dengan menghamili putri kandung Stokoe Shermen

.
.
.
.

Temen temen menurut kalian, aku perlu bikin part flashback tentang Cardio dan kecelakaan nya atau tidak???

Stayed with fatherWhere stories live. Discover now