Dia adalah lelaki achondroplasia* yang selalu menjadi korban bullying Red Blood. Tak pernah sedikitpun melawan, atau sekedar berani menatap mereka, yang ia lakukan hanya menunduk takut.

Semua pasang mata hanya melirik mereka sambil menggelengkan kepala. Sayang sekali, tak ada yang berani menegur anggota Red Blood. Pengecualian untuk Januariz William, tanpa gentar ia mendekati sekelompok tim baseball, menghalangi jalan mereka dan berkacak pinggang.

"Red blood, ternyata masih berulah yah?" Januariz menyeringai, "Norak tahu, nggak?"

March berdecih ketika mendengar kalimat yang keluar dari mulut Januariz.

Sejauh ini memang hanya Januariz yang berani menegur mereka, berani menghujam dengan sindiran-sindiran tajam dan menusuk. Entah kenapa, sekalipun lelaki itu terlihat berani, March tak pernah memasukkan Januariz ke dalam daftar penindasan. Seperti ada ruang yang membuat March tak pernah berani terhadap Januariz dan tak ada satupun yang tahu, apa batasan itu.

"Januariz?" March menghela napas kasar "Lo iri nggak bisa gabung di Red Blood, huh?"

Januariz tersenyum, "Red blood sama sekali nggak pernah keren di mata gue."

"Lo pikir lo udah cukup keren!?"

"March Simpkins!" tegur coach baseball dari kejauhan. Begitu team-nya menoleh, Sang Pelatih segera memberi kode agar bubar dan segera masuk ke ruangannya.

Suasana yang semula dingin akan kehadiran Red Blood, mencair. Masing-masing kembali melakukan aktivitas mereka dengan helaan napas lega, lega karena tidak melihat sekelompok pembuat onar itu lagi. 

April menggelengkan kepala setelah menyaksikan pemandangan itu, JIPS benar-benar lingkungan yang lumayan buruk menurut April karena selama ini, yang ia lihat adalah hal-hal seperti tadi; kasus penindasan dikuasai oleh Red Blood dan tak ada yang berani melerai kawanan itu.

April kembali melanjutkan perjalanan. Saat ini ia sedang menghampiri sahabatnya di ujung loker. Sahabat yang baru saja ia jumpai tiga bulan yang lalu saat mereka sedang melakukan les vokal di kelas musik.

Tomori Mizaki

Namanya memang Tomori Mizaki tetapi neneknya sering menyebutnya Mey-chan. Dia gadis cantik dari kelas Aksara. Ramah dan penuh dengan rasa percaya diri yang tinggi, meski terkadang ia suka menggosipkan tentang lekaki berbadan sixpack di ruangan karate, ia tetap saja tercatat polos di mata April karena wajahnya yang imut layaknya gadis-gadis Jepang pada umumnya.

"Seperti biasa, team baseball," ujar Tomori dengan kepala yang digelengkan.

"Iya, padahal udah tahun ajaran baru." April membalasnya.

"Hm," komentar Tomori. "Eh udah tiga hari ini Septria nggak pernah les vokal lagi lho, dia juga nggak pernah masuk sekolah. Lo tau kabarnya, nggak?"

April menggeleng.

Septria Hanum

Salah satu sahabat April sejak ia memasuki SMA. Biasanya, Septria selalu datang lebih awal dibandingkan Tomori atau April, tetapi kali ini ... dia menghilang tanpa kabar.

Tidak. Tidak hanya hari ini, bahkan sudah tiga hari sejak awal semester di mulai, Septria tak pernah muncul di sekolah lagi entah dengan alasan apa. April bertekad ingin mencari tahu sepulang sekolah nanti. 

Ngiingg

Suara berisik microphone dari speaker di atas loker membuat para siswa menoleh. Pertanda sebuah pengumuman yang penting. Masing-masing siswa mulai menajamkan indra pendengaran mereka untuk ikut mendengarkan pengumuman.

"Untuk seluruh siswa-siswi Jakarta International Prime School ... baru-baru ini kami mendapat kabar bahwa salah satu siswi Akselerasi-2, Septria Hanum ... telah meninggal dunia ... ditemukan gantung diri di rumahnya. Kami pihak sekolah turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa Septria Hanum."

Keramaian di sekitar April langsung berkasak-kusuk tidak jelas. Tidak ada yang menyangka bahwa kabar yang mereka dengar kali ini bukanlah kabar tentang prestasi sekolah atau tentang Red Blood yang memenangkan event baseball, melainkan kabar menyeramkan dari Septria Hanum.

Tomori dan April mematung di tempat mereka berdiri. Berusaha untuk memahami apa yang mereka dengar hari ini. Septria Hanum adalah sahabat mereka ... dan tanpa sadar mereka sedang mendengarkan kabar buruk dari sahabat mereka sendiri.

Septria Hanum ...

telah pergi?

🐾🐾🐾

achondroplasia* = Achondroplasia adalah gangguan pertumbuhan tulang yang ditandai dengan tubuh kerdil (dwarfisme) dan tidak proporsional.

🐾🐾🐾

WARNING!
CERITA MENGANDUNG BANYAK PEMBAHASAN YANG SENSITIF.
MENYINGGUNG BULLYING; KEKERASAN MENTAL/FISIK & LEMBAGA YANG BERWAJIB
MOHON BIJAK DALAM MEMBACA.

hope u can read this story from prologue to epilogue, and appreciate it with votes and comments. 

kalian bebas berpendapat ❤

Seamless (TERBIT)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن